Newsletter

Dunia Tunggu Kabar Besar dari China, Indonesia Menanti BI

Revo M, CNBC Indonesia
20 August 2024 05:57
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
  • Pasar keuangan Indonesia kompak menguat pada perdagangan kemarin
  • Wall Street kompak menghijau di tengah penantian investor akan simposium The Fed
  • Pelaku pasar Indonesia akan mempertimbangkan data-data ekonomi luar negeri, terutama dari China dan AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia ditutup euforia pada Senin (19/8/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik diikuti nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami apresiasi begitu pula Surat Berharga Negara (SBN) kembali diborong investor.

Pasar keuangan diperkirakan masih bergerak cukup volatil pada hari ini, Selasa (20/8/2024) dengan terdapat beberapa sentimen yang telah rilis kemarin dan agenda hari ini. Selengkapnya mengenai proyeksi dan sentimen pasar pekan ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat 0,47% ke posisi 7.466,83. Penguatan tersebut membawa IHSG kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa barunya (all time high/ATH). Adapun terakhir kali IHSG mencetak ATH yakni pada 14 Agustus lalu di posisi 7.436,04.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan kemarin mencapai sekitar Rp9,3 triliun dengan melibatkan 15 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 318 saham menguat, 276 saham melemah, dan 207 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor konsumer non-primer menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan, yakni mencapai 3,32%.

Sementara dari pasar mata uang, rupiah kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan kemarin sebesar 0,89% ke angka Rp15.545 /US$. Penguatan ini menghantarkan rupiah ke titik terkuatnya selama tujuh bulan terakhir atau semenjak 9 Januari 2024.

Apresiasi rupiah dan IHSG ini tak lepas dari sentimen dari domestik yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan reshuffle kabinet dengan melantik Menteri dan wakil Menteri baru beserta kepala lembaga negara pada pagi hari kemarin.

Terpantau, beberapa Menteri digantikan posisinya dalam kabinet, di mana salah satunya yakni Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly.

Yasonna, politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), telah digantikan oleh politikus senior Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Supratman Andi Agtas.

Reshuffle kali ini melibatkan menteri-menteri yang dekat dengan PDIP dan Megawati seperti Yasona dan Arifin diganti dengan lingkungan terdekat Prabowo dan Jokowi. 

Selanjutnya, beralih pada imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang bertenor 10 tahun terpantau mengalami penurunan dari 6,705% menjadi 6,685%.

Penurunan imbal hasil ini merupakan yang terendah sejak 5 April 2024 atau sekitar empat bulan terakhir.

Perlu diketahui, hubungan yield dan harga pada SBN ini berbanding terbalik, artinya ketika yield turun berarti harga obligasi naik, hal ini menunjukkan minat investor mulai kembali lagi ke SBN.

Dari Amerika Serikat, bursa Wall Street kompak menghijau. Indeks Dow Jones menguat 0,58% ke 40.896,53 sementara indeks Nasdaq melesat 1,39% ke 17.876,77 dan indeks S&P 500 menanjak 0,97% ke 5.608,25.

Rally ini melanjutkan keuntungan mingguan terbesar tahun ini di pasar saham AS. Data terbaru menunjukkan ketahanan konsumen meskipun adanya pelambatan ekonomi, yang meningkatkan harapan bahwa bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan mulai menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakan September dengan memotong suku bunga acuan The Fed sebesar 25 basis poin.

"Yang mendasari (rally ini) adalah harapan bahwa aliran dukungan akan terus berlanjut dengan kemungkinan Fed akan memangkas suku bunga pada bulan September," kata Paul Nolte, penasihat kekayaan senior & strategist pasar di Murphy & Sylvest di Elmhurst, Illinois, dikutip dari Reuters.

"Uang mencari tempat untuk diinvestasikan, dan saat ini masuk ke pasar ekuitas." imbuhnya.

Sebagian kecil ekonom yang disurvei oleh Reuters mengatakan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan melakukan tiga pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin hingga akhir tahun, dan ekonomi kemungkinan dapat menghindari resesi seiring dengan meredanya inflasi.

Simposium Ekonomi Jackson Hole akan dimulai pada hari Kamis, dan pernyataan Ketua Fed Jerome Powell pada Jumat pekan ini akan diperhatikan dengan cermat untuk mencari petunjuk mengenai arah kebijakan moneter dari restriktif menuju netral.

Pasar keuangan di Indonesia diperkirakan masih mengalami volatilitas pada hari ini, khususnya setelah sentimen reshuffle kabinet yang dilaksanakan kemarin masih akan memengaruhi pergerakan pasar keuangan hari ini. 

1. Reshuffle dan Munas Golkar

Presiden Jokowi melantik sejumlah menteri dan wakil menteri di Istana Negara, untuk mempersiapkan transisi pemerintahan berikutnya supaya berjalan lancar.

Dalam reshuffle kali ini, ada beberapa menteri yang digantikan posisinya salah satunya menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly. Senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut digantikan oleh politikus senior Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Supratman Andi Agtas.

Menteri lain yang mengalami pergantian ialah Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Arifin digantikan oleh Bahlil Lahadalia, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Sementara posisi Bahlil akan diisi oleh Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM yang baru.

Pergantian beberapa menteri dalam kabinet ini tentunya akan membuat dinamika politik akan semakin memanas. Pasalnya Yasona dan Arifin yang digantikan posisinya tersebut merupakan menteri-menteri yang dekat dengan PDIP dan Megawati. Sedangkan penggantinya merupakan orang-orang yang dekat dengan lingkungan Prabowo dan Jokowi.

Perpolitikan Indonesia juga memanas dengan digelarnya musyawarah nasional (Munas Golkar) pada hari ini, Senin (20/8/2024). Munas disorot karena pimpinan Golkar Airlangga Hartarto baru saja mengundurkan diri.
Publik kini menunggu siapa Ketua Umum Golkar berikutnya, apakah Bahlil Lahadalia atau figur lain seperti Gibran Rakabuming Raka.

Keputusan Suku Bunga Bank Sentral China

Tidak hanya soal reshuffle kabinet, sentimen yang datang dari negeri tirai bambu pun akan memengaruhi pasar keuangan domestik. Bank Rakyat China (PBoC) akan mengumumkan suku bunga acuan pinjaman (LPR) satu tahun dan lima tahun pada Selasa (20/8/2024).

Sebelumnya, China menurunkan acuan suku bunga pinjaman setelah pemangkasan suku bunga mengejutkan oleh PBoC. LPR satu tahun diturunkan sebesar 10 basis poin menjadi 3,35% dari 3,45% sebelumnya, sementara LPR lima tahun dikurangi dengan margin yang sama menjadi 3,85% dari 3,95%.

Sebagian besar pinjaman baru dan yang beredar di China didasarkan pada LPR satu tahun, sementara suku bunga lima tahun memengaruhi harga hipotek.

Rapat RDG BI

Bank Indonesia akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Selasa dan Rabu pekan ini. Salah satu yang paling ditunggu pasar adalah pernyataan BI mengenai kebijakan ke depan. Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) sudah mengisyaratkan pemangkasan pada September dan BI diperkirakan akan mengikutinya.

BI sendiri sudah mengerek suku bunga sebesar 275 bps dari 3,5% pada Agustus 2022 menjadi 6,25% saat ini. Pemangkasan suku bunga diharapkan bisa mendongrak kredit dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Berlanjut, BI juga akan memutuskan suku bunga acuan atau BI Rate periode Agustus 2024. Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 16-17 Juli 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 7,00%. Keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter yang pro-stability sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.

Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:

  • Golkar akan menggelar Munas Golkar, Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir (09.00 WIB)

  • ISEAS menggelar Indonesia's 2025 Budget and Economic Outlook bersama Chatib Basri secara virtual (09.00 WIB)

    Suku Bunga China (08:15 WIB)

  • Inflasi Final Euro Area (16:00 WIB)

  • Suku Bunga Turki (18:00 WIB)

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

  • Pemberitahuan RUPS Rencana PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP)

  • Pemberitahuan RUPS Rencana PT Hoffmen Cleanindo Tbk (KING)
  • Tanggal DPS Dividen Tunai Interim PT Armada Berjaya Trans Tbk. (JAYA)
  • Tanggal DPS Dividen Tunai Interim PT PAM Mineral Tbk (NICL)
  • Tanggal cum Dividen Tunai Interim PT Prima Globalindo Logistik Tbk. (PPGL)

Berikut untuk indikator ekonomi RI :

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular