
Menukik! Begini Gerak Rupiah dari Rp15.800/US$ ke Rp16.250/US$

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau kembali menyentuh rekor terendah dalam empat tahun terakhir.
Dilansir dari Refinitiv, pada awal perdagangan hari ini (17/4/2024), rupiah dibuka di angka Rp16.200/US$ dan kemudian melemah 0,58% ke posisi Rp16.265/US$.
Hal ini terjadi di tengah penguatan indeks dolar AS (DXY) yang cenderung mengalami kenaikan hingga ke level 106,25.
Anjloknya rupiah hingga ke level psikologis Rp16.000an ini terjadi hanya dalam waktu singkat.
Pada 5 April 2024 atau hari terakhir perdagangan sebelum libur Lebaran 2024, rupiah sempat ditutup menguat 0,31% di angka Rp15.840/US$.
Artinya hanya dalam kurun waktu dua hari sejak perdagangan kembali dibuka, rupiah terpantau ambles 425 poin atau sebesar 2,68%.
Sepanjang momen libur Lebaran, DXY tercatat mengalami kenaikan dari 104,14 pada 6 April menjadi 106,2 pada 15 April 2024 atau menguat sebesar 1,97%.
Lonjakan DXY tersebut pada akhirnya direspon oleh mata uang Garuda.
Dengan periode libur yang panjang maka tidak pasar keuangan Indonesia, termasuk rupiah, baru bisa menyerap sentimen negatif dari eksternal begitu pasar dibuka. Jika banyak sentimen negatif seperti pada libur Lebaran tahun ini maka dampak yang bertubi-tubi itu baru bisa diserap oleh pasar keuangan begitu pasar dibuka.
Salah satu sentimen negatif yang cukup signifikan memberikan pengaruh yakni perang antara Iran dan Israel yang terjadi Sabtu pekan lalu.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)