
Lapor Pak Jokowi Harga Beras Global Naik: Warga RI Makin Susah

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras dunia mengalami kenaikan yang tajam pada 2024 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini berpotensi berimbas kepada kenaikan harga bahkan meningkatkan angka kemiskinan di Indonesia.
Badan Pangan Dunia (FAO) melaporkan indeks pangan untuk harga beras dunia berada di 135,67 pada April 2024. Posisi ini jauh lebih tinggi dibandingkan beberapa tahun ke belakang.
Tingginya harga beras merupakan dampak dari cuaca ekstrem yang melanda dunia, termasuk Indonesia, sejak beberapa waktu terakhir. Hal ini menyebabkan panen raya menjadi mundur dibandingkan biasanya.
Kenaikan beras dunia akan merugikan, sebab merupakan bahan makan pokok masyarakat Indonesia.
Indonesia walaupun merupakan negara agraris namun tetap mengimpor beras untuk menutup gap antara produksi dengan kebutuhan pangan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia telah mengimpor 880 juta kilogram beras dan memiliki nilai US$564,61 juta atau Rp9,03 triliun (kurs=Rp16.000 per dolar Amerika Serikat).
Impor beras Indonesia hingga Februari 2024 mengalami peningkatan signifikan untuk volume maupun nilai impor.
Dibandingkan periode Januari-Februari 2023, volume impor beras Indonesia meningkat 424,44 juta kilogram atau 93%. Pada 2023, volume impor beras Indonesia sebesar 456,37 kilogram.
Sementara pertumbuhan nilai impor beras Indonesia lebih besar dibandingkan pertumbuhan volumenya, yakni 148% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Nilai pertumbuhan impor beras yang lebih besar ketimbang pertumbuhan volume imbas dari kenaikan harga beras internasional.
Adapun beras Indonesia banyak diimpor dari Thailand, Pakistan, Myanmar, Vietnam, dan Kamboja.
Berdasarkan PIHPS, rata-rata harga beras per 20 Mei 2024 tercatat Rp15.350 per kilogram. Dibandingkan dengan harga beras tahun lalu, harga beras telah naik 20% dari Rp12.800 per gram.
Kenaikan harga di dalam negeri membuat beras memiliki andil besar terhadap inflasi makan yang mendorong tren kenaikan inflasi dalam empat bulan pertama 2024.
Walaupun inflasi masih di dalam target Bank Indonesia, namun kenaikan harga beras dunia tidak bisa dianggap sepele. Apalagi beras merupakan bahan pokok utama masyarakat Indonesia dan bisa membuat daya beli masyarakat melemah.
Masyarakat yang rentan mengalami penurunan daya beli adalah golongan menengah-ke bawah. Sehingga akan berpotensi meningkatkan angka kemiskinan.
Berdasarkan data BPS pada Maret 2023, beras merupakan komoditas yang memberi sumbangan paling besar terhadap garis kemiskinan. Kontribusinya adalah 19,35% untuk wilayah perkotaan dan 23,73% di pedesaan.
Â
CNBCÂ INDONESIA RESEARCH
(ras/ras)