
Jokowi Bangun Jalan Hingga Tol Langit, Jawa Tak Lagi Raja

Kondisi Infrastruktur RI
Membangun dari pinggiran menjadi visi besar kepemimpinan Jokowi selama 2014-2024. Visi tersebut diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur secara masif dari wilayah Timur Indonesia hingga Barat.
Pembangunan infrastruktur yang masif menyisir mulai dari wilayah 3 T (terpencil, tertinggal, terluar, dan perbatasan) hingga kota-kota besar. Pembangunan infrastruktur dilakukan menyeluruh di bidang transportasi, pertanian, hingga perumahan.
Hanya dalam kurun waktu 10 tahun, Indonesia juga mampu membangun beragam alat transportasi modern mulai dari Mass Rapid Transit (MRT), Ligh Rail Transit (LRT), hingga Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Untuk menggerakkan pembangunan infrastruktur, sumber pembiayaan juga diperkuat mulai dari Anggaran Pendapatan Negara (APBN), swasta, hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pembangunan infrastruktur secara besar-besaran 10 tahun mulai menuai berbuah manis. Di antaranya mulai beragamnya infrastruktur transportasi, bertambahnya bendungan, hingga berkurangnya biaya logistik.
Salah satu yang mencolok adalah selama periode Jokowi, ia telah membangun lebih dari 2.100 kilometer. Jika dilihat lebih rinci, per awal Oktober 2024, sepanjang 987,45 kilometer Tol Trans Sumatera (JTTS) sudah beroperasi.
Baru-baru ini, Jokowi meresmikan penyelesaian pembangunan dua ruas jalan tol yang menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera di bagian Sumatera Utara dan Jambi, Rabu (16/10/2024). Dua ruas tol tersebut adalah Jalan Tol Ruas Indrapura - Kisaran Seksi 2 (Lima Puluh-Kisaran) di Provinsi Sumatera Utara, dan Jalan Tol Bayung Lencir Tempino Bagian Ruas Jalan Tol Betung Jambi, di Asahan, Provinsi Jambi.
"Alhamdulillah pada siang ini telah selesai," kata Jokowi saat peresmian, di Asahan.
Jokowi mengatakan, Jalan Tol Bayung Lencir ke Tempino seksi 3 di Jambi memiliki panjang 34 km. Pembangunannya menghabiskan anggaran Rp 5,6 triliun, dengan total proses pembangunan sudah sejak 2 tahun lalu.
Ke depan, Jokowi pun menargetkan Tol Trans Sumatera sudah memiliki panjang 1.100 Km pada akhir tahun ini.
Selanjutnya, pada Juli 2024, Jokowi menerima penghargaan sebagai Bapak Konstruksi Indonesia. Penghargaan itu diberikan oleh Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi).
Ketika memberikan sambutan usai menerima penghargaan, Jokowi menekankan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya sekedar membangun jalan, tapi juga meningkatkan level daya saing Indonesia di mata investor dunia.
"Kita tahu dari pembangunan infrastruktur ini, world competitiveness ranking kita naik dari 34 melompat ke 27," kata Jokowi di acara "Refleksi & Catatan 10 Tahun Warisan Jokowi Membangun Infrastruktur RI" di kawasan Tendean, Jakarta (31/7/2024).
Selama 10 tahun masa kepemimpinan Jokowi, alokasi anggaran infrastruktur di APBN melonjak 156,2% dari Rp 177,9 triliun pada 2014 menjadi Rp 455,8 triliun pada 2023. Secara keseluruhan, anggaran infrastruktur di era Jokowi menembus Rp 3.411,6 triliun.
Anggaran tersebut tersebar di berbagai kementerian/lembaga, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyar (KemenPUPR), hingga Kementerian Pertanian.
(rev/rev)