Newsletter

IHSG & Rupiah Galak Lagi, Masa "Berdarah-Darah" Usai?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
07 August 2024 06:00
Patung Fearless Girl menghadap Bursa Efek New York pada 2 Juli 2024, di New York. Sebagian besar saham global melemah setelah indeks acuan berakhir lebih tinggi di Wall Street. (AP Photo/Peter Morgan)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kompak ditutup menguat pada perdagangan Selasa malam sampai Rabu dini hari (6 - 7 Agustus 2024) seiring dengan kekhawatiran resesi yang mereda dan nada dovish the Fed. 

Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 294,39 poin atau 0,76%  menjadi 38.997,66. sementara Nasdaq Composite (.IXIC) tumbuh 1,03% atau 53,62 poin ke posisi 5.239,95. S&P 500 juga niak 1,03% ke posisi 5,239. 

Sebagian besar saham mega caps menguat, termasuk Nvidia (NVDA.O) yang bangkit kembali sebesar lebih dari 6%. Saham META, perusahaan yang menaungi platfrom Facebook dan Instagram juga menguat nyaris 4%. Ada juga saham emiten perbankan besar AS, JP Morgan yan  naik 2,93%. 

Sementara untuk Apple (AAPL.O) masih merosot 1,35% setelah Berkshire Hathaway milik Warren Buffett (BRKa.N) memangkas kepemilikan mereka.

Sejauh ini sentimen pasar yang menggerakkan bursa Wall Street didukung komentar penolakan terkait ancaman resesi akibat data pasar tenaga kerja pekan lalu. Setidaknya ini memberikan "angin segar" yang membuat kekhawatiran akan resesi mereda.

Melansir dari Reuters, beberapa dari mereka juga tidak tinggal diam, mereka juga menegaskan bahwa Fed perlu segera memangkas suku bunga untuk menghindari potensi kemunduran ekonomi.

Pelaku pasar kini membaca peluang sekitar 75% bahwa Fed akan memotong suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada September. Menurut alat FedWatch dari CME Group Investor memproyeksi Fed Funds Rate (FFR) pada akhir tahun mencapai 4,25 - 4,50%

Halaman 3 >>

(tsn/tsn)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular