Perang Iran-Israel Memanas, 8 Negara Ambil Keputusan Genting Pekan Ini

Pasar keuangan Tanah Air dalam sepekan ini akan kembali volatile. Memanasnya hubungan Iran vs Israel dikhawatirkan akan memicu dana asing keluar sehingga IHSG dan rupiah melemah.
Di tengah perang yang berkecamuk, delapan bank sentral di delapan negara juga akan menggelar rapat untuk mengambil kebijakan penting. Di antaranya adalah bank sentral China, Jepang, Indonesia, AS, Inggris, Turki, Brasil, dan Swiss.
Keputusan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) dan Bank Indonesia (BI) bisa menjadi penangkal kabar buruk sentimen negatif dari perang Israel dengan Iran. Perang yang makin memanas mendorong investor mengalihkan dananya dari aset beresiko seperti saham ke safe-have seperti emas. Hal ini yang dapat memicu melemahnya pasar saham dalam sepekan ini jika perang terus berlanjut.
Israel-Iran Makin Panas
Israel dan Iran saling serang pada Minggu malam, saat Presiden AS Donald Trump mengatakan konflik dapat dengan mudah diakhiri sambil memperingatkan Teheran agar tidak menyerang target AS mana pun.
Israel dan Iran melancarkan serangan baru pada Minggu (15/6/2025), menewaskan dan melukai warga sipil serta meningkatkan kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas, dengan kedua militer menyerukan warga sipil di pihak lawan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap serangan lanjutan.
Iran telah memberi tahu mediator Qatar dan Oman bahwa mereka tidak bersedia bernegosiasi gencatan senjata dengan AS selama masih berada di bawah serangan Israel, kata seorang pejabat yang mengetahui komunikasi tersebut kepada Reuters pada Minggu.
Militer Israel, yang melancarkan serangan pada Jumat (13/6/2025) dengan tujuan yang dinyatakan untuk menghancurkan program nuklir dan rudal balistik Iran, memperingatkan warga Iran yang tinggal di dekat fasilitas senjata untuk segera mengungsi.
"Iran akan membayar harga yang sangat mahal atas pembunuhan warga sipil, perempuan, dan anak-anak," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dari balkon yang menghadap apartemen hancur di Bat Yam, sebuah kota di selatan Tel Aviv, tempat enam orang tewas.
Angkatan bersenjata Iran memberitahu warga Israel untuk menjauh dari "wilayah vital" demi keselamatan mereka.
Tim penyelamat Israel menyisir puing-puing bangunan tempat tinggal yang hancur dalam serangan, menggunakan senter dan anjing pelacak untuk mencari korban selamat setelah sedikitnya 10 orang, termasuk anak-anak, tewas, menurut pihak berwenang.
Militer Israel memperingatkan warga Iran yang tinggal di dekat fasilitas senjata untuk mengungsi, sementara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan serangan Israel sejauh ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang akan terjadi pada Iran dalam beberapa hari mendatang.
"Jika kita diserang dengan cara apa pun, bentuk atau wujud apa pun oleh Iran, kekuatan penuh dan kekuatan Angkatan Bersenjata AS akan menyerang Anda pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya," ujar Trump dalam sebuah pesan di Truth Social. "Namun, kita dapat dengan mudah mencapai kesepakatan antara Iran dan Israel, dan mengakhiri konflik berdarah ini."
Trump tidak memberikan perincian tentang kemungkinan kesepakatan apa pun.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan serangan Israel, yang dimulai pada hari Jumat, ditujukan untuk menyabotase perundingan nuklir dengan AS yang akan dilanjutkan di Oman pada hari Minggu, dan yang sekarang telah dibatalkan. Ia mengatakan serangan Israel mendapat dukungan dari AS dan Iran bertindak hanya untuk membela diri.
Araqchi sebelumnya mengatakan perundingan Oman tidak dapat dilakukan sementara Iran menjadi sasaran serangan "biadab" Israel.
Israel mengatakan tujuan kampanye tersebut adalah untuk menghentikan Iran mengembangkan senjata atom dan melumpuhkan kemampuan rudal balistiknya. Para pejabat telah mengakui serangan militer tersebut tidak mungkin menghentikan sepenuhnya program nuklir Iran dan menyuarakan harapan bahwa serangan tersebut akan mengarah pada kesepakatan AS-Iran yang komprehensif.
Iran mengatakan 78 orang tewas di sana pada hari pertama kampanye Israel, dan bertambah banyak pada hari kedua, termasuk 60 orang ketika sebuah rudal menjatuhkan blok apartemen 14 lantai di Teheran, di mana 29 dari korban tewas adalah anak-anak.
Depot minyak Shahran di Teheran menjadi sasaran serangan Israel, kata Iran, tetapi menambahkan bahwa situasinya terkendali.
Houthi Serang Israel
Kelompok Houthi Yaman yang berpihak pada Iran mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka menargetkan Jaffa di Israel tengah dengan beberapa rudal balistik dalam 24 jam terakhir, pertama kalinya sekutu Iran bergabung dalam pertikaian tersebut.
Teheran telah memperingatkan sekutu Israel bahwa pangkalan militer mereka di wilayah tersebut juga akan diserang jika mereka membantu menembak jatuh rudal Iran.
Namun, perang selama 20 bulan di Gaza dan konflik di Lebanon tahun lalu telah menghancurkan proksi regional terkuat Teheran, Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon, sehingga mengurangi pilihannya untuk melakukan pembalasan.
Harga Emas Terus Melambung
Usai pecahnya perang antara Israel dan Iran, harga emas terus mencatatkan penguatan. Rasanya tidak butuh waktu lama untuk membuat harga emas dunia kembali ke US$3.500 per troy ons. Eskalasi Israel-Iran memicu tawaran safe haven sehingga dapat memacu harga emas semakin melejit.
Pada perdagangan sebelumnya Jumat (13/6/2025), harga emas dunia naik 1,42% di level US$3.432,18 per troy ons. Kenaikan ini menjadi penguatan harga emas selama tiga hari beruntun.
Harga emas terus melonjak usai investor beralih ke aset safe haven menyusul serangan udara Israel terhadap Iran, yang memicu kembali kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Timur Tengah.
"Israel yang menghancurkan target Iran menyebabkan sedikit ketakutan geopolitik di pasar. Harga akan tetap tinggi untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi, pembalasan oleh Iran," ujar Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Goldman Sachs menegaskan kembali perkiraannya bahwa pembelian bank sentral yang secara struktural kuat akan menaikkan harga emas menjadi US$3.700 per troy ons pada akhir tahun 2025 dan US$4.000 per troy ons pada pertengahan tahun 2026. BofA melihat peluang emas untuk naik ke US$4.000 per troy ons dalam 12 bulan ke depan.
Di sisi fisik, permintaan di pusat-pusat utama Asia melemah minggu ini karena suku bunga melonjak, dengan harga di India melesat melewati batas psikologis penting 100.000 rupee.
Harga Minyak Makin Mendidih
Selain emas, panasnya perang Israel dengan Iran juga mendorong melejitnya harga minyak mentah dunia. Lonjakan harga minyak ini akan menjadi abar baik bagi emiten minyak seperti PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Elnusa Tbk (ELSA).
Bagi pemerintah, kenaikan harga minyak bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, kenaikan harga minyak akan mengerek penerimaan negara dari sektor migas. Namun, lonjakan harga minyak juga bisa membebani subsidi BBM sehingga belanja negara membengkak.
Pada perdagangan Jumat (13/6/2025), harga minyak mentah WTI melesat 7,26% di level US$72,98 per barel. Begitu juga dengan minyak mentah Brent yang naik 7,02% di level US$74,23 per barel.
Harga minyak melonjak pada perdagangan Jumat dan naik 7% karena Israel dan Iran saling serang udara, yang memicu kekhawatiran investor bahwa pertempuran itu dapat mengganggu ekspor minyak dari Timur Tengah.
Kedua acuan tersebut mengalami pergerakan intraday terbesar sejak 2022 ketika invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan lonjakan harga energi.
Perusahaan Penyulingan dan Distribusi Minyak Nasional Iran mengatakan fasilitas penyulingan dan penyimpanan minyak tidak rusak dan terus beroperasi.
Iran, anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), saat ini memproduksi sekitar 3,3 juta barel per hari (bph), dan mengekspor lebih dari 2 juta bph minyak dan bahan bakar. Kapasitas cadangan di antara OPEC dan sekutunya, termasuk Rusia, untuk memompa lebih banyak minyak guna mengimbangi gangguan apa pun kira-kira setara dengan produksi Iran, menurut analis dan pengamat OPEC.
Perkembangan terbaru juga telah memicu kekhawatiran tentang gangguan di Selat Hormuz, jalur pelayaran vital.
"Arab Saudi, Kuwait, Irak, dan Iran sepenuhnya terkunci dalam satu jalur kecil untuk ekspor," kata Rabobank dalam sebuah catatan, mengenai Selat tersebut.
Sekitar seperlima dari total konsumsi minyak dunia melewati selat tersebut, atau sekitar 18 hingga 19 juta barel per hari (bpd) minyak, kondensat, dan bahan bakar.
"Tindakan Israel sejauh ini telah menghindari infrastruktur energi Iran, termasuk Pulau Kharg, terminal yang bertanggung jawab atas sekitar 90% ekspor minyak mentah Iran," ujar Ben Hoff, kepala penelitian komoditas di Societe Generale.
"Hal ini menimbulkan kemungkinan bahwa eskalasi lebih lanjut dapat mengikuti logika 'energi untuk energi' di mana serangan terhadap infrastruktur minyak satu pihak dapat memicu serangan balasan terhadap pihak lain," ucap Hoff.
Iran dapat membayar harga yang mahal atas pemblokiran Selat Hormuz, kata para analis pada hari Jumat.
"Ekonomi Iran sangat bergantung pada jalur bebas barang dan kapal melalui jalur laut, karena ekspor minyaknya sepenuhnya berbasis laut. Terakhir, memutus Selat Hormuz akan menjadi kontraproduktif bagi hubungan Iran dengan satu-satunya pelanggan minyaknya, China, menurut analis JP Morgan.
Suku Bunga BI
Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan kebijakan suku bunganya pada pekan ini tepatnya pada Rabu (18/6/2025). Banyak investor memperkirakan BI akan menahan suku bunganya usai menurunkan BI-Rate pada Mei 2025.
Sebelumnya, Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) akhirnya memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI Rate ke level 5,50% pada Mei 2025, setelah sebelumnya selama empat bulan berturut-turut sejak 15 Januari 2025 mempertahankan BI Rate di level 5,75%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) ini mempertimbangkan tekanan inflasi pada 2025 dan 2026 yang akan rendah dan terkendali di kisaran 2,5% plus minus 1%, serta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Perry saat itu juga menegaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu terus diperkuat sehingga dapat memitigasi dampak ketidakpastian global akibat kebijakan tarif resiprokal AS. Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 tercatat hanya mampu mencapai 4,87% (yoy), lebih rendah dari kuartal IV-2024 sebesar 5,02% (yoy).
Dengan realisasi PDB triwulan I 2025 dan mencermati dinamika perekonomian global, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 berada dalam kisaran 4,6-5,4%, sedikit lebih rendah dari kisaran prakiraan sebelumnya 4,7-5,5%.
Penjualan Ritel AS
Biro Sensus Amerika Serikat (AS) akan merilis data penjualan ritel AS. Data ini akan memberikan gambaran tentang pola belanja konsumen, produk yang sedang tren, dan sektor-sektor tertentu yang mengalami pertumbuhan atau penurunan. Penjualan ritel sering digunakan sebagai indikator penting untuk menilai kesehatan ekonomi.
Pada Mei 2025, penjualan ritel AS mengalami penurunan menjadi 5,16% dari secara tahunan (yoy), menurut Biro Sensus AS. Angka ini lebih rendah dibandingkan pada April 2025 sebesar 5,25%.
Suku Bunga The Fed
Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Federal Reserve (The Fed) akan digelar pada Selasa dan Rabu waktu AS (17-18 Juni 2025).
Pada pertemuan ini, FOMC diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%-4,50%, sesuai dengan keputusan sebelumnya pada 18 Desember 2024.
Meskipun ada tekanan dari Presiden Donald Trump untuk melakukan pemangkasan suku bunga sebesar satu poin persentase, banyak analis memperkirakan bahwa The Fed akan tetap berhati-hati mengingat kondisi ekonomi yang tidak menentu dan potensi risiko inflasi akibat ketegangan geopolitik serta kebijakan tarif yang sedang berlangsung.
Selain itu, FOMC juga akan merilis Summary of Economic Projections (SEP), yang memberikan gambaran tentang proyeksi ekonomi dan kebijakan moneter ke depan. Beberapa analis memperkirakan bahwa The Fed mungkin mulai mempertimbangkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan berikutnya, yang dijadwalkan pada 29-30 Juli 2025, tergantung pada perkembangan data ekonomi.
Bank Sentral Jepang Hingga China Putusan Kebijakan Suku bunga
Selain Bank Indonesia dan The Fed, ada empat bank sentral lain yang akan menggelar rapat penentuan kebijakan suku bunga yakni bank sentral China (16/6/205), bank sentral Jepang (17/6/2025), bank sentral Swiss dan Inggris (19/6/2025).
People's Bank of China (PBOC) tidak menggelar rapat kebijakan moneter formal, seperti pertemuan Komite Kebijakan Moneter (MPC) triwulanan. Akan tetapi, mereka melakukan langkah operasional penting, yaitu menggelar operasi reverse repos jangka 6 bulan senilai CNY 400 miliar pada hari itu untuk mendukung likuiditas pasar keuangan domestik.
PBoC juga diperkirakan akan menggelar work meeting internal untuk evaluasi ekonomi & strategi sebelum mengeluarkan kebijakan enting pada 18/19 Juni 2025 yakni potensi pengumuman kebijakan baru atau reformasi struktural.
Sementara itu, BOJ Jepang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga jangka pendek pada 0,5%, sesuai dengan ekspektasi pasar.
Namun, pasar menunggu kebijakan tapering pembelian obligasi (JGB) dan mempertimbangkan untuk memperlambat laju pengurangannya mulai tahun fiskal 2026.
Di luar itu, masih ada pertemuan penting bank sentral Brasil (19/6/2025), Inggris (19/6/2025), Swiss (19/6/2025), Turki (19/6/2025),
Economic Update 2025
CNBC Indonesia akan menggelar Economic Update dengan tema "Striving for 8% Growth Despite Global Uncertainty" sebagai forum bagi pemerintah, pelaku industri, dan pakar ekonomi untuk membahas strategi menghadapi tantangan dan peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Hadir sebagai pembicara Arthur B. Laffer, ekonom legendaris Amerika Serikat dan mantan penasihat Presiden Ronald Reagan, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan pejabat Danantara.
