
Daftar 10 Negara dengan Utang Terbanyak ke IMF per Juni 2024

Jakarta, CNBC Indonesia - Utang Indonesia kembali menjadi topik hangat di media sosial baru-baru ini, setelah pemerintah melaporkan total utangnya per 30 April 2024 telah mencapai Rp 8.338,43 triliun.
Sejak periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat, total utang itu telah bertambah sekitar Rp 3.551,85 triliun, sebab posisi utang terakhir pada 2019 nilainya telah mencapai Rp 4.786,58 triliun.
Kemudian pada 2019, utang itu terus bertambah. Nilainya melompat menjadi Rp 6.079,17 triliun atau naik 27,01% pada 2020. Lalu, utang kembali bertambah pada 2021, posisinya menjadi Rp 6.913,98 triliun, dan pada 2022 tembus Rp 7.776,74 triliun. Kemudian, utang pada 2023 mencapai Rp 8.163,07 triliun.
Meski utang pemerintah Indonesia terus bertambah, tetapi Indonesia kini tidak lagi memiliki utang terhadap Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/ IMF), di mana utang ini sudah dilunaskan sejak era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
IMF memberikan dukungan kepada negara-negara pencari pinjaman untuk mengatasi krisis ekonomi, menstabilkan mata uang, mengimplementasikan reformasi struktural, dan meringankan kesulitan neraca pembayaran.
IMF muncul karena banyak negara mengalami kehancuran ekonomi akibat depresi besar dan Perang Dunia II. IMF telah mengalami berbagai keberhasilan dan kegagalan dalam memenuhi misi utamanya untuk mengawasi sistem moneter, menjamin stabilitas nilai tukar dan menghapuskan pembatasan yang menghambat atau memperlambat perdagangan.
Bagi banyak negara, IMF telah menjadi organisasi yang menjadi tempat bergantung selama masa-masa kesulitan ekonomi. Ketika sebuah negara meminta pinjaman, IMF akan memberikan negara tersebut uang yang dibutuhkan untuk membangun kembali atau menstabilkan mata uangnya, membangun kembali pertumbuhan ekonomi, dan terus membeli impor.
IMF menawarkan berbagai jenis pinjaman kepada negara-negara anggota yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. IMF berbeda dengan World Bank (Bank Dunia). Perbedaan utama terletak pada tujuan dan fungsi masing-masing.
Peranan IMF yakni mengawasi stabilitas sistem moneter dunia, sedangkan tujuan Bank Dunia adalah mengurangi kemiskinan dengan menawarkan bantuan kepada negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah.
Berdasarkan laporan IMF tahun ini, hampir 100 negara anggota telah mengajukan pinjaman dengan total utang mencapai US$ 111 miliar. Dari keseluruhan negara-negara yang berhutang, terdapat 10 negara yang menyumbang sekitar 69% dari total utang tersebut.
Berikut 10 negara dengan utang terbanyak kepada IMF, berdasarkan data dari IMF per 7 Juni 2024.
1. Argentina
Argentina menjadi negara dengan utang ke IMF terbesar di dunia, yakni mencapai SDR 30,99 miliar atau setara dengan US$ 41,11 miliar. Jika dirupiahkan maka utang Argentina mencapai Rp 669,44 triliun (asumsi kurs Rp 16.285/US$).
Sebagian besar uang tersebut digunakan untuk menstabilkan inflasi dan krisis mata uang.
2. Mesir
Mesir menjadi negara dengan utang IMF terbesar kedua, yakni mencapai SDR 10,85 miliar atau setara dengan US$ 14,4 miliar. Jika dirupiahkan menjadi Rp 234,49 triliun. Pinjaman tersebut digunakan untuk mendukung program reformasi ekonomi dan sosial serta memperkuat sektor keuangan.
3. Ukraina
Ukraina masuk tiga besar memiliki utang sebesar SDR 9 miliar atau sekitar US$ 11,94 miliar (Rp 194,53 triliun). Dana tersebut untuk mengatasi dampak ekonomi akibat konflik berkepanjangan dan memperkuat cadangan devisa.
4. Pakistan
Paskistan memiliki utang sebesar US$ 8,68 miliar, yang dimanfaatkan untuk mendukung stabilitas makroekonomi dan mengatasi defisit anggaran.
5. Ekuador
Utang Ekuador sebesar US$ 8,65 miliar atau sekitar Rp 140,88 triliun, yang digunakan untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 dan juga untuk memulihkan ekonomi.
6. Angola
Pinjaman Angola kepada IMF sebesar US$ 4,06 miliar yang digunakan untuk diversifikasi ekonomi yang selama ini bergantung pada minyak bumi.
7. Kolombia
Kolombia meminjam sebesar US$ 3,73 miliar atau sekitar Rp 60,76 triliun untuk memperkuat sektor keuangannya dan mendukung berbagai program sosial.
8. Kenya
Kenya memiliki utang sebesar US$ 3,4 miliar yang digunakan untuk infrastruktur dan program pembangunan.
9. Ghana
Negara di Afrika Barat ini meminjam US$ 2,71 miliar untuk mendukung stabilitas ekonomi dan meningkatkan layanan publik.
10. Ivory Coast
IMF memberikan pinjaman kepada negara di Afrika Barat ini sebesar US$ 2,57 miliar, digunakan untuk pengembangan infrastruktur dan program sosial.
Sebagai informasi, IMF menggunakan SDR atau Special Drawing Rights yang merupakan instrumen keuangan yang dapat digunakan untuk transaksi keuangan negara-negara anggotanya.
Nilai SDR sendiri sendiri merupakan gabungan dari lima mata uang, yakni dolar Amerika Serikat (AS), euro, yuan China, yen Jepang, dan poundsterling Inggris, dengan bobot yang berbeda-beda. Dolar AS, seperti biasa, menjadi yang paling besar bobotnya, disusuleurodanyuan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)