Utang Pinjol Tembus Rp 60 T, Gen Z & Milenial Paling Malas Bayar

Jakarta, CNBC Indonesia - Utang yang belum terbayar pada financial technology (fintech) lending atau kerap disebut pinjaman online (pinjol) perseorangan makin menumpuk. Meningkatnya penggunaan paylater menjadi salah satu sebab meningkatnya total utangfFintech Lending perseorangan.

Tercatat hingga akhir Juni 2024, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total outstanding pinjaman perseorangan pada fintech lending melesat 14%. Sementara pada periode Mei ke Juni 2024 tercatat naik 3,7% menjadi Rp61,52 triliun.

Sementara itu, jika dilihat dari total outstanding pinjaman perseroangan Fintech Lending per Juni 2024 sebesar Rp61,52 triliun, tercatat perempuan lebih banyak melakukan aksi penundaan pembayaran hutang.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), 55% perempuan dalam total outstanding pinjaman perseroangan atau sebesar Rp33,76 triliun dan 45% nya laki-laki atau sebesar Rp27,76 triliun.

Kemudian, jika dilihat dari secara usia, generasi Z dan milenial mendominasi penundaan pembayaran hutang pada fintech lending per Juni 2024 sebesar Rp30,59 triliun.

Urutan kedua diisi oleh generasi gen milenial dan X dengan total outstanding Rp26,86 triliun. Kemudian sebesar Rp3,82 triliun diisi oleh generasi X dan boomers serta Rp244 miliar diisi oleh generasi Z.

Sebagai informasi, Boomers II (Generasi Jones) tahun 1955 - 1964, Gen X tahun kelahiran 1965 - 1980, Millennials atau Gen Y tahun kelahiran 1981 - 1996 dan Gen Z tahun kelahiran 1997 - 2012.

Meningkatnya jumlah outstanding pinjaman fintech lending pun dapat berdampak pada gagal bayar kepada pihak perbankan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2024 mencatat rasio Non Performing Loan (NPL) gross perbankan berada di level 2,26%.

CNBC Indonesia Research

[email protected]