Cobaan Belum Usai! Nasib IHSG - Rupiah Hari Ini Bergantung AS - China

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
10 January 2025 06:15
Pedagang Jonathan Mueller bekerja di lantai Bursa Efek New York, Jumat, 2 Agustus 2024. (AP/Richard Drew)
Foto: Pedagang Jonathan Mueller bekerja di lantai Bursa Efek New York, Jumat, 2 Agustus 2024. (AP/Richard Drew)

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street untuk perdagangan Kamis malam sampai Jumat dini hari tadi (9-10 Januari 2025) tidak ada pergerakan lantaran libur dalam rangka penghormatan wafatnya Presiden ke-38 AS, Jimmy Carter.

Penutupan ini melanjutkan tradisi lama Wall Street dalam masa berkabung untuk para pemimpin negara AS.

Diberitakan sebelumnya, Presiden AS Joe Biden juga mendeklarasikan 9 Januari sebagai Hari Berkabung Nasional, tak lama setelah Carter wafat pada Minggu (5/1/2025) karena Wall Street memiliki tradisi memberikan penghormatan kepada mendiang pemimpin negara dan menutup pintu mereka pada hari-hari yang ditentukan ini.

Sementara itu, pasar masih akan fokus terhadap rilis data payroll pada Jumat ini yang akan menjadi penentu arah pasar lebih lanjut,

Di sisi lain, Presiden AS, Joe Biden menyatakan bencana besar akibat kebakaran hutan di California. Ini menjadi kebakaran paling parah yang terjadi lagi sejak dua dekade silam.

Kebakaran di Palisades, Los Angeles (LA) dilaporkan terjadi pada Selasa (7/1/2025) kemudian meluas sampai lebih dari 15.000 hektare. Lalu, kebakaran di Eaton dimulai pada Selasa malam menewaskan lima orang dan membakar lebih dari 10.000 hektare hingga Rabu sore (9/1/2025).

Lebih dari 1.000 bangunan hancur, termasuk rumah selebriti Hollywood seperti Billy Crystal, Paris Hilton, Mandy Moore, Eugene Levy, Anna Faris, Cary Elwes, Spencer Pratt dan Heidi Montag, James Woods, dan Diane Warren.

Musibah itu juga menimbulkan ancaman bagi bangunan ikonik Holiwood Bowl, salah satu tempat pertunjukan luar ruangan terbaik di Los Angeles. Setidaknya, ada 400.000 rumah dan bisnis di California juga tidak mendapat pasokan listrik.

Mengutip dari media AccuWeather kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan ini ditaksir mencapai US$ 52-57 miliar setara Rp839,7 - 920,4 triliun.

(tsn/tsn)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular