Borong! Saham Big Caps Ini Lagi Diskon : Ada BBRI - BBNI - ASII

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
31 January 2025 10:35
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan kemarin Kamis (30/1/2025) jatuh ke level 7100 lagi. Ini membuat peluang investasi di saham big caps yang masih murah masih berlanjut.

IHSG kemarin ditutup merosot 1,29% ke posisi 7.073,48. IHSG pun terkoreksi kembali mendekati level psikologis 7.000.

IHSG jatuh lagi dipengaruhi keputusan The Fed yang menahan suku bunga perdana pada tahun ini.

Keputusan The Fed ini juga berbanding terbalik dengan keinginan Trump yang menginginkan suku bunga rendah.

"Kami merasa tidak perlu terburu-buru untuk melakukan penyesuaian apa pun. Saat ini, kami merasa kami berada di posisi yang sangat baik. Kebijakan ini sudah diposisikan dengan baik dan ekonomi berada dalam posisi yang cukup baik." tutur Chairman The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers usai menggelar rapat FOMC, dikutip dari CNN International.

Meskipun banyak saham yang jadi koreksi, hal ini sebenarnya menjadi suatu peluang di mana ketika kondisi ekonomi nantinya sudah membaik, sementara perusahaan masih memiliki ketahanan internal yang kuat untuk bangkit, maka harga saham saat ini menjadi peluang yang cukup langka untuk kita cicil beli sebagai investing.

CNBC Indonesia melakukan rekap sekitar 15 saham di luar komoditas yang bisa dinilai masih murah valuasinya dengan acuan price-to-book value (PBV) lebih rendah dibandingkan rata-rata 5 tahun terakhir :

Perlu dicatat juga, bahwa kita tidak tahu bottom market akan sampai mana yang membuat saham-saham big caps masih berpotensi bergerak volatil. Oleh karena itu, strategi cicil beli menjadi yang paling bijak dilakukan agar kita bisa average down untuk antisipasi jika masih terbawa harga semakin turun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut. 

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation