Newsletter

Suram! Wall Street Ambruk, Fed Beri Kabar Buruk & Perang Tarif Memanas

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
17 April 2025 06:15
Pedagang Jonathan Mueller bekerja di lantai Bursa Efek New York, Jumat, 2 Agustus 2024. (AP/Richard Drew)
Foto: Infografis/ Nah Lho! 2 Negara Ini Diramal Kena Krisis Ekonomi di 2024/ Ilham Restu

Pasar saham Amerika Serikat (AS), Wall Street kembali berada di zona merah dengan penurunan yang cukup tajam pada perdagangan Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Saham big caps hancur usai Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan pertumbuhan ekonomi tampaknya melambat.

Pada penutupan perdagangan Rabu (16/4/2025), Dow Jones turun 1,73% di level 39.669,39, begitu pula dengan S&P 500 anjlok 2,24% di level 5.275,74, dan Nasdaq terjun 3,07% di level 16.307,16.

Saham AS berakhir turun tajam pada perdagangan Rabu karena Nvidia memperingatkan tentang biaya tinggi dari pembatasan baru AS atas ekspor chipnya ke China. Selain itu, Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan pertumbuhan ekonomi AS tampaknya melambat.

Powell, dalam sambutannya untuk Economic Club of Chicago, mengatakan tarif yang lebih besar dari yang diharapkan kemungkinan berarti inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang lebih lambat. Namun, ia mencatat bahwa ekonomi AS masih dalam posisi yang solid, dan bahwa The Fed sedang menunggu kejelasan yang lebih besar sebelum mempertimbangkan perubahan kebijakan.

Usai komentar Powell, saham-saham teknologi di Wall Street turun tajam, di mana salah satunya saham Nvidia (NVDA.O) dan saham pembuat chip lainnya di antara yang mengalami penurunan terbesar.

"Powell mengonfirmasi apa yang dikhawatirkan investor, kemungkinan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang lebih agresif sebagai akibat dari tarif," ujar Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research.

Adapun indeks saham semikonduktor (SOX) juga ikut turun tajam.

Pihak Nvidia mengatakan pada Selasa malam bahwa mereka akan mengambil biaya sebesar US$5,5 miliar setelah pemerintah AS membatasi ekspor chip kecerdasan buatan H20 ke China, pasar utama untuk salah satu chip terpopulernya.

AS dan China telah terlibat dalam perang tarif dalam beberapa minggu terakhir.

Bukan hanya Nvidia, raksasa peralatan pembuat chip Belanda ASML (ASML.AS) juga memperingatkan bahwa tarif telah menyebabkan meningkatnya ketidakpastian tentang prospek bisnis mereka.

(saw/saw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular