
Rekor! Harga Tembaga Tertinggi Sepanjang Masa

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga global mencapai yang tertinggi sepanjang masa di tengah ekspektasi pertumbuhan permintaan yang kuat dan harapan akan pemotongan suku bunga di Amerika Serikat yang mendorong para investor untuk masuk ke pasar. Kenaikan tembaga juga disebabkan oleh kekhawatiran melemahnya pasokan.
Mengutip Bursa Logam London (London Metal Exchange/LME), harga tembaga patokan (CMCU3) naik 1,7% menjadi US$10.290 per ton, tertinggi sejak April 2022.
Sementara harga tembaga CME kontrak Mei melonjak 4,5% ke US$5,07. Ini merupakan posisi tertinggi dunia.
![]() Harga Tembaga CME |
Pemintaan tembaga tumbuh karena fungsi elektrifikasi mulai dari pengisian kendaraan listrik hingga penyimpanan energi skala jaringan dan infrastruktur otomasi mendukung perkiraan kegunaan logam ini dalam jangka panjang.
"Saat ini cerita permintaan masih menjadi sorotan utama; dana investasi terus masuk," kata seorang pedagang tembaga yang dikutip dari Reuters. Ia menambahkan bahwa optimisme terhadap potensi pemotongan suku bunga di AS juga meningkatkan sentimen pasar.
Pemotongan suku bunga di AS diperkirakan akan melemahkan mata uang dolar, sehingga membuat logam yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Perhatian juga tertuju pada perbedaan harga antara tembaga di CME (HGc1) dan LME. Tembaga di CME diperdagangkan lebih mahal US$450 dibandingkan dengan tembaga di LME, sehingga menawarkan peluang bagi pedagang yang mengharapkan mendapat keuntungan dari selisih dengan menjual di CME dan membeli di LME.
"Namun, kami ingin mengingatkan bahwa strategi ini dapat membuka risiko gangguan pengiriman. Baik itu karena rendahnya tingkat air di Terusan Panama atau kekurangan pasokan di Amerika Selatan," kata Marex dalam sebuah catatan yang dikutip dari Reuters.
Marex merujuk pada gangguan di operasi Cobre milik First Quantum di Panama, di mana presiden terpilih telah menolak pembicaraan tentang penutupan tambang hingga perusahaan Kanada tersebut menghentikan transaksi arbitrase ini.
Tahun lalu, Panama memerintahkan penutupan Cobre setelah keputusan pengadilan yang membatalkan kontrak First Quantum, menyusul protes nasional yang menuntut lebih banyak perlindungan lingkungan dan transparansi.
Stok tembaga di gudang CME (HG-STC-COMEX) di Amerika Serikat telah turun 30% menjadi 21.530 ton sejak akhir Maret, menunjukkan kebutuhan pengguna akhir akan logam industri ini.
Analis Goldman Sachs memperkirakan pasar tembaga olahan global kemungkinan akan menunjukkan defisit sebesar 428.000 ton pada tahun 2024 dan mereka memperkirakan harga tembaga di London Metal Exchange (LME) akan mencapai US$12.000 per metrik ton dalam 12 bulan ke depan.
Pasokan tembaga yang rendah juga mendorong harga tembaga dunia. Stok tembaga LME per 14 Mei 2024 tercatat 104.750 ton. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan posisi awal tahun 165.700 ton.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(ras/ras)