
Emiten Mulai Buka-Bukaan Kinerja Keuangan: Mana yang Sahamnya Murah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Musim laporan keuangan telah tiba. Sampai dengan kemarin, Rabu (24/6/2024) sudah ada sekitar 20 emiten di luar saham baru initial public offering (IPO) yang melaporkan kinerjanya.
Dari 20 emiten tersebut, jika ditelisik berdasarkan kriteria valuasi Benjamin Graham, terdapat delapan saham yang memiliki valuasi murah, di mana salah satunya adalah menilai dari metrik PBV (price to book value) tidak lebih dari 1,5 kali.
PT GTS International Tbk (GTSI) menjadi salah satu yang paling murah dengan nilai PBV sebesar 0,65 kali. Namun, perlu diakui bahwa valuasi yang murah ini terjadi akibat penyusutan harga saham yang drastis, kini GTSI di harga Rp34 per lembar dan sedang dalam pemantauan khusus.
Berikutnya, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) dan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) dengan besaran PBV masing-masing 0,73 kali dan 1,05 kali. Lainnya ada PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS), PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI), PT Eastparc Hotel Tbk (EAST), PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) dan PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA).
Secara lebih rinci, berikut untuk delapan emiten yang valuasinya murah berdasarkan PBV :
Valuasi murah memang menjadi satu indikator menarik untuk pertimbangan sebelum membeli saham. Namun, perlu diakui juga bahwa tidak cukup hanya valuasi yang diperhatikan.
Pelaku pasar perlu menilai kondisi makro, kondisi internal perusahaan berdasarkan kesehatan neraca sampai profibitas, hingga pergerakan historis berdasarkan teknikal agar pertimbangan beli lebih objektif dan memiliki peluang keuntungan lebih optimal.
Sebagai informasi, berikut ada raihan laba yang diperoleh dari delapan emiten tersebut untuk sepanjang semester I/2024. GTSI mencetak laba Rp45,24 miliar, BSBK Rp39,83 miliar, IPCC Rp80,69 miliar, OKAS Rp81,36 miliar, KKGI Rp493,70 miliar, EAST Rp15,42 miliar, AMAR Rp97,79 miliar dan BOBA Rp7,11 miliar.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)