Newsletter

Semua Mata Tertuju ke BI: Apakah Suku Bunga Dipangkas Hari Ini?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
21 May 2025 06:15
Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York
Foto: Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York (AP/Frank Franklin II)

Dari pasar saham AS, bursa Wall Street melemah berjamaah seiring berakhirnya reli di saham teknologi.

Indeks S&P 500 turun 0,39% dan ditutup di level 5.940,46 sekaligus mengakhiri tren penguatan selama enam hari berturut-turut.

Indeks Nasdaq melemah 0,38% ke 19.142,71 sementara Dow Jones Industrial Average melandai 114,83 poin, atau 0,27%, menjadi 42.677,24.

Investor mulai melepas saham-saham teknologi yang sebelumnya menjadi motor utama reli dalam enam hari terakhir. Sektor teknologi turun sebesar 0,5%. Saham Nvidia turun 0,9% sementara Advanced Micro Devices (AMD), Meta Platforms, Apple, dan Microsoft juga ikut melemah.

Indeks pasar yang lebih luas, S&P 500, menghentikan tren kenaikan terpanjangnya sejak sembilan hari berturut-turut yang berakhir awal bulan ini. Meski penguatan pada Senin hanya tipis, tetap memperkuat tren rebound cepat yang terjadi dalam lima minggu terakhir.

 

Sejak menyentuh titik terendah pada April akibat pengumuman tarif oleh Presiden Donald Trump, indeks S&P 500 telah menguat lebih dari 20%. Kini, indeks hanya berjarak sekitar 3% dari rekor tertingginya.

"Saya kira pertimbangan utama saat ini adalah bahwa kita telah mengalami penurunan tajam akibat pengumuman tarif, kemudian reli besar karena meredanya implementasi tarif tersebut, dan sekarang pasar menunggu kejelasan karena banyak negosiasi masih berlangsung," ujar Bill Northey, Direktur Investasi di U.S. Bank Wealth Management, dalam wawancara dengan CNBC International.

Northey menambahkan bahwa investor kini berada dalam situasi optimisme tanpa kejelasan.

Sementara itu, saham Tesla naik setelah CEO Elon Musk menyatakan komitmennya untuk tetap memimpin produsen kendaraan listrik tersebut selama lima tahun ke depan.

"Ya, tidak ada keraguan soal itu," kata Musk dalam wawancara di Qatar Economic Forum yang diselenggarakan oleh Bloomberg di Doha.

Investor kini menunggu kabar dari proposal pajak Presiden AS Donald Trump.

Pada Selasa, Presiden Donald Trump gagal meyakinkan sejumlah anggota Partai Republik di DPR untuk menarik penolakan mereka terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) pajak besar, khususnya terkait batas atas pengurangan pajak negara bagian dan lokal (SALT cap). Penolakan ini mengancam kelolosan RUU tersebut, yang sebelumnya diharapkan Trump bisa disahkan sebelum akhir pekan Memorial Day yang akan datang.

(tsn/tsn)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular