
Kinerja Fundamental 2023 Mentereng, SMIL Miliki Potensi Cerah

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) menorehkan performa gemilang sepanjang 2023. Pertumbuhan pendapatan signifikan dilengkapi oleh neraca keuangan yang sehat serta strategi yang mumpuni menghasilkan pertumbuhan laba yang impresif.
Kinerja fundamental yang mumpuni membawa saham SMIL masuk jajaran saham elit di Bursa Efek Indonesia dengan masuk indeks IDX80 meskipun baru satu tahun debut di pasar saham Indonesia.
Asal tahu saja, IDX80 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 80 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
SMIL bergabung dengan indeks IDX80 per 25 Januari 2024 dan efektif 1 Februari 2024 sampai dengan 31 Juli 2024. Selain itu, SMIL juga masuk IDX Kompas 100 pada Januari 2024.
PT Sarana Mitra Luas adalah perusahaan persewaan forklift ternama dan terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar mencapai 35%. Keunggulan yang membawa SMIL menjadi jawara di jasa sewa forklift adalah modal yang kuat serta memiliki persediaan dengan beragam tipe dan merek yang bisa mengakomodir kebutuhan konsumen.
![]() Pangsa Pasar Sewa Forklift Indonesia |
Sarana Mitra Luas didirikan pada tahun 2006 dan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 12 Mei 2023.
Saat ini telah mengoperasikan beragam forklift merek Toyota, Caterpillar, dan TCM. Perseroan tercatat sebagai perusahaan rental forklift terkemuka di Indonesia dengan memiliki lebih dari 4.000 unit material handling equipment dari 1,5-30 ton dengan berbagai produk rental forklift.
Manufaktur Indonesia Tumbuh, Industri Forklift Menjanjikan
Pasar persewaan forklift erat kaitannya dengan kondisi manufaktur di Indonesia sebab memiliki peran dalam operasional.
Manufaktur Indonesia dengan menggunakan ukuran PMI Manufaktur awet berada di zona ekspansi. Tercatat terakhir kali manufaktur Indonesia berada di zona depresi pada Agustus 2021. Artinya sudah 30 bulan berturut-turut kinerja manufaktur Indonesia berada di zona ekspansi.
Terakhir pada Maret 2024, indeks PMI Manufaktur RI naik 1,5 pon ke level 54,2 dibandingkan posisi bulan Februari yang tercatat di 52,7. Ini artinya, industri manufaktur RI dalam fase ekspansi (indeks di atas 50).
Bahkan, menurut catatan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), kinerja PMI Manufaktur Indonesia pada Maret 2024 lebih baik dibandingkan PMI Manufaktur negara-negara peers yang masih berada di fase kontraksi. Seperti Malaysia (48,4), Thailand (49,1), Vietnam (49,9), Jepang (48,2), Korea Selatan (49,3), Jerman (41,6), Prancis (45,8), dan Inggris (49,9).
Menurut Bank Indonesia, Kinerja Lapangan Usaha Industri Pengolahan atau manufaktur pada triwulan I 2024 diperkirakan bertumbuh dengan indeks 53,39%, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya dengan indeks 51,2%.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang resilience di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi dunia pada 2024 juga akan menunjang manufaktur Indonesia. Ujung-ujungnya bisnis sewa forklift juga akan diuntungkan.
Terbaru Badan Moneter Dunia (IMF) memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5% pada 2024. Proyeksi ini tidak berubah dari rilis sebelumnya. Namun, IMF memprediksi perbaikan pada 2025.
Lembaga internasional ini memperkirakan ekonomi RI akan tumbuh 5,1% pada 2025. Proyeksi ini lebih baik dari rilis sebelumnya sebesar 5%. IMF belum merinci proyeksinya untuk Indonesia.
Adapun tantangan dari bisnis ini adalah rupiah yang melemah karena transaksi menggunakan mata uang asing. Untuk mengantisipasi tersebut, perusahaan menjaga cadangan dalam mata uang asing sebesar liabilitas entitas dalam mata uang tersebut.
Selain itu saat ini ada risiko pasar dari tingginya harga minyak dunia. Sehingga dapat meningkatkan biaya operasional yakni solar atau bahan bakar dalam pengoperasian mesin forklift.
Risiko tersebut sudah ditanggulangi oleh SMIL dengan diversifikasi ke forklift dengan baterai lithium sebagai penggerak sejak 2020. Selain untuk menghemat ongkos solar, kebijakan ini sebagai bentuk dukungan SMIL dalam transisi energi baru terbarukan.
Posisi SMIL sebagai pemimpin di industri karena keunggulan yang dimiliki dibandingkan dengan pesaing lainnya. SMIL juga sebagai pioner penggunaan forklift electric di Indonesia pada 2015 serta ketersediaan standby unit forklift dari berbagai merk.
Selain karena forklift yang dimiliki dan visi ke depan lebih ramah lingkungan, kemajuan teknologi juga menjadi daya tarik bagi pelanggan yang merupakan korporasi besar sekaligus pemimpin di industrinya.
Salah satu teknologi SMIL yang akan segera diluncurkan adalah sewa Robot Forklift, di mana operasionalnya minim sentuhan manusia.
Kelebihannya adalah lebih hemat dan bisa mengurangi risiko kecelakaan dan kesalahan dalam pengoperasian.
Kedua, SMIL siap dengan persediaan sehingga saat ada permintaan bisa lebih cepat tanggap dan sedia. Ini berkat kekuatan modal yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu persewaan juga termasuk dengan jasa perawatan dan operasional. Sehingga SMIL menawarkan jasa yang all in one.
Sehingga kontrak yang didapatkan pun jangka panjang yakni 3-5 tahun. Ini sangat bagus untuk aliran kas perusahaan dan pendapatan.
Kepiawaian perusahaan dalam merawat dan mengelola aset forklift menjadi kekuatan penting dalam meraup keuntungan maksimal.
Kinerja Mentereng SMIL pada 2023
SMIL meraup laba bersih senilai Rp30,65 miliar pada kuartal empat 2024, naik signifikan sebesar 58,16% dibandingkan kuartal tiga 2023 (quarter-on-quarter/qoq). Adapun laba kumulatif sepanjang 2023 yang dikantongi SMIL senilai Rp83,35 miliar, tumbuh 42% year-on-year (yoy).
Pertumbuhan laba yang signifikan sejalan dengan kinerja positif dari top line perusahaan. Pendapatan meningkat double digit dan di sisi lain perusahaan mampu mengelola beban dengan efisien sehingga marjin laba turut melebar.
Sepanjang 2023, kantong pendapatan SMIL tumbuh 35,3% yoy menjadi Rp356 miliar. Sementara pendapatan pada kuartal empat 2023 tercatat Rp104,9 miliar, lebih tinggi 41,61% qoq dibandingkan kuartal sebelumnya.
Marjin laba kotor perusahaan tercatat naik menjadi 41,23% dari 39,19% pada 2022. Salah satu faktornya adalah pada kuartal empat 2023, beban pokok perusahaan terdepresiasi Rp6,37 miliar atau 4,15% saat pendapatan tumbuh signifikan.
Kantong pendapatan SMIL hingga 2023 berasal dari bisnis sewa, akan tetapi ke depan SMIL akan melebarkan lini usaha ke penjualan forklift. Per Agustus 2024 SMIL telah ditunjuk menjadi distributor HELI untuk pemasaran forklift HELI di Indonesia.
Pelanggan terbesar SMIL adalah PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk pada 2024 berkontribusi Rp110,33 Milyar ke pendapatan perusahaan pada 2023 atau sebesar 30,90%.
Beragam perusahaan manufaktur besar pun tercatat sebagai pelanggan SMIL, seperti Orang tua Grup, Nabati, Pocari Sweat, Heinz, ABC, dan lainnya.
Neraca SMIL sehat karena memiliki utang yang terkendali. Dengan metriks utang dibandingkan dengan ekuitas (DER), nilai SMIL adalah 19.3%. Artinya jumlah utang SMIL saat ini hanya 19% dari ekuitas.
Selain itu rasio likuiditas SMIL juga sangat baik yakni bernilai 2,65 kali. Rasio likuiditas membandingkan aset jangka pendek dengan utang jangka pendek.
Potensi dari bisnis sewa forklift ke depan tampaknya masih cukup baik mengingat potensi pertumbuhan industri manufaktur Indonesia.
