Newsletter

Dilema Investor: Kejar Cuan Sebelum Liburan Tapi Dunia Lagi Guncang

Revo M, CNBC Indonesia
05 June 2025 06:10
ISRAEL-PALESTINIANS/GAZA
Foto: REUTERS/Amir Cohen

Pasar keuangan Indonesia akan menutup perdagangan hari ini, Kamis (5/6/2025) sebelum libur panjang Lebaran Idul Adha hingga Senin (9/6/2025). Pasar keuangan akan dibuka kembali pada Selasa depan.

Mengingat panjangnya liburan maka investor diharuskan cermat dalam bertransaksi. Investor pun perlu mempertimbangkan seluruh sentimen yang menggerakan pasar hari ini dan pekan depan karena akan sangat menentukan.

Sentimen yang memengaruhi IHSG hari ini cukup banyak datang dari eksternal, seperti AS soal data tenaga kerjanya yang dirilis kemarin, serangan Israel ke daerah Suriah. Sementara dari pasar saham domestik, sentimen perihal pertemuan antara Danantara dengan Dirut Bank BUMN menjadi hal yang dinantikan pelaku pasar khususnya soal apa yang dibahas dan pengaruhnya ke bisnis perusahaan.

Investor juga perlu mencermati pergerakan pembicaraan dagang AS dan China.

Data Tenaga Kerja ADP Amerika Serikat

Laporan Kerja ADP (ADP National Employment Report) adalah laporan bulanan yang diterbitkan oleh Automatic Data Processing, Inc. (ADP), sebuah perusahaan penggajian swasta besar di AS. Laporan ini memberikan estimasi jumlah pekerjaan baru yang diciptakan di sektor nonpertanian (non-farm) oleh perusahaan swasta di Amerika Serikat setiap bulannya.

Bisnis swasta di AS menambah 37.000 pekerja ke dalam daftar gaji mereka pada Mei 2025, jumlah terendah sejak Maret 2023. Angka ini turun dari revisi ke bawah sebesar 60.000 pada April dan jauh di bawah perkiraan sebanyak 115.000.

Sektor jasa menyumbang 36.000 pekerjaan baru, dipimpin oleh sektor hiburan/perhotelan (38.000), kegiatan keuangan (20.000), dan informasi (8.000), sementara terjadi kehilangan pekerjaan di sektor profesional/jasa bisnis (-17.000), pendidikan/kesehatan (-13.000), serta perdagangan/transportasi/utilitas (-4.000). Selain itu, sektor produksi barang kehilangan 2.000 pekerjaan, karena penurunan di sektor sumber daya alam/pertambangan (-5.000) dan manufaktur (-3.000) mengimbangi kenaikan 6.000 pekerjaan di sektor konstruksi.

Sementara itu, pertumbuhan gaji tahunan untuk pekerja yang tetap di pekerjaan mereka hampir tidak berubah di angka 4,5%, dan gaji untuk pekerja yang berpindah pekerjaan naik 7%, tetap sama dengan angka revisi April.

"Setelah awal tahun yang kuat, perekrutan mulai kehilangan momentum. Namun, pertumbuhan gaji pada Mei hampir tidak berubah, tetap berada di tingkat yang tinggi baik untuk pekerja yang bertahan maupun yang berpindah pekerjaan," kata Dr. Nela Richardson, kepala ekonom ADP.

Dampak dari sentimen ini yaitu indeks dolar AS (DXY) yang mengalami depresiasi karena data pekerjaan jauh di bawah ekspektasi, menandakan pelambatan pasar tenaga kerja.

Pasar biasanya mengaitkan lemahnya data ketenagakerjaan dengan menurunnya prospek ekonomi, sehingga mengurangi permintaan terhadap USD sebagai aset berbunga tinggi.

Lebih lanjut, rupiah berpeluang untuk mengalami apresiasi usai keluarnya data ini.

Serangan Udara Israel Serang Suriah

Serangan udara Israel menghantam Suriah. Negara yang baru dicabut semua sanksinya oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump itu diserang dengan serangkaian rudal malam hari, Selasa hingga Rabu (4/6/2025).

Laporan disampaikan LSM hak asasi manusia asal Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. Israel mengklaim menargetkan senjata milik otoritas Suriah.

"Ledakan hebat mengguncang Suriah selatan, terutama kota Quneitra dan wilayah Daraa, setelah serangan udara Israel," ujar lembaga itu.

"Tidak ada korban jiwa," ujar Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Dalam penjelasan terbaru, militer Israel mengatakan pihaknya menembaki target di Suriah sebagai tanggapan atas dua peluncuran proyektil, Selasa. Proyektil menyerang beberapa bagian Dataran Tinggi Golan selatan.

Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan ia menganggap pemimpin Suriah "bertanggung jawab langsung". Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa, memimpin kelompok Islamis yang mempelopori serangan yang menyebabkan pemimpin sebelumnya Bashar al-Assad terguling.

Perlu diketahui, setelah Assad digulingkan, Israel mengerahkan pasukannya ke zona demiliterisasi yang dipatroli PBB di Dataran Tinggi Golan, dan telah melancarkan ratusan serangan terhadap target militer di Suriah. Israel mengatakan serangan tersebut bertujuan untuk menghentikan senjata canggih mencapai otoritas baru Suriah, yang dianggapnya sebagai jihadis.

Suriah dan Israel secara teknis telah berperang sejak 1948. Setelah mencabut sanksi AS buat Suriah, Trump sempat mengatakan akan menormalisasi hubungan Sanaa dan Tel Aviv.

Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dapat menyebabkan volatilitas di pasar keuangan global. Investor cenderung mencari aset aman seperti emas.

Bos Danantara Bertemu Dirut-Dirut Bank BUMN

CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani bertemu dengan direktur-direktur utama bank pelat merah. Hal ini diungkap Rosan melalui Instagram @rosanroeslani, dikutip Rabu (4/6/2026).

"Pertemuan Danantara dan Bank Himbara Selasa ini bertujuan untuk menyelaraskan arah strategi keuangan dan operasional ke depan," tulis Rosan.

Rosan menjelaskan dalam pertemuan tersebut dilakukan evaluasi kinerja keuangan, identifikasi peluang efisiensi, dan merumuskan rencana bisnis yang adaptif terhadap dinamika pasar.

Adapun rapat tersebut dihadiri para pimpinan tertinggi perbankan nasional, yaitu Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Putrama Wahju Setyawan, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Nixon L.P. Napitupulu, Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Agus Noorsanto, serta Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Anggoro Eko Cahyo.

BSI Spin Off ke Danantara

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) telah memberikan tanggapan terkait isu pemisahan diri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Jika hal tersebut terjadi, BSI akan langsung berada di bawah naungan BPI Danantara.

Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, menegaskan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya berada di tangan para pemegang saham. "Itu merupakan ranah pemegang saham, jadi kita tunggu saja," ujarnya saat ditemui di Kantor Pusat BSI di The Tower, Rabu (4/6/2025).

Wisnu juga enggan berkomentar mengenai potensi dampak pengambilalihan oleh Danantara terhadap kinerja perusahaan. Ia menekankan bahwa pihaknya tidak ingin berspekulasi dan tetap fokus memastikan kinerja BSI sejalan dengan target bisnis yang telah ditetapkan.

"Kita tetap on the track ya, karena tugas kita sebagaimana amanah merger dulu kan kita ingin melakukan islamic ecosystem ini bisa ditumbuhkembangkan, ya, karena kan pangsa pasarnya ada. Sementara kalo bicara supply demand, demand-nya banyak, supply-nya yang kurang. Salah satunya bank syariah besar," ujar Wisnu.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara mengenai pemisahan unit bisnis BSI dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Menurutnya ini masih dalam tahap kajian di Kementerian BUMN.

Namun ia membenarkan rencana bahwa BSI akan berada di bawah pengelolaan Danantara nantinya.

Trump Kembali Desak Powell

Presiden Donald Trump kembali mengkritik Ketua Federal Reserve Jerome Powell, menyebutnya "tidak bisa dipercaya" dan mendesak penurunan suku bunga setelah data ketenagakerjaan yang lemah dirilis.

Dalam postingan di platform Truth Social, Trump menyoroti laporan ADP yang menunjukkan hanya 37.000 pekerjaan baru di sektor swasta pada Mei 2025, angka terendah sejak Maret 2023 dan jauh di bawah perkiraan 110.000. Trump juga membandingkan kebijakan The Fed dengan Bank Sentral Eropa yang telah menurunkan suku bunga sebanyak sembilan kali tahun ini

Kendati tekanan politik meningkat, Powell menegaskan bahwa kebijakan moneter akan didasarkan pada data ekonomi yang masuk dan analisis objektif, bukan tekanan politik. The Fed mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 4,25% hingga 4,5%, dengan pertemuan kebijakan berikutnya dijadwalkan pada 17-18 Juni 2025. Sementara itu, pasar keuangan menunjukkan volatilitas, dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS menurun akibat ekspektasi penurunan suku bunga, dan sektor-sektor sensitif terhadap suku bunga, seperti perumahan, mengalami kenaikan.

Kritik Trump terhadap Powell menimbulkan kekhawatiran tentang independensi The Fed, meskipun Trump sebelumnya menyatakan tidak berniat memecat Powell sebelum masa jabatannya berakhir pada 2026.

Pembicaraan Xi Jinping dan Trump

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Rabu mengatakan bahwa sangat sulit untuk mencapai kesepakatan dengan Presiden China Xi Jinping, di saat Gedung Putih menyarankan bahwa kedua pemimpin bisa berbicara minggu ini di tengah meningkatnya ketegangan dagang.

Scott Bessent, Menteri Keuangan AS, mengatakan pada hari Kamis bahwa pembicaraan dagang "sedikit mandek", dan kemungkinan besar para pemimpin kedua negara perlu turun tangan langsung. Pada hari Senin, seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada CNBC bahwa Trump dan Xi kemungkinan besar akan berbicara minggu ini.

Namun, belum jelas apakah percakapan tersebut benar-benar sudah dijadwalkan.

"Saya menyukai Presiden XI dari China, selalu suka dan akan terus begitu, tapi dia SANGAT TEGAS, DAN SANGAT SULIT DIAJAK BERDAMAI!!!" tulis Trump di Truth Social.

Washington dan Beijing saling menyalahkan atas pelanggaran terhadap kesepakatan dagang yang dicapai di Swiss pada 12 Mei. Kesepakatan itu mencakup penangguhan tarif selama 90 hari, serta pencabutan sebagian besar tindakan balasan dagang oleh China terhadap AS yang diberlakukan sejak awal April.

Namun, China belum secara signifikan melonggarkan pembatasan ekspor logam tanah jarang (rare earths), yang bertentangan dengan harapan Washington. Selain itu, Beijing mengkritik AS atas langkah-langkah yang terus berjalan untuk membatasi akses China terhadap teknologi canggih. Minggu lalu, pemerintahan Trump juga mengumumkan akan mulai mencabut visa mahasiswa China.

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dalam pertemuan perdananya dengan Duta Besar AS untuk China yang baru, David Perdue, pada Selasa, menyatakan bahwa rangkaian kebijakan "negatif" terbaru dari pemerintahan Trump berdasarkan alasan yang tidak berdasar dan merusak hak dan kepentingan sah China, menurut pernyataan resmi.

Rusia-Ukraina Memanas

Dikutip dari BBC, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa ia harus merespons serangan drone besar-besaran Ukraina terhadap pangkalan udara Rusia, demikian peringatan dari Presiden AS Donald Trump.

Berbicara setelah melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia tersebut, Trump mengatakan:

"Presiden Putin menyampaikan, dengan sangat tegas, bahwa ia akan merespons serangan terbaru terhadap pangkalan udara."

Pejabat Rusia menolak memberikan konfirmasi pada Rabu malam, namun sebelumnya Moskow telah menyatakan bahwa opsi militer "masih ada di atas meja" sebagai bentuk balasan.

Trump memperingatkan dalam sebuah unggahan media sosial bahwa panggilan yang berlangsung lebih dari satu jam tersebut tidak akan langsung membawa perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

RIA Novosti, kantor berita milik pemerintah Rusia, melaporkan bahwa Putin mengatakan kepada Trump bahwa Ukraina berusaha "mengacaukan" proses negosiasi, dan bahwa pemerintah di Kyiv telah "pada dasarnya berubah menjadi organisasi teroris."

RIA juga menambahkan bahwa kedua pemimpin "bertukar pandangan tentang prospek pemulihan kerja sama antara kedua negara, yang memiliki potensi besar."

Percakapan ini merupakan yang pertama sejak Ukraina melancarkan serangan kejutan menggunakan drone selundupan pada 1 Juni, menyerang pangkalan udara Rusia yang disebut-sebut menampung pembom jarak jauh berkemampuan nuklir.

Trump juga mengatakan kepada Putin bahwa AS tidak diberi peringatan sebelumnya terkait serangan tersebut, menurut penuturan penasihat presiden Rusia Yury Ushakov.

Pekan lalu, Trump tampaknya menetapkan batas waktu dua minggu bagi Putin, dengan mengancam akan mengubah pendekatan AS terhadap Rusia jika ia merasa Putin masih mempermainkannya dalam upaya perdamaian di Ukraina.

Komentar itu merupakan bagian dari rangkaian pernyataan keras Trump, yang pada 26 Mei menyebut bahwa Putin telah "benar-benar gila" dan "bermain api" setelah Rusia meningkatkan serangan drone dan rudal ke kota-kota di Ukraina yang menewaskan puluhan warga sipil.

Libur Panjang Lebaran

Libur panjang lebaran akan berlangsung mulai besok, Jumat (5/6/2025) hingga Senin mendatang (9/6/2025). Pemerintah telah mengeluarkan sejumlah paket stimulus untuk mendongkrak ekonomi sepanjang liburan hingga Juli mendatang. 

Stimulus tersebut di antaranya:

1. Diskon Transportasi (Rp 940 miliar)

Terdapat 3 jenis Diskon Transportasi selama 2 bulan pada momen libur sekolah (sekitar awal Juni 2025 s.d. pertengahan Juli 2025) antara lain:

  • Diskon Tiket Kereta sebesar 30%.
  • Diskon Tiket Pesawat berupa PPN DTP 6%.
  • Diskon Tiket Angkutan Laut sebesar 50%

2. Diskon Tarif Tol (Rp 650 miliar)

Diskon Tarif Tol sebesar 20% untuk sekitar 110 Juta Pengendara selama 2 bulan pada momen Liburan Sekolah (sekitar awal Juni 2025 s.d. pertengahan Juli 2025).

3. Penebalan Bantuan Sosial dan Pemberian Bantuan Pangan (Rp 11,93 triliun)

Tambahan Kartu Sembako Rp200.000/Bulan untuk sekitar 18,3 Juta KPM diberikan selama dua bulan. Bantuan Pangan 10 kg Beras untuk sekitar 18,3 Juta KPM.

4. Bantuan Subsidi Upah (BSU) (Rp 10,72 triliun)

Bantuan Subsidi Upah sebesar Rp150.000/Bulan untuk sekitar 17 Juta Pekerja dengan gaji sampai dengan Rp3,5 juta atau sebesar UMP/Kota/Kab yang berlaku, serta 3,4 Juta Guru Honorer selama 2 bulan (Juni-Juli 2025). Bantuan BSU akan disalurkan satu kali penyaluran pada bulan Juni 2025.

5. Perpanjangan Diskon Iuran JKK (Rp 200 miliar)

Perpanjangan Diskon 50% dilakukan kembali selama 6 bulan bagi Pekerja Sektor Padat Karya (Periode Agustus 2025 sampai dengan Januari 2026).

Aktivitas Jasa AS Melemah

ISM Services PMI turun menjadi 49,9 pada Mei 2025, dari sebelumnya 51,6 di April, dan jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 52. Angka ini mengindikasikan kontraksi moderat di sektor jasa AS, menandai penurunan aktivitas pertama sejak Juni tahun lalu, di tengah ketidakpastian yang meningkat akibat kebijakan tarif.

(rev/rev)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular