Duh! Penjualan Mobil Makin Gak Laku, Warga RI Makin Ngerem Belanja?

Revo M, CNBC Indonesia
12 June 2024 13:55
Pemandangan menunjukkan mobil baru yang diproduksi oleh pabrikan mobil China Chery, di tempat parkir pabrik Sollers di Vladivostok, Rusia 15 Oktober 2023. (REUTERS/Tatiana Meel/File Foto)
Foto: Pemandangan menunjukkan mobil baru yang diproduksi oleh pabrikan mobil China Chery, di tempat parkir pabrik Sollers di Vladivostok, Rusia 15 Oktober 2023. (REUTERS/TATIANA MEEL/File Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan ritel Indonesia tampak tidak cukup baik belakangan ini. Termasuk penjualan mobil yang masih jauh dari target 2024.

Bank Indonesia (BI) telah merilis data survei penjualan eceran April 2024 yang menunjukkan bahwa Indeks Penjualan Riil (IPR) tercatat mencapai 236,3 atau kontraksi 2,7% year on year/yoy kendati secara bulanan mengalami kenaikan 0,4% month to month/mtm.

Ke depan bahkan IPR juga diperkirakan kembali melemah ke angka 233,9 atau secara tahunan tumbuh 4,7% yoy.

Beberapa kelompok yang mengalami kontraksi secara tahunan yakni sandang (-15,7% yoy), makanan, minuman, dan tembakau (-2,4% yoy), informasi dan komunikasi (-6% yoy), serta perlengkapan rumah tangga lainnya (-6% yoy).

Penurunan IPR ini mencerminkan lemahnya daya beli masyarakat yang ke depan akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi yang sulit untuk tumbuh tinggi.

Tidak hanya IPR yang alami pelemahan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga menurun dari 127,7 pada April menjadi 125,2 pada Mei 2024.

Selain IPR dan IKK yang menurun, penjualan mobil di awal tahun 2024 juga terpantau tidak dalam kondisi baik.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wholesales atau penjualan dari pabrik ke diler sepanjang Januari-Mei 2024 yakni sebanyak 334.969 unit.

Angka tersebut jeblok 21% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni dengan penjualan 423.771 unit.

Dari segi penjualan retail atau dari dealer ke konsumen juga terkoreksi 14,4% yoy menjadi 361.698 unit pada Januari-Mei 2024, dari sebelumnya 422.514 unit.

Dari penjualan ritel Toyota tetap menjadi raja dengan penjualan sebanyak 24.074 unit, disusul Daihatsu yang berada di Runner up dengan penjualan 14.747 unit.

Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia, Fithra Faisal menyampaikan dalam media sosialnya bahwa penjualan mobil Indonesia diperkirakan hingga akhir tahun mengalami penurunan menjadi satu juta unit atau lebih rendah dibandingkan 2023.

Lebih lanjut, dengan konsumsi yang terpantau tertekan diikuti tren yang cukup negatif belakangan ini, Fithra berekspektasi pertumbuhan ekonomi tahun ini cenderung moderat di angka 4,8% atau lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 5,05%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation