
Wall Street Cetak Rekor, Pasar RI Kecipratan Cuan?

Perdagangan hari ini pasar keuangan Indonesia, saham maupun nilai tukar rupiah, dipenuhi sentimen luar ngeri. Sentimen penggerak pasar keuangan Indonesia sebagai berikut:
Komentar Pejabat Teh Fed
Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, menyatakan dukungan untuk potensi pemotongan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan Fed bulan Desember, dengan inflasi masih diproyeksikan turun ke target 2%. Pernyataan ini meningkatkan ekspektasi pasar bahwa pemotongan suku bunga akan terjadi, dengan peluang hampir 75%.
Waller menekankan bahwa kebijakan tetap cukup ketat, dan pemotongan suku bunga tidak akan secara drastis mengubah pendekatan kebijakan moneter. Namun, keputusan akhir akan mempertimbangkan data terbaru terkait inflasi, lapangan kerja, dan pengeluaran konsumen sebelum pertemuan Fed.
"Kebijakan masih cukup restriktif sehingga pemotongan tambahan pada pertemuan berikutnya tidak akan secara drastis mengubah pendekatan kebijakan moneter dan memberi ruang yang cukup untuk memperlambat laju pemotongan suku bunga nantinya, jika diperlukan, untuk menjaga kemajuan menuju target inflasi kami," kata Waller dalam simposium bank sentral yang diselenggarakan oleh American Institute for Economic Research.
Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, menyatakan bahwa hasil pertemuan tersebut belum pasti. Sementara itu, Presiden Fed New York, John Williams, dalam pernyataan tertulisnya, tidak membahas keputusan Desember tetapi memperkirakan bahwa pemotongan suku bunga tambahan akan diperlukan "seiring waktu."
Pernyataan dari pembuat kebijakan utama AS ini membuat investor pada perangkat Fedwatch meningkatkan ekspektasi untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed tanggal 17-18 Desember hingga 75% dan menekan imbal hasil obligasi Treasury dua tahun.
![]() Fedwatch |
Data Pembukaan Pekerjaan Amerika Serikat
Keesokan harinya pada Selasa (3/12/2024) akan ada data penting dari Paman Sam yakni data pembukaan pekerjaan.
Berdasarkan konsensus Trading economics, data pembukaan pekerjaan di Amerika Serikat akan meningkat menjadi 7,49 juta lowongan dari bulan sebelumnya 4,33 juta.
Pidato Jerome Powell
Jerome Powell akan berpidato pada Kamis (5/12/2024) pukul 1.45 WIB. Investor menantikan sinyal mengenai arah kebijakan suku bunga The Fed setelah rilis notulen FOMC bulan lalu.
Dalam notulen dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) November yang dirilis Rabu kemarin dini hari, pejabat The Fed menyampaikan bahwa inflasi sedang melambat dan pasar tenaga kerja tetap kuat, yang memungkinkan adanya pemotongan suku bunga lebih lanjut meskipun dilakukan secara bertahap.
Ringkasan pertemuan tersebut memuat beberapa pernyataan yang menunjukkan bahwa para pejabat merasa nyaman dengan laju inflasi, meskipun menurut sebagian besar ukuran, inflasi masih berada di atas target 2% yang ditetapkan oleh Fed.
Dengan hal tersebut, dan dengan keyakinan bahwa situasi lapangan pekerjaan masih cukup solid, anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menunjukkan bahwa kemungkinan pemotongan suku bunga lebih lanjut akan dilakukan, meskipun mereka tidak menentukan kapan dan seberapa besar.
"Dalam membahas prospek kebijakan moneter, peserta memperkirakan bahwa jika data sesuai dengan harapan, dengan inflasi yang terus menurun secara berkelanjutan menuju 2% dan ekonomi tetap berada dekat dengan kondisi pekerjaan maksimum, maka kemungkinan besar akan tepat untuk bergerak secara bertahap menuju kebijakan yang lebih netral dari waktu ke waktu," kata notulen tersebut.
OPEC+ Berencana Perpanjang Pangkas Produksi
OPEC+ kemungkinan akan memperpanjang pemotongan produksi minyak hingga akhir kuartal pertama tahun 2024, menurut empat sumber dari kelompok tersebut kepada Reuters. Langkah ini bertujuan untuk memberikan dukungan tambahan pada pasar minyak sepertiĀ dilansirĀ Reuters Senin (2/12/2024).
"Kemungkinan besar pengurangan ini akan diperpanjang hingga kuartal pertama," ujar salah satu sumber yang menolak disebutkan namanya.
Kelompok OPEC+ saat ini menahan 5,86 juta barel per hari, atau sekitar 5,7% dari permintaan global, melalui serangkaian langkah yang disepakati sejak 2022 untuk mendukung pasar.
Sebelumnya, kenaikan produksi sebesar 180.000 barel per hari dijadwalkan mulai Januari, setelah sempat ditunda dari Oktober karena penurunan harga. Namun, kenaikan tersebut kemungkinan akan tetap tertunda mengingat situasi pasar saat ini.
Perang Arab Makin Ngeri, Ketidakpastian Pasar Tetap Tinggi
Jet Rusia menyerang kota Idlib, Suriah, Minggu waktu setempat. Ini merupakan hari kedua, negara Presiden Vladimir Putin, terlibat serangan intensif di negeri Presiden Bashar al-Assad.
Dilaporkan CNBC International, kota di Suriah utara tersebut telah dikuasai pemberontak. Para pemberontak adalah koalisi kelompok bersenjata sekuler arus utama yang didukung Turki bersama dengan Hyat Tahrir al Sham, kelompok Islamis yang merupakan kekuatan militer oposisi yang paling tangguh.
Serangan itu juga diikuti tentara Suriah. Mereka mengatakan tentara menargetkan tempat persembunyian kelompok pemberontak dan membantah menyerang warga sipil.
Perang telah menewaskan ratusan ribu orang dan membuat jutaan orang mengungsi. Perang telah berlangsung sejak 2011 tanpa akhir yang resmi.
Namun, sebagian besar pertempuran besar terhenti beberapa tahun belakangan. Ini setelah Iran dan Rusia membantu pemerintah Assad menguasai sebagian besar wilayah dan semua kota besa
(ras/ras)