Newsletter

Bursa Dunia Sudah Pesta & Dolar Ambles, IHSG Rupiah Lanjut Nge-gas?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
25 June 2025 06:15
USA-ECONOMY/DOW JONES (COLUMN)
Foto: Pexels

Dari pasar saham AS, bursa Wall Street terbang pada perdagangan Selasa atau Rabu dini hari waktu AS.
Saham-saham menguat sementara harga minyak kembali anjlok pada Selasa seiring para investor bertaruh bahwa gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Iran akan bertahan.

Indekks Dow Jones Industrial Average naik 507,24 poin atau 1,19%, dan ditutup di level 43.089,02. S&P 500 menguat 1,11% menjadi 6.092,18. Indeks Nasdaq Composite melaju 1,43% dan berakhir di 19.912,53. Nasdaq 100 melesat 1,53% dan mencetak rekor penutupan baru di 22.190,52.

Harga minyak turun tajam untuk hari kedua berturut-turut. Minyak mentah AS ditutup melemah 6%, sementara Brent sebagai acuan internasional jatuh 6,1%. Sehari sebelumnya, harga minyak mentah AS sempat merosot lebih dari 7%. Kenaikan saham semakin menguat ketika harga minyak mencapai titik terendah baru dalam sesi perdagangan.

Saham maskapai penerbangan ikut naik seiring pelemahan harga minyak, dengan United Airlines dan Delta masing-masing menguat lebih dari 2%. Broadcom dan Nvidia masing-masing naik hampir 4% dan 2,6% seiring meningkatnya selera risiko investor.

Pergerakan ini terjadi di tengah upaya Presiden AS Donald Trump untuk menyelamatkan gencatan senjata rapuh antara Israel dan Iran yang mulai berlaku Selasa pagi.

Kedua pihak saling menuduh melanggar kesepakatan. Israel menyebut sistem radar dekat ibu kota Iran, Teheran, diserang, dan menuduh Iran meluncurkan serangan rudal ke Israel, yang dibantah oleh Iran.

Trump mengatakan di Truth Social bahwa "ISRAEL tidak akan menyerang Iran," dan menambahkan bahwa gencatan senjata masih berlaku. Sebelumnya, presiden menyatakan rasa frustrasinya terhadap Israel dan Iran yang melanggar kesepakatan dengan mengatakan ia "tidak senang" dengan kedua pihak.

"Peristiwa utama bagi pasar adalah betapa cepat dan terbatasnya keterlibatan AS. Jadi meskipun gencatan senjata ini sesekali memicu gesekan, pasar telah memutuskan risiko ini kini sudah berlalu, dan fokus kemungkinan kembali ke tarif dan kebijakan fiskal" kata Jon Brager, manajer portofolio di Palmer Square Capital Management, kepada CNBC International.

Kenaikan pada Selasa ini menambah penguatan yang terjadi pada Senin. Rata-rata indeks utama melonjak pada Senin setelah Kementerian Pertahanan Qatar menyatakan bahwa pertahanan udaranya berhasil mencegat serangan balasan Iran ke pangkalan militer AS. Sejauh ini dalam sepekan, indeks utama sudah naik lebih dari 2%.

Investor juga mencermati pernyataan baru dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS. Powell memberi sinyal bahwa bank sentral tidak terburu-buru menurunkan suku bunga dan akan menunggu untuk melihat dampak tarif Trump terhadap perekonomian.

Kehadiran Powell di Capitol Hill terjadi pada saat yang krusial: ia menghadapi desakan agresif dari Gedung Putih untuk menurunkan suku bunga - dan dalam beberapa hari terakhir dua pejabat Fed menyatakan mereka melihat kemungkinan untuk melonggarkan kebijakan sedini bulan Juli.

Dari bursa Eropa, saham-saham Eropa mengakhiri hari dengan penguatan seiring gencatan senjata antara Israel dan Iran yang tampaknya masih bertahan. Indeks Stoxx Europe 600 sementara naik 1,2% pada akhir perdagangan. Bursa DAX Jerman menguat 1,6%, CAC 40 Prancis naik 1%, dan FTSE 100 Inggris ditutup nyaris datar.

Saham-saham yang mencatat penurunan terbesar berasal dari sektor minyak dan gas, seperti Frontline (pemilik kapal tanker) dan Equinor dan BP (raksasa energi)

(tsn/tsn)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular