Dunia Dikepung Ransomware, Ini Buktinya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Server Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengalami serangan siber ransomware sejak Kamis (20/06/2024), sehingga down dan mengganggu layanan publik di berbagai instansi selama delapan hari.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa serangan siber terhadap server PDN ini menggunakan virus ransomware jenis baru yang dikenal sebagai Lockbit 3.0. Menkominfo juga mengonfirmasi adanya permintaan uang tebusan dari peretas server PDN sebesar US$8 juta atau setara dengan Rp131,6 miliar(Rp16.395/US$1).
Akibat serangan siber tersebut, sistem PDN mengalami gangguan hingga membuat layanan keimigrasian di sejumlah bandara, termasuk Bandara Soekarno-Hatta, terganggu sejak Kamis (20/6/2024).
Daftar Lengkap Lembaga Negara yang Terdampak Serangan Ransomware:
Budi Arie menjelaskan tidak ada negara yang kebal terhadap serangan ransomware, termasuk Amerika Serikat (AS). Negara seperti AS bahkan menjadi negara yang paling sering terkena serangan ransomware sebesar 40,34% disusul Kanada.
"Indonesia terkena dampak sekitar 0,67% dari serangan ransomware. Jadi memang virus ini melanda seluruh dunia, jadi perhatian kita bersama," katanya saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR, Kamis (27/6/2024).
Serangan siber terhadap sistem pemerintah bukan hanya terjadi kali ini saja. Bahkan kasus serangan siber telah tercatat jutaan kasus.
BSSN mengidentifikasi sebanyak 1.674.185 data exposure yang mempengaruhi 429 instansi pada 2023. Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa sektor pemerintahan memiliki persentase tertinggi dari total data exposure, yaitu sebesar 39,78%, diikuti oleh sektor Keuangan dengan 9,86%, sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan 9,63%, sektor Transportasi dengan 3,40%, Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan 1,75%, Kesehatan dengan 0,23%, Pangan dengan 0,2%, Pertahanan dengan 0,12%, dan sektor Lainnya sebesar 35,04%.
Darknet atau disebut dark web merupakan bagian besar dari aktivitas ilegal di internet. Darknet adalah jaringan overlay dalam internet yang hanya dapat diakses dengan perangkat lunak, konfigurasi, atau otorisasi tertentu, dan sering kali menggunakan protokol komunikasi khusus yang unik.
Berdasarkan laporan dari BSSN, data kredensial dari Indonesia yang terekspos di darknet ditemukan di tempat-tempat seperti forum jual-beli data dan forum diskusi hacker, sehingga berpotensi disalahgunakan.
Sektor administrasi pemerintahan menjadi sektor yang terekspos di darknet paling banyak pada 2023 yakni sekitar 665 ribu data (39,8%). Kemudian disusul sector keuangan sebesar 165ribu dan urutan ketiga dari sektor informasi dan komunikasi.
Adapun, data-data tersebut bisa tersebar di darknet karena adanya kebocoran atau pencurian data dari 429 instansi.
Instansi dari sektor administrasi pemerintahan menjadi sektor yang paling banyak diretas dan tersebar di darknet dengan total 134 instansi.
CNBC Indonesia Research
