Harga Emas Akhirnya Jatuh, Lagi Nyari Kekuatan Terbang ke US$ 3.500

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
21 March 2025 06:40
emas gold
Foto: emas gold

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas rehat sejenak usai mencetak rekor-rekor tertinggi baru. Akan tetapi harga emas diproyeksikan masih berada di jalur uptrend dan bertahan di atas level US$3.000 per troy ons seiring dengan tingginya permintaan terhadap safe haven.

Pada perdagangan Kamis (20/3/2025), harga emas dunia di pasar spot melemah 0,09% di level US$3.044,41 per troy ons. Harga emas ditutup lebih rendah usai mencapai rekor tertinggi baru pada perdagangan intraday di level US$3057,21. Harga penutupan tersebut mematahkan penguatan harga emas selama tiga hari beruntun dengan penguatan menembus 2,1%.

Pelemahan kemarin juga mengakhiri kinerja sensasional emas yang mencetak rekor tiga hari beruntun.

Pada perdagangan hari ini Jumat (21/3/2025) hingga pukul 06.03  WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat tipis 0,03% di posisi US$3.045,37 per troy ons.

Harga emas turun pada perdagangan Kamis setelah mencapai rekor tertinggi di awal sesi. Emas masih mempertahankan prospek bullish yang didorong oleh potensi penurunan suku bunga yang diisyaratkan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) dan ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang berkelanjutan.

"Para spekulan mencoba memanfaatkan pasar dan mengambil sebagian keuntungan, saya pikir setiap kali emas mencapai titik tertinggi, kita melihat ada sedikit perlawanan," ujar Alex Ebkarian, kepala operasi di Allegiance Gold, dikutip dari Reuters.

"Emas bahkan belum berperan sebagai aset safe haven bagi investor ritel karena secara teknis kita tidak sedang dalam resesi. Kita melihat perlambatan ekonomi dan itu dapat menciptakan ketidakpastian lebih lanjut dan keinginan yang lebih besar untuk aset safe haven." imbuhnya.

Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan pada Rabu bahwa kebijakan awal Trump, termasuk tarif impor yang luas, mungkin telah memperlambat pertumbuhan ekonomi AS dan meningkatkan inflasi.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengkritik keputusan The Fed untuk menahan suku bunga, meskipun ada proyeksi untuk dua pemotongan suku bunga seperempat poin persentase pada akhir tahun karena melemahnya pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang lebih tinggi.

Para pelaku pasar memperkirakan pelonggaran setidaknya dua penurunan suku bunga masing-masing sebesar 25 bps, dengan pemotongan pada bulan Juli sudah diperhitungkan sepenuhnya.

"Dalam kasus bull, kami melihat harga emas dapat mencapai US$3.500 per troy ons pada akhir tahun, didukung oleh permintaan lindung nilai/investasi yang jauh lebih tinggi karena kekhawatiran akan pendaratan keras/stagflasi AS," menurut catatan analis di Citi.

Dari sisi perang, setidaknya 91 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara Gaza setelah Israel melanjutkan pemboman, mengakhiri gencatan senjata selama dua bulan, menurut kementerian kesehatan daerah kantong tersebut.

Emas bertindak sebagai nilai lindung terhadap ketidakpastian dan cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation