Newsletter

Perang Saham IPO Dimulai, Berkah Apa Bencana Buat IHSG?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
08 January 2025 06:00
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pergerakan pasar keuangan Tanah Air pada hari ini akan diramaikan oleh deretan saham IPO yang terbilang cukup panas dibahas pelaku pasar akhir-akhir ini.

Pasar juga akan menanti rilis data cadangan devisa RI per Desember 2024 dan sederet data dari Negeri Paman Sam. Namun, patut diantisipasi juga pergerakan pasar yang tampaknya masih lanjut volatil lantaran rilis data kemarin masih menunjukkan kekuatan dari kondisi pasar tenaga kerja AS masih cukup kuat.

Berikut rincian sentimen yang akan menjadi penggerak pasar hari ini :

3 Saham IPO Bersamaan : KSIX, YOII, dan RATU

Pada Rabu hari ini akan menjadi momen bersejarah bagi tiga emiten pendatang baru yang akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesa (BEI).

Diantaranya ada saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX), dan PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII).

Saham RATU terbilang yang paling panas dibahas pasar, sehingga tak heran dalam penjatahannya disebutpaling laris diburu investor lantaran ada kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 313,15 kali.


Menarik dicermati bagaimana jalan-nya tiga saham IPO yang akan meramaikan bursa hari ini.

Menanti Data Cadangan Devisa RI

Sentimen nasional pada hari ini, pelaku pasar akan menanti data cadangan devisa (cadev) nasional untuk periode Desember 2024.

Posisi cadev Indonesia diperkirakan meningkat pada Desember 2024, Melansir laman tradingeconomics, cadev diproyeksi naik jadi US$ 152 miliar, dari bulan sebelumnya sebesar US$ 150,2 miliar.

Adapun, posisi cadev tersebut diproyeksi masih akan berada di atas standar kecukupan cadev internasional sekitar tiga bulan impor. Rilisnya cadev hari ini harapannya bisa menjadi booster bagi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengingat beberapa hari terakhir pergerakannya cukup loyo akibat tekanan dari derasnya arus dana keluar asing. 

Seputar Data Amerika Serikat (AS)

Beralih ke sentimen dari eksternal, sejumlah data dari negeri Paman Sam masih akan dinanti.

Pada malam nanti, akan ada banyak rilis terkait pasar tenaga kerja seperti klaim pengangguran dan laporan penggajian swasta dari Automatic Data Processing (ADP) Research Institute.

ADP Employement Rate diperkirakan akan menunjukkan pertambahan 130.000 pada Desember. Laporan ini akan terbit sebelum laporan pekerjaan atau Non Farm Payroll (NFP) periode Desember dari Biro Statistik Tenaga Kerja diharapkan akan dirilis pada hari Jumat.

Data tersebut akan menjadi kajian awal yang mencakup data NFP dan tingkat pengangguran di AS.

Lebih lanjut, pasar juga akan merespon beberapa data AS lagi yang rilis kemarin. Mulai dari data neraca dagang AS periode November 2024 yang mengalami pelebaran defisit lebih banyak dari perkiraan menjadi US$ 78, 2 miliar.

Data tenaga kerja pada rilis kemarin juga masih menunjukkan kekuatannya, tercermin dari data JOLTs Job Opening November yang lebih banyak bertambah 8,09 juta, dibandingkan ekspektasi sebanyak 7,7 juta.

Sejalan dengan itu, untuk Job Quits per November hasilnya lebih baik dari ekspektasi, dengan bertambah 3,06 juta, lebih sedikit dari perkiraan sebanyak 3,31 juta.

Kekuatan pasar tenaga kerja menunjukkan ekonomi AS yang masih baik-baik saja, meskipun laju inflasi mulai mengetat beberapa bulan terakhir. Hal ini bisa menjadi gambaran lebih jauh terhadap prospek kebijakan the Fed yang tampaknya akan lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunga. 

Ini juga senada terhadap laporan dot plot terakhir pada pertengahan Desember lalu yang menyatakan ada perlambatan pemangkasan suku bunga menjadi dua kali saja, dibandingkan perkiraan sebelumnya sebanyak 100 basis poin (bps) atau empat kali pemotongan. 

(tsn/tsn)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular