
Tak Jadi Jeblok, Saham Big Bank Kompak Rebound!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan saham big bank sempat jeblok pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis (30/5/2024). Namun, pada sesi I empat bank besar RI berhasil rebound.
Hingga pukul 15.10 WIB, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memimpin rebound dengan kenaikan tertinggi 3,02% dari penutupan kemarin menjadi Rp5.975 per lembar. Padahal pada sesi I, saham BMRI sempat terjerembab ke posisi Rp5.525 per lembar, atau terjun 4,74%.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyusul dengan penguatan 0,68% ke posisi Rp4.430 per lembar setelah sempat merosot ke posisi terendah di Rp4.310 per lembar atau turun -2,27%.
Selanjutnya ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang kembali ke posisi awal sebesar Rp9.150 per lembar. Pada sesi I, saham BBCA sempat anjlok -4,10% ke Rp8.775 per lembar.
Sementara untuk PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengalami perbaikan dari sebelumnya terjun paling dalam -3,53% pada awal sesi, kemudian merangkak naik, sehingga penyusutan hari ini hanya tersisa 0,66% menjadi Rp4.500 per lembar.
Pelaku pasar tampaknya melihat peluang untuk membeli ketika harga saham empat bank big caps ini terjun. Hal ini juga sebenarnya dipengaruhi oleh valuasi bank-bank besar yang sudah dinilai terdiskon.
Valuasi BMRI
Menggunakan price to book value (PBV) saat ini BMRI dihargai di 2,29 kali. Posisi ini jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun memang masih di atasnya, tetapi jika dibandingkan dengan grafik band-nya, PBV saat ini sudah setara dengan posisi akhir Desember 2023 lalu.
Artinya, jika beli saham BMRI sekarang value-nya sudah setara dengan beli sekitar lima bulan lalu.
Valuasi BBRI
Berikutnya untuk valuasi BBRI, menggunakan metrik PBV saat ini dihargai di 2,27 kali. Nilai ini sudah lebih rendah dibandingkan rata-rata lima tahun dan posisinya sudah setara dengan -1 STD deviasi, atau terendah sejak Januari 2023. Valuasi BBRI sudah terbilang terdiskon.
Valuasi BBCA
Untuk saham BBCA saat ini dihargai dengan PBV 4,96 kali, jika dibandingkan rata-rata lima tahun, valuasi masih cenderung premium.
Namun, valuasi BBCA yang turun ini bisa dibilang momentum-nya cukup langka. Posisinya saat ini sudah berada di bawah +1 standar deviasi. Ini artinya, jika saham BBCA semakin terkoreksi valuasinya bisa semakin terdiskon dan menarik untuk diakumulasi beli.
Valuasi BBNI
Terakhir, ada BBNI yang saat ini dihargai dengan PBV 1,16 kali. Jika berdasarkan nilai saja, valuasi BBNI terbilang yang paling murah dibandingkan bank big caps lainnya.
Namun, jika melihat dengan grafik PBV band, valuasi saat ini mendekati rata-rata selama lima tahun yang berarti BBNI saat ini sudah dekat dengan harga wajar-nya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(tsn/tsn)