
China vs AS Penuh Tanda Tanya, Investor Tunggu Kinerja Bank Mandiri

Pekan ini, perhatian investor akan tertuju pada sejumlah data utama serta sentimen perang dagang. data dari ekonomi Amerika Serikat juga akan mempengaruhi sentimen perdagangan hari ini.
Laporan Tenaga Kerja JOLTs
Amerika Serikat akan mengumumkan data Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTs) pada hari ini, Selasa (29/5/2025) untuk periode Maret 2025. Seperti diketahui, jumlah lowongan pekerjaan di Amerika Serikat menurun sebanyak 194.000 menjadi 7,568 juta pada Februari 2025, dari revisi naik sebelumnya sebesar 7,762 juta pada Januari, dan lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 7,63 juta.
Laporan JOLTS sangat penting bagi ekonomi AS karena menggambarkan jumlah posisi yang tersedia dan aktif direkrut oleh perusahaan, jumlah orang yang dipekerjakan dalam periode tertentu, dan jumlah orang yang keluar dari pekerjaan, baik karena mengundurkan diri (quits), dipecat/diputus kontraknya (layoffs and discharges), atau alasan lain.
Data JOLTs penting karena memberikan gambaran kesehatan pasar tenaga kerja: apakah pasar kerja ketat (banyak lowongan, sedikit pengangguran) atau longgar. data ini juga menjadi indikator utama bagi bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dalam mengambil keputusan suku bunga, karena data ini terkait langsung dengan inflasi upah dan kekuatan ekonomi.
Perang Dagang China vs AS Penuh Tanda Tanya
China pada Senin kembali membantah bahwa pihaknya sedang melakukan pembicaraan untuk menyelesaikan perang tarif dengan Amerika Serikat, setelah serangkaian pernyataan dari Presiden Donald Trump dan para pembantunya yang menyatakan bahwa negosiasi perdagangan sedang berlangsung.
"Izinkan saya menegaskan sekali lagi bahwa China dan AS tidak terlibat dalam konsultasi atau negosiasi apa pun terkait tarif," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers, dikutip dari CNBC International.
Guo juga tampaknya menolak klaim Trump, dalam wawancara dengan TIME pekan lalu, bahwa Presiden China Xi Jinping telah meneleponnya.
"Sejauh yang saya ketahui, tidak ada percakapan telepon antara kedua presiden baru-baru ini," kata Guo.
Penolakan tegas terbaru ini sejalan dengan sikap keras Beijing terhadap tarif besar-besaran sebesar 145% yang diberlakukan Trump terhadap impor dari China, salah satu pemasok utama barang ke AS.
Pejabat pemerintahan Trump, termasuk Menteri Keuangan Scott Bessent, bersikeras bahwa AS berada dalam posisi yang lebih baik untuk memenangkan perang dagang dibandingkan China.
Namun, para pemilik bisnis Amerika dan analis mulai mengkhawatirkan bahwa embargo perdagangan efektif terhadap China ini dapat segera menimbulkan konsekuensi ekonomi besar, termasuk kenaikan harga, kekurangan produk, dan penutupan toko.
Kinerja Bank Mandiri
Hari ini Bank Mandiri akan mengumumkan kinerja keuangan kuartal I-2025. Bank Mandiri adalah bank dengan aset terbesar di Indonesia. Laporan kinerja ini sangat ditunggu-tunggu karena akan mencerminkan seberapa kokoh industri perbankan sepanjang kuartal I-2025.
Prabowo Hadiri Townhall Meeting Danantara
Presiden Prabowo Subianto menghadiri Townhall Meeting Danantara Group di Jakarta. Dalam sambutannya, Prabowo mengajak seluruh ekosistem Danantara untuk mendukung agenda pembangunan nasional, khususnya di sektor pertanian dan hilirisasi sumber daya alam. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta guna mempercepat pertumbuhan ekonomi domestik yang berkelanjutan.
Chairman Danantara Group, Rosan Roeslani, dalam kesempatan yang sama menyampaikan komitmen perusahaan untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan nasional.
Rosan menekankan pentingnya hilirisasi sektor agrikultur, pariwisata, dan ekonomi kreatif sebagai pilar utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. "Bisnis kami akan terus fokus pada pengembangan sektor-sektor yang memberikan dampak langsung terhadap ekonomi daerah dan menciptakan peluang kerja yang lebih luas," ujar Rosan. Ia juga menyebutkan bahwa Danantara Group akan semakin intensif berinvestasi di sektor-sektor yang berorientasi pada peningkatan daya saing nasional.
Ia juga menekankan pentingnya membangun bisnis berbasis tata kelola yang baik untuk mendukung target Indonesia Emas 2045.
Danantara Group juga meresmikan kantor pusat baru di kawasan Sudirman, Jakarta. Kantor ini mengusung konsep collaborative working space yang modern dan inklusif, diharapkan mendorong sinergi lintas unit usaha dan mempercepat ekspansi bisnis ke sektor-sektor prioritas. Langkah ini juga menunjukkan optimisme Danantara terhadap prospek pertumbuhan ekonomi nasional.
OJK Dorong Sinergi Hilirisasi Agrikultur dan Ekonomi Kreatif
Di sisi lain, pada hari yang sama, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Konferensi Nasional Pengembangan Ekonomi Daerah. Dalam acara tersebut, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menekankan pentingnya sinergi antar sektor untuk memperkuat perekonomian daerah. Mahendra menyatakan bahwa sektor agrikultur, pariwisata, dan ekonomi kreatif merupakan kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
OJK juga memperkenalkan beberapa kebijakan baru, seperti penggunaan intellectual property sebagai agunan alternatif dan pengembangan produk asuransi parametrik untuk mengurangi risiko bencana alam yang sering dihadapi oleh sektor agrikultur.
Mahendra juga menjelaskan bahwa OJK telah melibatkan berbagai lembaga jasa keuangan (LJK) dalam membentuk ekosistem pembiayaan yang lebih komprehensif untuk mendukung sektor-sektor tersebut. "Kami juga akan memperkuat Program Pengembangan Ekonomi Daerah (PED) dengan melibatkan lebih banyak kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan sektor keuangan," kata Mahendra.
Pemerintah Buka Seleksi Wakil Ketua LPS
Pemerintah Indonesia mengumumkan pembukaan seleksi untuk posisi Wakil Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk periode 2025-2030. Proses seleksi ini bertujuan untuk memilih kandidat yang memiliki kemampuan untuk memperkuat tata kelola sistem keuangan dan meningkatkan kredibilitas lembaga tersebut.
Kepala Eksekutif LPS, Agus D.W. Martowardojo, mengungkapkan bahwa LPS perlu memperkuat peranannya dalam menjaga stabilitas sistem perbankan Indonesia melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia di lembaga tersebut. Pendaftaran dibuka hingga 8 Mei 2025, dan diharapkan dapat menghasilkan pemimpin baru yang mampu mengemban tanggung jawab besar dalam menjaga sistem perbankan Indonesia.
(emb/emb)