Beda Arah IHSG Saat Demo Darurat Indonesia vs Sidang MK Cawapres

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
22 August 2024 19:00
Nah Lho! 2 Negara Ini Diramal Kena Krisis Ekonomi di 2024
Foto: Infografis/ Nah Lho! 2 Negara Ini Diramal Kena Krisis Ekonomi di 2024/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Panasnya aksi demo terkait revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkapar di akhir perdagangan Kamis (22/4/2024).

Hingga akhir perdagangan, IHSG ditutup melemah 0,87% ke posisi 7.488,68.IHSG pun terkoreksi ke level psikologis 7.400, tepatnya di sekitar 7.480-an.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 38 triliun dengan volume transaksi mencapai 18 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 194 saham menguat, 389 saham melemah, dan 202 saham stabil.

Beberapa sektor menjadi penekan IHSG pada hari ini, yakni sektor infrastruktur sebesar 1,5%, teknologi sebesar 1,4%, transportasi sebesar 1,23%, dan keuangan sebesar 1,19%.

Dari sisi saham, emiten perbankan raksasa menjadi penekan terbesar IHSG pada hari ini, yakni saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar 25,6 indeks poin, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 9,9 indeks poin, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 8,2 indeks poin, dan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar 7,4 indeks poin.

Seperti diketahui, aksi demo besar-besaran mahasiswa dan buruh digelar hari ini, Kamis (22/8/2024). Aksi demo adalah bentuk protes atas keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang merevisi UU Pilkada, setelah Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan sebagian gugatan perkara nomor 60/PUU-XXII/2024 yang diajukan Partai Buruh dan Partai Gelora.

Bahkan, panasnya demo tersebut membuat pagar di belakang gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pun berhasil dirobohkan oleh kalangan mahasiswa beberapa menit lalu.

Aksi demo besar-besaran dilakukan oleh lapisan masyarakat, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI), dan para buruh sebagai protes terhadap revisi UU Pilkada yang dilakukan oleh Panitia Kerja (Panja) revisi UU Pilkada Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.

Protes keras sudah membanjiri lini masa sejak kemarin. Netizen di Indonesia ramai membagikan gambar garuda berlatar warna biru di media sosial dengan tulisan ""Peringatan Darurat".

Pantauan CNBC Indonesia, sejak Rabu kemarin hingga Kamis pagi, banyak yang mengunggah Instagram Stories dengan mematrikan visual tersebut.

Protes bermula dari keputusan MK yang mengabulkan sebagian gugatan yang diajukan oleh Partai Buruh dan Partai Gelora. Putusan dibacakan dalam sidang di gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa lalu. Hakim mengabulkan sebagian gugatan yang diajukan kedua partai tersebut terhadap UU Pilkada.

Dalam keputusan MK disebut partai politik (parpol) tidak perlu memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk mengajukan calon kepala daerah.

Namun, Baleg DPR kemudian memutuskan hal yang berbeda dengan MK DPR sepakat jika perubahan syarat ambang batas pencalonan Pilkada hanya berlaku untuk partai yang tidak punya kursi di DPRD. Partai yang mempunyai kursi di DPRD tetap harus memenuhi syarat 20% kursi DPRD atau 25% suara pemilu sebelumnya.

DPR juga memilih mengadopsi putusan Mahkamah Agung (MA) sehingga batas usia calon gubernur ditentukan saat pelantikan calon terpilih dan bertolak belakang dengan putusan MK.

Putusan MA Nomor 23 P/HUM/2024 pada 4 Juni 2024 menyebut batas usia 30 tahun untuk calon gubernur dan 25 tahun untuk calon bupati atau wali kota diubah menjadi berlaku saat pelantikan kepala daerah terpilih.

Berkaca dari situasi politik yang pernah terjadi sebelumnya, IHSG pada saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil real count presiden dan wakil presiden pada 20 Mei 2024, terpantau melemah 0,69% ke posisi 7.266,69.

Kemudian pada 17 Oktober 2023 saat MK memutuskan soal batas usia calon wakil presiden (cawapres) yang menjadi jalan Gibran Rakabuming Raka maju dalam pilpres 2024, IHSG menguat 0,63% ke 6.939,62.

Pada 15 Februari 2024 atau setelah pilpres 2024 digelar dan hasil quick count sudah menunjukkan Prabowo Subianto memenangi pilpres, IHSG melesat 1,3% ke 7.303,28.

Beberapa analis sebelumnya mengatakan bahwa koreksi IHSG pada sesi I hari ini dinilai hanya koreksi wajar, setelah tiga hari beruntun mencetak rekor.

Andyka Pradana dari Jasa Utama Capital Sekuritas menuturkan koreksi yang terjadi adalah wajar setelah IHSG mencapai all time high (ATH). Akan tetapi, Andyka tetap mewaspadai penurunan lebih dalam jika gonjang-ganjing dalam negeri tidak segera selesai karena akan menimbulkan ketidakpastian.

"Jika dilihat memang penurunan yang terjadi hari ini bersifat koreksi karena kenaikan yang terjadi beberapa hari yang lalu dan sempat menyentuh ATH. Penurunan ini bisa menjadi dalam karena sentimen yang datang kemarin tentang pengesahan UU Pilkada oleh Baleg DPR," ungkap Andyka kepada CNBC Indonesia, Kamis (22/8/2024).

Sementara itu Arwendy Rinaldi Moechtar Head of Equity Trading Mitra Andalan Sekuritas (Mitra Pemasaran Mandiri Sekuritas) mengatakan penurunan IHSG karena adanya koreksi wajar.

"Koreksi wajar menurut saya, karena menurut saya kenaikannya juga tanpa fundamental makro yg kuat," kata Arwendy.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation