2025 Tahun Bencana! 12 Negara Tumbang di Tengah Perang & Krisis Global

Rania Reswara Addini, CNBC Indonesia
16 June 2025 16:15
Pengungsi asal sudan ditengah kesuiltan air bersih dan pangan saat mengungsi di Goungour, Chad, Jumat (12 5/2023). (REUTERS/ZOHRA BENSEMRA)
Foto: Pengungsi asal sudan ditengah kesuiltan air bersih dan pangan saat mengungsi di Goungour, Chad, Jumat (12 5/2023). (REUTERS/ZOHRA BENSEMRA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2025 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi ekonomi dunia. Sejumlah negara juga diprediksi akan mencatat kontraksi ekonomi sangat tajam.

Berbagai tensi geopolitik dan ketidakpastian ekonomi telah mewarnai berjalannya paruh pertama 2025. Di antaranya perang dagang, masih memanasnya situasi Rusia-Ukraina hingga perang di Timur Tengah.

Kondisi ini memberikan efek negatif pada perekonomian banyak negara melalui kenaikan harga barang akibat gangguan rantai nilai global atau global value chain (GVC).

Pengenaan tarif untuk barang impor ke Amerika Serikat (AS) yang dikenakan oleh Presiden Donald Trump menjadi salah satu faktor utama huru-hara ekonomi dunia saat ini.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan lambat atau bahkan negatif untuk banyak ekonomi di negara maju akibat penerapan tarif yang mengganggu arus perdagangan global. Proyeksi pertumbuhan global IMF untuk 2025 telah diturunkan menjadi 2,8%, dari 3,3% pada proyeksi mereka di Januari 2025.

Gangguan tidak hanya terbatas pada ekonomi maju saja, tentunya bahkan berdampak lebih besar pada ekonomi negara yang sejak sebelumnya belum mencapai kestabilan. Konflik berkepanjangan dan ketidakpastian pada institusi pemerintah menjadi penyebab ketidakstabilan ekonomi di banyak negara.

Berikut adalah 12 negara yang diprediksikan akan mengalami kontraksi ekonomi terburuk pada tahun ini, menurut data dari IMF:


(mae)
Tags


Related Articles

Most Popular
Recommendation