
Buka Mata Pasang Telinga! Banyak Kabar Buruk dari AS, Saatnya Waspada

Dari Amerika Serikat (AS), bursa Wall Street kembali ditutup beragam pada perdagangan Senin waktu AS atau Selasa dini hari waktu Indonesia. Indeks Dow Jones melemah 0,02% ke 42.924,89 dan indeks S&P 500 turun 0,05% di posisi 5.851,2. Sebaliknya, indeks Nasdaq menguat 0,18% ke 18.573,13.
Melemahnya Wall Street dipicu lonjakan imbal hasil US Treasury. Imbal hasil Treasury AS 10 tahun menguat 0,05% menyentuh level 4,21% pada perdagangan Selasa (22/10/2024).
Investor kini juga tengah menganalisis serangkaian hasil kinerja perusahaan di bursa AS untuk mengukur kesehatan perusahaan-perusahaan besar di pasar Wall Street.
Adapun, Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Selasa menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2024 untuk AS, Brasil, dan Inggris. Namun, mereka memangkas proyeksi pertumbuhan untuk China, Jepang, dan zona euro. IMF juga mengingatkan tingginya risiko dari konflik bersenjata, potensi perang dagang baru, dan dampak dari kebijakan moneter yang ketat.
IMF mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi global mereka sebesar 3,2% untuk 2024 sementara untuk 2025 ekonomi diproyeksi tumbuh 3,2%. Proyeksi 2025 ini lebih rendah dari perkiraan pada Juli, sementara pertumbuhan jangka menengah diperkirakan akan melandai menjadi 3,1%, jauh di bawah tren sebelum pandemi.
IMF merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi AS tahun 2024 naik menjadi 2,8% terutama karena konsumsi yang lebih kuat dari perkiraan yang didorong oleh kenaikan upah dan harga aset. Pemberi pinjaman global tersebut juga menaikkan prospek pertumbuhan ekonomi AS tahun 2025 menjadi 2,2%, sehingga sedikit menunda kembalinya tren pertumbuhan.
(saw/saw)