Bikin Cemas! Harga Emas Hancur Karena Ramai-Ramai "Dibanting" Penjual

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
09 July 2024 06:35
7月11日、米中貿易摩擦激化への懸念が高まる中、株式市場から資金が流出しているものの、通常は資金の避難先とされる金には流入していない。2008年、都内で撮影(2018年 ロイター/Issei Kato)
Foto: REUTERS/Issei Kato

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia terperosok tajam setelah penguatan tiga hari beruntun. Penurunan tajam tersebut mengawali pekan yang buruk bagi investor emas. Turunnya harga emas didorong dari aksi taking profit oleh sebagian investor emas.

Pada perdagangan Senin (8/7/2024) harga emas di pasar spot ditutup anjlok 1,37% di level US$ 2.358,79 per troy ons. Penurunan tersebut mematahkan penguatan emas dalam tiga hari beruntun. Emas sempat terbang 2,7% selama tiga hari pada Rabu-Jumat pekan lalu.

Sementara, hingga pukul 06.00 WIB Selasa (9/7/2024), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,02% di posisi US$ 2.359,33 per troy ons.

Harga emas anjlok lebih dari 1% pada perdagangan Senin, tertekan oleh reli risk-on di ekuitas dan aksi ambil untung alias taking profit oleh investor setelah emas reli tajam di sesi sebelumnya atas ekspektasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) AS dapat memangkas suku bunga pada bulan September.

"Terlihat banyak aksi taking profit, dan ekuitas menguat sehingga menjadi sedikit faktor persaingan terhadap logam mulia," ujar Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, dikutip dari Reuters.

Indeks Nasdaq dan S&P 500 mencapai rekor tertinggi, sementara Dow Jones mencapai rekor tertinggi dalam lebih dari satu bulan.

"Namun, saya yakin Anda akan melihat emas naik berdasarkan prediksi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga. Alat pemantau The Fed melihat pemangkasan suku bunga akan dilakukan pada bulan September dan kemudian pemangkasan lagi mungkin dilakukan pada November dan Desember yang akan menguntungkan emas," tambah Haberkorn.

Data minggu lalu menunjukkan pasar tenaga kerja yang melambat membuat bank sentral AS tetap pada jalur untuk segera memangkas suku bunga.

Menurut alat Fedwatch, saat ini pasar memperkirakan peluang The Fed memangkas suku bunga sebesar 71% pada bulan September dan pemangkasan lagi pada bulan Desember.

Sementara itu, pada pekan ini investor akan fokus pada kesaksian Ketua The Fed Jerome Powell di Kongres setengah tahunan, komentar dari sejumlah pejabat Fed, dan data inflasi AS yang akan dirilis pada hari Kamis.

Di tempat lain, bank sentral konsumen utama China menahan diri dari pembelian emas untuk cadangannya selama dua bulan berturut-turut pada periode Juni.


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation