Bukti Emas Perhiasan Dunia Lagi Loyo, RI Cuma Borong 5 Ton

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
07 May 2024 18:20
Emas
Foto: Pixabay

Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan emas global pada kuartal pertama tahun 2024 menunjukkan ketahanan yang cukup kuat meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan. Beberapa pekan terakhir, harga emas berada di level yang cukup tinggi bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Namun, terdapat sebuah anomali bahwa permintaan emas fisik menunjukkan penurunan.

Lantas, apakah penyebab fenomena anomali penurunan permintaan emas fisik di tengah harga yang mencetak rekor?

Berdasarkan data Refinitivharga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,16% di posisi US$ 2.326,73 per troy ons pada perdagangan Selasa (7/5/2024) pukul 05.58 WIB.

Tren Permintaan dan Penawaran

Permintaan emas pada kuartal pertama 2024, jika dikecualikan dari permintaan OTC (Over-The-Counter), mengalami penurunan sebesar 5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tercatat sebesar 1.101,8 ton, menurut data Global Demand Trends yang dirilis World Gold Council.

Namun, ketika dimasukkan juga permintaan OTC yang signifikan oleh investor, total permintaan emas justru mengalami peningkatan sebesar 3% menjadi 1.238 ton, menjadi kuartal pertama yang paling kuat sejak 2016.

Pembelian emas oleh bank sentral terus berlanjut pada kuartal pertama, dengan tambahan sebesar 290 ton net yang ditambahkan ke cadangan resmi, sebagian baru tercermin dalam data IMF. Permintaan untuk batangan dan koin emas tetap stabil, mencapai 312 ton, mengalami peningkatan sebesar 3% dibandingkan tahun sebelumnya.

Ketahanan sektor perhiasan juga terlihat, meskipun mengalami reli harga. Konsumsi perhiasan global hanya turun 2% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 479 ton.

Permintaan perhiasan meningkat 1% menjadi 535 ton, yang mengakibatkan akumulasi inventaris sebesar 56 ton selama kuartal tersebut. Permintaan emas untuk keperluan teknologi juga pulih sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya, terutama didorong oleh booming industri kecerdasan buatan yang meningkatkan permintaan dalam sektor elektronik.

Tren dan Proyeksi Pasar

Proyeksi untuk tahun 2024 menunjukkan potensi kembalinya investor ke pasar emas, terutama didorong oleh pembelian bank sentral di negara-negara berkembang dan investasi ritel. Meskipun demikian, ketidakpastian tetap ada, terutama terkait dengan terbatasnya investasi fisik dari investor barat dan potensi dampak dari kenaikan harga yang signifikan.

Koreksi harga emas dalam beberapa hari terakhir dianggap sebagai perkembangan yang sehat oleh sebagian pihak, yang dapat memicu kembalinya pembeli yang sensitif terhadap harga ke pasar. Potensi keuntungan masih ada di pasar ETF emas, terutama dengan potensi pergeseran dari emas ke obligasi berimbal hasil positif di Eropa yang dapat memengaruhi pasar.

Permintaan Perhiasan di Berbagai Negara

Permintaan perhiasan emas di berbagai negara juga menunjukkan dinamika yang beragam. Di China, permintaan perhiasan emas pada kuartal pertama menurun 6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tetapi tetap tinggi dibandingkan dengan rata-rata sepuluh tahun terakhir. Sementara itu, India mencatat peningkatan 4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, didorong oleh kondisi makroekonomi yang kuat.

Untuk Indonesia, industri perhiasan membukukan pembelian sebesar 25,1 ton pada 2023, turun 11% dibandingkan 2022. Permintaan tersebut menjadi yang terendah dalam tiga tahun terakhir. Jumlahnya juga jauh di bawah rata-rata 10 tahun terakhir yang ada di angka 33,6 ton.

Pada kuartal I-2024, permintaan emas untuk industri perhiasan Indonesia mencapai 5,5 ton. Jumlah tersebut menjadi yang terendah dalam tiga kuartal terakhir. Jika menghitung pembelian pada kuartal I maka permintaan sebesar 5,5 ton menjadi yang terendah sejak kuartal I-2020 di mana pada periode tersebut merupakan awal pandemi Covid-19.

Di Timur Tengah dan Turki, permintaan perhiasan emas masih stabil, meskipun terdapat penurunan di beberapa negara seperti Uni Emirat Arab dan Arab Saudi yang dipengaruhi oleh lingkungan harga yang tinggi. Di Amerika Serikat dan Eropa, permintaan perhiasan emas cenderung menurun seiring dengan normalisasi pasca-pandemi COVID-19.

Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, permintaan emas pada kuartal pertama tahun 2024 menunjukkan ketahanan yang cukup baik, didorong oleh berbagai faktor termasuk pembelian bank sentral, investasi ritel, dan permintaan perhiasan dari berbagai negara. Proyeksi untuk tahun 2024 juga menunjukkan potensi kembalinya minat investor ke pasar emas, meskipun dengan beberapa ketidakpastian yang masih perlu diwaspadai.

 



CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

 

(mza/mza)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation