Permintaan Eropa Lesu, Harga Batu Bara Lagi-Lagi Jatuh

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
12 June 2024 07:30
Stock Pile batu bara PT Kaltim Prima Coal, Tanjung Bara, Kalimantan Timur. (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Foto: (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara acuan dunia terpantau kembali koreksi, setelah bangkit dalam satu hari.

Melansir data Refinitiv, untuk perdagangan Selasa (11/6/2024) harga batu bara acuan ICE Newcastle kontrak Juli berakhir di posisi US$ 133,36 per ton, dalam sehari koreksi 0,26% berbanding terbalik dengan satu hari sebelumnya yang menguat 0,53%.

Penyusutan kembali harga batu bara, salah satunya dipengaruhi permintaan di Eropa yang masih lemah, sementara pasokan melimpah.

Harga batubara Eropa bahkan turun ke level terendah dalam tiga minggu pada perdagangan Senin. Menurut data Ice Futures, kontrak API 2 bulan depan terakhir terlihat turun US$ 1,60 dari penutupan hari Jumat (7/6/2024) di US$ 109 per ton, terendah sejak 17 Mei.

Alexis Ellender, analis dari Kpler menyebutkan permintaan memang lesu di Eropa untuk batu bara thermal yang digunakan di pembangkit listrik.

"Permintaan batubara termal di Eropa masih lemah," terang Alexis.

Dia juga menunjukkan bahwa impor Eropa rata-rata di bawah 0,30 juta ton/minggu sejak awal bulan Maret, jauh di bawah rata-rata di atas 0,90 juta ton/minggu pada periode yang sama tahun lalu.

Alexis melanjutkan " ini semakin diperparah oleh peningkatan pembangkit listrik tenaga surya dan produksi tenaga angin yang kuat selama seminggu terakhir".

Ia juga mencatat bahwa harga gas yang lebih rendah juga mempengaruhi pasar batu bara.

Kontrak gas TTF acuan Belanda bulan Juli, sudah mencapai level terendah dalam tiga minggu sebesar EUR 33,20/MWh, di tengah meningkatnya aliran gas Norwegia setelah pemadaman listrik minggu lalu.


Di sisi lain, untuk pasar batu bara kokas malah menunjukkan ada dinamika yang positif, terdorong peningkatan permintaan dan ekspektasi penurunan pasokan pada Juli-Agustus.

Menurut S&P Global, kuotasi batubara kokas Australia (FOB Australia) sedikit turun pada Mei 2024 sebesar $1/t - menjadi $242/t. Pada saat yang sama, harga bahan mentah juga turun ke level yang lebih rendah selama periode ini, khususnya menjadi $239/t, namun pulih pada akhir bulan dan mencapai $256,2/t pada tanggal 6 Juni.

Harga batu bara kokas di Tiongkok (CFR Tiongkok) tetap tidak berubah di bulan Mei pada $257/t. Harga tersebut untuk sementara turun rata-rata $2-4/t, namun meningkat pada awal Juni, mencapai $260/t.

JIka melihat harga batu bara kokas sepanjang Mei, sebagian besar bergerak stabil atau sedikit turun karena melemahnya permintaan di Tiongkok karena ada liburan dan pasar baja yang stagnan, ditambah meningkatnya pasokan.

Meski begitu, permintaan dari konsumen India tetap kuat karena pembeli secara aktif mengisi kembali stok menjelang musim hujan.

Kemudian, pada akhir Mei harga batu bara kokas terpantau mulai pulih karena meningkatnya minat beli dari produsen baja Tiongkok, yang meningkatkan produksi pig iron. Hal ini meningkatkan minat terhadap kargo impor, terutama dari provinsi yang jauh dari pusat produksi Shanxi.

Namun, beberapa produsen baja Tiongkok masih berhati-hati dalam membeli kargo impor, karena khawatir akan penurunan harga bahan mentah dalam negeri akibat menyusutnya margin bagi produsen baja.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation