Newsletter

Era Suku Bunga Tinggi Selesai, Saatnya Investor Pesta Pora?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
19 September 2024 06:00
Warga berjalan di Wall St. di seberang New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS, 10 Januari 2019. REUTERS / Brendan McDermid
Foto: Warga berjalan di Wall St. di seberang New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS, 10 Januari 2019. REUTERS / Brendan McDermid

Saham-saham AS ditutup dengan kerugian kecil pada hari Rabu, jauh di bawah level tertinggi intraday mereka, setelah Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin, sesuai estimasi tertinggi untuk pemotongan pertama dalam lebih dari empat tahun.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 103,08 poin, atau 0,25%, menjadi 41.503,10, S&P 500 turun 16,32 poin, atau 0,29%, menjadi 5.618,26 dan Nasdaq Composite turun 54,76 poin, atau 0,31%, menjadi 17.573,30.

Perdagangan berlangsung tidak stabil. Sebelum pengumuman The Fed, S&P 500 berayun antara keuntungan dan kerugian kecil. Indeks acuan tersebut sempat naik hingga 1% setelah pengumuman sebelum memangkas keuntungan dan akhirnya ditutup lebih rendah. Dow dan S&P 500 mencapai level tertinggi intraday sebelum melemah.

Mengutip "kepercayaan yang lebih besar" bahwa inflasi bergerak menuju target 2% bank sentral, The Fed memangkas suku bunga sebesar setengah poin persentase, karena kini fokus pada menjaga pasar tenaga kerja tetap sehat.

"The Fed mengakhiri jeda dengan langkah besar. Ini sinyal kuat bahwa mereka memangkas sebesar 50 basis poin dan mengharapkan pemotongan 50 basis poin lagi tahun ini," kata Brian Jacobsen, kepala ekonom di Annex Wealth Management di Menomonee Falls, Wisconsin.

"The Fed memproyeksikan bahwa dengan memajukan pemotongan suku bunga, mereka dapat mencapai target dengan tingkat pengangguran sebesar 4,4% dan inflasi turun dengan cepat menuju target."

Pasar kini sepenuhnya memperkirakan pemotongan setidaknya 25 basis poin pada pertemuan The Fed di bulan November, dengan peluang sekitar 35% untuk pemotongan 50 basis poin lainnya.

"Sungguh mengejutkan bagi saya bagaimana ketika pasar mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka segera menginginkan lebih," kata Steve Sosnick, kepala strategi pasar di Interactive Brokers di Greenwich, Connecticut.

"Penting untuk dicatat bahwa saham tidak melonjak (setidaknya belum) setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Setelah tujuh hari berturut-turut naik, banyak kabar baik sudah diperhitungkan."

(ras/ras)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular