Newsletter

Era Suku Bunga Tinggi Segera Usai, IHSG - Rupiah Siap Happy Weekend!

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
13 September 2024 06:00
Gubernur Bank Sentral AS (The Fed)
Foto: Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Jerome Powell (REUTERS/Al Drago)

Sentimen pada akhir pekan ini, Jumat (13/9/2024) tidak akan banyak menanti rilis data, tetapi pelaku pasar semakin yakin suku bunga akan turun pada pertemuan the Fed pekan depan setelah rilis inflasi dan data seputar pasar tenaga kerja.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) semalam juga ditutup bergairah, hal ini menjadi menarik diperhatikan lantaran potensi menular positif ke pergerakan pasar saham RI hari ini.

Secara lebih rinci, berikut sentimen yang akan mempengaruhi pasar hari ini :

Pasar Tenaga Kerja Stabil, Tren Inflasi Turun

Dari negeri Paman Sam, semalam kita mendapatkan rilis data terkait klaim pengangguran yang semakin menambah kondisi terkini pasar tenaga kerja AS dan data inflasi produsen.

Jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran pada pekan yang berakhir 7 September 2024 bertambah sesuai ekspektasi sebanyak 230.000. Ini menunjukkan bahwa PHK tetap rendah bahkan saat pasar tenaga kerja melambat.

Laporan tersebut mengikuti data tingkat pengangguran yang menurun jadi 4,2% pada Agustus dari level tertinggi hampir tiga tahun sebesar 4,3% yang dicapai pada bulan Juli dan inflasi dasar yang mengindikasikan adanya kekakuan bulan lalu.

Data lain dari Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis malam menunjukkan harga produsen naik sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan pada bulan Agustus di tengah pemulihan biaya jasa.

Meski begitu, data inflasi konsumen Agustus yang rilis Rabu menunjukkan hasil baik. Dalam basis tahunan tumbuh 2,5%, lebih baik dari ekspektasi yang berharap tumbuh 2,6% dari bulan sebelumnya 2,9%.

 

Laju inflasi yang secara keseluruhan telah melandai ini setidaknya meredakan kondisi pasar tenaga kerja yang mengecewakan pekan lalu dan ekspektasi pasar terhadap resesi ekonomi.

Data pemerintah AS pada pekan lalu menunjukkan penggajian non-pertanian (non-farm payroll/NFP) meningkat di bawah ekspektasi pada Agustus lalu, tetapi tingkat pengangguran AS turun menjadi 4,2% dari 4,3% pada Juli lalu.

Pelaku pasar kini juga melihat bahwa pemangkasan suku bunga sudah semakin dekat, mengingat target inflasi The Fed di 2% sudah semakin mungkin tercapai.

Optimisme The Fed Bakal Soft Landing Meningkat

Kombinasi pasar tenaga kerja yang cukup stabil dan tren inflasi yang melandai semakin memperkecil kemungkinan Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada pekan depan.

Christopher Rupkey, kepala ekonom di FWDBONDS mengatakan "Harga produsen tidak terlalu tinggi dan pasar tenaga kerja juga tidak terlalu memburuk, jadi mungkin tidak ada alasan bagi pejabat Fed untuk mengejutkan pasar dengan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin yang lebih besar dari perkiraan minggu depan,"

Menurut perhitungan CME FedWatch Tool, kini pasar melihat peluang pemangkasan suku bunga the Fed sebesar 25 bps ke level 5,00%- 5,25% sebesar 65%.

Peluang suku bunga The Fed turun pada pertemuan 18 September mendatangFoto: CME FedWatch Tool
Peluang suku bunga The Fed turun pada pertemuan 18 September mendatang

Menanti Data Sentimen Konsumen AS

Beralih pada hari ini akan ada rilis data terkait sentimen konsumen AS yang dirilis oleh Universitas Michigan untuk periode September 2024. Menurut platform penghimpun data, Trading Economics, sentimen konsumen terbaru bisa naik lagi jadi 68.

Pada bulan sebelumnya, menurut laporan akhir Indeks Sentimen Konsumen Michigan berada di 67,9. Capaian pada Agustus tersebut menjadi kenaikan pertama setelah lima bulan turun terus.

Indeks Sentimen Konsumen Michigan adalah survei bulanan mengenai tingkat kepercayaan konsumen di AS sehubungan dengan perekonomian, keuangan pribadi, kondisi bisnis, dan kondisi pembelian, yang dilakukan oleh University of Michigan.

Ada dua laporan yang dirilis setiap bulan; laporan awal dirilis pada pertengahan bulan dan laporan akhir dirilis pada akhir bulan.

Sentimen Domestik : Bank Indonesia Buat Lembaga Baru

Selanjutnya ke pasar domestik, untuk data rilis tidak ada hari ini, tetapi ada pengumuman baru dari Bank Indonesia (BI) yang akan membentuk lembaga baru guna memperkuat rupiah.

Bank Indonesia akan menjadikan lembaga baru yang disebut Central Counterparty (CCP) sebagai lembaga yang akan membuat transaksi valas semakin meningkat volumenya dan semakin efisien dalam penentuan harganya. Lembaga baru itu akan diluncurkan pada 30 September 2024.

Peranan CCP itu akan bergerak dalam penguatan pasar domestic non delivery forward atau DNDF, sehingga risiko transaksi yang selama ini tinggi karena hanya sebatas menggunakan skema over the counter (OTC) menjadi lebih terpusat dalam satu lembaga yang mengelola pasar valas.

Sebagaimana diketahui, transaksi OTC dalam pasar valas tidak ada platform resmi sebagai perantara karena OTC terjadi secara langsung antara dua pihak. Sementara itu dengan CCP karena transaksi dilakukan dalam satu pool, maka pembentukan harga di pasar valasnya menjadi lebih transparan dan efisien.

(tsn/tsn)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular