CNBC Indonesia Research

Gonjang-Ganjing Pasar Global Akibat Ketegangan Iran-Israel

Revo M, CNBC Indonesia
21 April 2024 13:00
pembukaan bursa saham
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham, komoditas, dan mata uang mengalami gejolak yang luar biasa dalam seminggu terakhir. Hal ini terjadi di tengah konflik Timur Tengah antara Iran dan Israel yang mendapatkan perhatian rakyat dunia.

Sebelumnya, Israel dikabarkan meluncurkan rudal sebagai serangan balasan terhadap Iran pada Jumat (19/4/2024) dini hari. Hal itu diungkap pejabat senior AS kepada ABN News.

Peluncuran rudal tersebut menyusul serangan Iran pada Sabtu (13/4/2024), di mana negara tersebut mengirimkan lebih dari 300 drone dan rudal tanpa awak ke sasaran di seluruh negeri. Semua kecuali beberapa dicegat oleh Israel dan sekutunya, termasuk Amerika Serikat, kata para pejabat.

Sementara itu, sebuah ledakan terdengar di kota Ghahjaworstan di Iran, terletak di barat laut kota Isfahan, menurut kantor berita semi-resmi Iran FARS, mengutip sumber-sumber lokal.

"Kota Ghahjaworstan terletak di dekat Bandara Isfahan dan pangkalan perburuan kedelapan Angkatan Udara," lapor FARS, dikutip CNN International.

Kendati terdapat ledakan di kota kunci Iran, namun Teheran menanggapi 'dingin' serangan tersebut.

Iran mengecilkan insiden tersebut dan mengindikasikan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk melakukan pembalasan. Hal ini menjadi sebuah respons yang tampaknya bertujuan untuk menghindari perang di seluruh kawasan.

Menteri Luar Negeri Iran mengatakan drone tersebut, yang menurut sumber diluncurkan Israel terhadap kota Isfahan, adalah "drone mini" dan tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa.

Skala serangan yang terbatas dan tanggapan Iran yang tidak terdengar tampaknya menandakan keberhasilan upaya para diplomat yang telah berupaya mencegah perang habis-habisan sejak serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel pada pekan lalu.

Media dan pejabat Iran menggambarkan sejumlah kecil ledakan, yang menurut mereka diakibatkan oleh pertahanan udara yang menghantam tiga drone di Isfahan di Iran tengah. Mereka menyebut insiden tersebut sebagai serangan yang dilakukan oleh "penyusup", bukan oleh Israel, sehingga tidak perlu adanya pembalasan

Seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada rencana untuk menanggapi Israel atas insiden tersebut.

Kekhawatiran pelaku pasar memberikan dampak yang cukup signifikan bagi pasar keuangan domestik maupun global.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk sebesar 1,11% pada Jumat pekan ini ke posisi 7.087,31. Posisi tersebut adalah yang terendah sejak 13 Desember 2023 atau terendah dalam empat bulan terakhir.

Dalam sepekan, IHSG ambles 2,74%. Artinya, IHSG sudah jeblok selama tiga pekan beruntun. Penurunan sebesar 2,74% dalam sepekan ini adalah yang terburuk sejak Desember 2022.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga ditutup melemah 0,49% di angka Rp16.250/US$ pada Jumat (19/4/2024). Secara mingguan rupiah juga terpantau ambles 2,59%.

Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penguatan sebesar 0,06% pada pekan sebelum libur Lebaran.Posisi penutupan rupiah saat ini juga menjadi yang terlemah sejak April 2020 atau pandemi Covid-19.

Selain itu, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun juga terpantau melonjak di atas 7%, tepatnya 7,043% pada akhir penutupan perdagangan Jumat atau naik 1,92%.

Imbal hasil ini merupakan yang tertinggi sejak 31 Oktober 2023 atau hampir enam bulan terakhir.

Imbal hasil yang melambung tinggi ini menandakan investor cenderung melepas SBN. Banyaknya investor yang melepas SBN ini juga menjadi salah satu faktor dari jebloknya rupiah.

Banyaknya SBN yang dilepas sudah berlangsung sebelum libur Lebaran. Hal ini dapat terlihat dari data yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) di pekan pertama April 2024.

Berdasarkan data transaksi 1 - 4 April 2024, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp8,07 triliun terdiri dari jual neto Rp1,41 triliun di pasar SBN, jual neto Rp5,88 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp0,78 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Foreign outflowkembali terjadi pasca libur Lebaran.

Berdasarkan data transaksi 16 - 18 April 2024, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp21,46 triliun terdiri dari jual neto Rp9,79 triliun di pasar SBN, jual neto Rp3,67 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp8,00 triliun di SRBI.

Oleh karena itu, selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 18 April 2024, investor asing jual neto Rp38,66 triliun di pasar SBN, beli neto Rp15,12 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp12,90 triliun di SRBI.

Di lain sisi, indeks saham AS juga cenderung mengalami kejatuhan.

Dikutip dari CNBC International, Komposit Nasdaqjatuh untuk sesi keenam berturut-turut pada hari Jumat, mencatatkan penurunan beruntun terpanjang dalam lebih dari setahun. Tren turun datang seperti Nvidia merosot, menambah kesengsaraan pasar baru-baru ini yang terkait dengan konflik geopolitik dan inflasi yang tinggi.

Nasdaq yang padat teknologi turun 2,05% menjadi 15.282,01, sedangkan S&P 500 secaraluas tergelincir 0,88% menjadi 4.967,23, di bawah level 5.000.

Berbeda halnya dengan Dow Jones Industrial Average yang naik 211.02 poin, atau 0.56%, menjadi berakhir pada 37,986.40. Indeks 30 saham terangkat oleh reli lebih dari 6% di American Express.

Tidak hanya indeks saham AS, indeks saham Asia juga terpantau mengalami pelemahan.

Nikkei 225 Jepangturun 2,66%, mengurangi penurunan sebelumnya dan berakhir pada 37.068.35, sedangkan secara mingguan, Nikkei merosot 3,65%.

Kospi Korea Selatan turun 1,63%, berakhir pada 2.591,86, sedangkan Kosdaq berkapitalisasi kecil ditutup 1,61% lebih rendah dan 841.91.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,95%, sedangkan CSI 300 Tiongkok tergelincir 0,79% dan ditutup pada 3.541,66.

Ambruknya indeks saham hingga mata uang berbanding terbalik dengan komoditas minyak dunia yang justru mengalami apresiasi di tengah tensi geopolitik yang memanas.

Terkhusus pada hari Jumat, harga minyak dunia terpantau cenderung mengalami kenaikan dibandingkan hari sebelumnya.

Bahkan di awal perdagangan Jumat pukul 09:23 WIB, harga minyak mentah acuan Brent melejit 3,5% ke US$90,14 per barel. Sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 3,61% ke US$85,80 per barel.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation