
Makan Bergizi Gratis Butuh Rp71 Triliun, Nggak Cukup Buat 20 Juta Anak

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggaran untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sebelumnya dikenal sebagai Makan Siang Gratis dipastikan masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Program tersebut diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp 71 triliun,
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran Thomas Djiwandono menyampaikan anggaran MBG sebesar Rp71 triliun pada 2025.
Airlangga menjelaskan, besaran anggaran itu sudah diketahui oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto saat rapat bersama dengan dirinya, Sri Mulyani, serta tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.
Sebelumnya, pada Februari 2024, Airlangga sempat menyampaikan bahwa anggaran untuk program ini yakni Rp15.000 per anak.
Ia menekankan bahwa anggaran Rp15.000 per anak itu di luar program susu gratis. Adapun menunya diserahkan ke masing-masing daerah dengan tetap berpatokan pada besaran anggaran Rp15.000 per anak.
"Jadi di luar susu ya, (untuk menu) itu nanti dilepaskan ke daerah masing-masing kan, kita tidak menyeragamkan," tegasnya.
Kalkulasi yang dilakukan CNBC Indonesia Research menunjukkan bahwa dengan anggaran Rp71 triliun, asumsi anggaran untuk makan sebesar Rp15.000 per anak, serta jumlah hari efektif sekolah untuk tahun ajaran 2024/2025 adalah diasumsikan sama dengan 2023/2024 yakni 255 hari, maka total anak yang akan mendapatkan MBG yakni 18,56 juta.
Sementara jika diasumsikan susu gratis yang diberikan bernilai Rp3.000 per anak, maka biaya yang digelontorkan per anak per hari menjadi Rp18.000. Lebih lanjut, total anak yang dapat ditanggung dengan anggaran yang disediakan menjadi lebih sedikit yakni 15,47 juta.
Kendati anggaran MBG cukup besar, namun anggaran tersebut masuk dalam range postur RAPBN 2025 yang disepakati dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) bersama DPR yaitu defisit RAPBN 2025 antara 2,29%-2,82% terhadap PDB.
Jumlah pelajar yang kemungkinan mendapat makanan bergizi gratis di bawah target awal yakni 70,5 juta. Pada Februari 2024 untuk 22,3 juta balita, 7,7 juta siswa taman kanan-kanak (TK), 28 juta siswa sekolah dasar (SD), serta 12,5 juta siswa SMP yang akan masuk dalam program ini.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)