Jemaah dan Agen Umrah Jadi Korban Rupiah Rp 16.400: Serba Susah!

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
27 June 2024 12:30
Infografis, Daftar Waktu Tunggu Haji Provinsi di Indonesia
Foto: Infografis/ Ibadah Haji/ Edward Ricardo Sianturi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) di tahun ini sangat berat. Sepanjang tahun 2024, rupiah telah mengalami pelemahan 6,12% dan bersandar di level Rp16.400/US$1 hingga perdagangan Rabu (26/6/2024). Kenaikan rupiah pun mengancam biaya umrah yang makin mencekik para calon jemaah umrah Indonesia.

Pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS pun dapat mendorong biaya umrah meledak. Dari beberapa situs travel umrah, biaya umrah 2024-2025 musim 1445 Hijriah berkisar antara Rp24 juta hingga Rp40 juta per orang.

Menurut Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah, pada tahun ini tercatat sudah 1,2 juta warga Indonesia menjalankan ibadah umrah.

Dolar Menguat, Rupiah Melemah Hingga Daya Beli Turun

Mengingat pembayaran umrah dan haji adalah menggunakan dolar Amerika Serikat (AS) karena mayoritas biaya dikonversi ke dolar untuk dibayar ke pihak Arab Saudi. Maka jika nilai dolar AS semakin mahal terhadap rupiah tentu akan berdampak pada kenaikan biaya umrah yang dapat mengakibatkan turunnya jumlah minat warga Indonesia untuk melaksanakan ibadah umrah.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (Forum SATHU), Muharom Ahmad, bahwa pembayaran umrah menggunakan perbandingan dolar AS.

Pelemahan rupiah pun langsung berimplikasi kepada biaya langsung, akibatnya tarif harus naik. Besaran persentase kenaikan biaya umrah atau ONH Plus dalam periode tertentu akibat fluktuasi nilai tukar berkisar 5% hingga 10%

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) Firman M Nur, dampak pelemahan rupiah terhadap umrah saat ini belum bisa terlihat penurunannya, dikarenakan baru awal musim dan umrah baru dibuka, haji pun belum pulang.

"Namun secara umum, selisih kurs akan berefek langsung karena pembayaran umrah Jemaah Indonesia dengan mata uang rupiah, namun untuk pembayaran di luar negeri menggunakan dolar AS atau Real, sehingga harga jual akan berubah," tambah Firman, kepada CNBC Indonesia.

Komponen terbesar yang dapat menaikkan biaya ibadah umrah ketika rupiah sedang melemah seperti saat ini adalah berasal dari tiket pesawat, hotel hingga transportasi di tanah suci.

Selain pelemahan rupiah, persoalan lain yang dihadapi agen travel adalah turunnya daya beli masyarakat. 
"Karena daya beli menurun maka kenaikan harga jual harus ditahan agar tetap terjangkau, konsekuensi akhirnya menurunnya keuntungan," tutur Muharom.

Firman juga mengatakan bahwa ONH Plus juga terpengaruh, namun ONH Plus merupakan tabungan jangka panjang, dan selalu ada kenaikan di setiap tahunnya sekitar US$500 atau setara dengan Rp8,2 juta (Rp16.200/US$1).

Beratnya pelemahan rupiah sangat mempengaruhi biaya umrah dikarenakan 85% biaya di luar negeri atau di Arab Saudi menggunakan dolar AS ataupun Real.

Masa-masa fluktuasi rupiah yang melemah signifikan biasanya terjadi pada bulan Juni-Juli dikarenakan pada periode tersebut merupakan bulan pelunasan haji dan awal musim umrah.

"Biasanya di awal musim umrah tercatat sekitar 50.000 jemaah yang akan hendak berangkat, namun pada bulan Juni tahun ini sudah tercatat sekitar 100.000 jemaah," tutup Firman.

Keuntungan Ditekan, Paket Disesuaikan

Naiknya biaya umrah karena pelemahan rupiah membuat pemilik agen travel memutar otak agar tidak semakin merugi. Mereka juga bersiap mendapatkan keuntungan yang lebih sedikit karena pembengkakan biaya.
Sejumlah langkah diambil pemilik agen travel umrah mulai dari mengerek biaya, menyesuaikan paket, hingga mencari penginapan yang lebih murah.

"⁠Agar tetap menjaga animo masyarakat untuk umrah perusahaan tetap menjaga harga, hal ini menuntut rasionalisasi dalam biaya operasional. Jika tidak ada faktor pendorong lain, jumlah pendaftar akan menurun," ujar Muharom.

Sementara itu, Firman mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan biaya maka agen travel biasanya membantu untuk memberikan paket yang disesuaikan dengan budget para calon Jemaah agar tetap dapat menjalankan ibadah umrah.

Setiap tahunan, jutaan masyarakat Indonesia melaksanakan ibadah umrah. Pengecualian terjadi pada 2020 dan 2021 di mana tengah terjadi pandemi Covid-19.

Jemaah umrah dari Indonesia melonjak drastis setelah pandemi usai. Jumlah Jemaah melonjak menjadi 1,3 juta pada 2023 dari 1 juta pada 2022.


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation