RI, Jepang Hingga China Takluk, Hanya Qatar Berani Lawan Amerika

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
23 June 2025 10:35
Karyawan menghitung uang di tempat penukaran uang di money Changer Valuta Artha Mas, Mall Ambasador, Kuningan, Jakarta, (21/6/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Karyawan menghitung uang di tempat penukaran uang di money Changer Valuta Artha Mas, Mall Ambasador, Kuningan, Jakarta, (21/6/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Asia jeblok terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Senin (23/6/2025). Mata uang melemah dikarenakan konflik Timur Tengah yang semakin memanas dengan masuknya Amerika Serikat dalam mendukung Israel melawan Iran. AS melakukan serangan langsung ke situs nuklir Iran pada Sabtu (21/6/2025) waktu setempat.

Melansir dari Refinitiv, hampir semua mata uang Asia jatuh hari ini, Senin, pukul 10:05 WIB. Pengecualian terjadi pada Qatarai Riyal dan Rupee India yang justru menguat terhadap dolar AS.

Mata uang Baht Thailand dan Won Korea Selatan menjadi mata uang Asia yang terlemah dengan jatuh 0,67% pada hari ini.

Pelaku pasar menilai, eskalasi konflik ini bisa memicu kekhawatiran terhadap stabilitas ekonomi global sehingga memungkinkan para investor untuk mendorong arus modal keluar dari emerging market dan meningkatkan aset safe haven seperti emas dan dolar AS.

Selain panas nya ketegangan geopolitik, keputusan The Fed yang kembali memutuskan untuk menahan suku bunga di level 4,25%-4,50% bulan ini juga menjadi faktor penopang penguatan dolar AS. 

Dari dalam negeri, Bank Indonesia melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 17-18 Juni 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 5,50%. Dengan keputusan ini BI juga menahan suku bunga Deposit Facility pada level 4,75% dan suku bunga Lending Fascility tetap di level 6,25%. 

CNBC INDONESIA RESEARCH 

[email protected]

(evw/evw)
Tags


Related Articles

Most Popular
Recommendation