4 Faktor Penyebab Harga Emas Terbang: Tembus US$ 2.400

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
19 April 2024 11:30
7月11日、米中貿易摩擦激化への懸念が高まる中、株式市場から資金が流出しているものの、通常は資金の避難先とされる金には流入していない。2008年、都内で撮影(2018年 ロイター/Issei Kato)
Foto: REUTERS/Issei Kato

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas kembali cetak rekor dengan tembus di level psikologis baru US$2.400 per troy ons pada hari ini, Jumat (19/4/2024). Harga emas terbang setelah ketegangan konflik Israel vs Iran meningkat.

Menurut data Refinitiv harga emas di pasar spot pada Jumat (19/4/2024) pukul 09.49 WIB menguat 0,92% menjadi US$2.400,13 per troy ons. Posisi ini adalah rekor tertinggi sepanjang masa.

Kenaikan ini juga memperpanjang tren positif emas. Harga emas menguat pada menguat 1% menjadi US$2.378.25 per troy ons pada penutupan perdagangan Kamis (18/4/2024).

Harga emas naik tajam setelah ketegangan konflik Iran vs Israel meningkat. Israel dikabarkan meluncurkan rudal sebagai serangan balasan terhadap Iran pada Jumat (19/4/2024) dini hari.

Peluncuran rudal tersebut menyusul serangan Iran pada Sabtu lalu, di mana negara tersebut mengirimkan lebih dari 300 drone dan rudal tanpa awak ke sasaran di seluruh negeri. Semua kecuali beberapa dicegat oleh Israel dan sekutunya, termasuk Amerika Serikat, kata para pejabat.

Sementara itu, sebuah ledakan terdengar di kota Ghahjaworstan di Iran, terletak di barat laut kota Isfahan, menurut kantor berita semi-resmi Iran FARS, mengutip sumber-sumber lokal.

Selain dari meningkatnya konflik Iran dan Israel, terdapat beberapa faktor yang mendorong kenaikan harga emas, yakni :

1. Permintaan safe-haven meningkat

Melonjaknya permintaan terhadap emas didorong dari panasnya situasi di Timur Tengah. Emas adalah aset aman yang dicari saat eskalasi geopolitik meningkat.

ABC News melaporkan bahwa Israel baru saja mulai menyerang Iran. Misil Israel menghajar satu lokasi di Iran.

Eskalasi ini menyusul peristiwa pada Sabtu (13/4) lalu, Iran meluncurkan serangan balasan ke Israel. Sebanyak 300-an drone dan rudal meluncur ke Israel. Namun, Israel menyatakan serangan Iran tidak menimbulkan dampak yang berarti.

Serangan Iran tersebut dimaksudkan sebagai balas dendam atas serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, 1 April lalu. Serangan di Damaskus itu telah menewaskan dua jenderal Iran.

2.Pembelian Besar-Besaran Bank Sentral 

Sepanjang tahun ini (year-to-date/YTD), bank sentral melaporkan penambahan sebesar 64 ton pada Januari dan Februari, 43% lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 namun meningkat empat kali lipat dibandingkan tahun 2022.

Bank sentral China (PBoC) merupakan salah satu yang paling aktif melakukan pembelian. PBoC memborong emas sebesar 224,88 ton pada 2023. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan pada 2022 yang tercatat 62,2 ton. 

PBoC aktif melakukan pembelian emas sejak November 2022-Februari 2024. Dalam 16 bulan tersebut, PBoC sudah menumpuk cadangan emas sebanyak 309,2 ton.

Hingga akhir Februari 2024. cadangan emas PBoC sudah menembus 2.235,39 ton. Jumlah sebanyak itu membuat PBoC menjadi pemegang emas terbesar ke-6 di dunia.

3. Hawkish The Fed Terkalahkan Dengan Sentimen Geopolitik

Saat ini ekspektasi pelaku pasar perihal pemangkasan suku bunga mulai bergeser. Pada akhir 2023, pasar memiliki proyeksi penurunan suku bunga terjadi pada Maret 2024. Kemudian bergeser menjadi April dan hingga saat ini bergeser ke September 2024. Pergeseran ini karena data-data menunjukkan bahwa ekonomi Negeri Paman Sam masih kuat.

Chairman The Fed Jerome Powell pada Selasa (16/4/2024) di International Research Forum on Monetary Policy, Washington, D.C. mengindikasikan tingkat kebijakan saat ini kemungkinan besar akan tetap berlaku sampai inflasi mendekati target 2%.

"Data terbaru jelas tidak memberikan kita kepercayaan yang lebih besar, dan malah menunjukkan bahwa kemungkinan akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan untuk mencapai kepercayaan tersebut," katanya dalam forum bank sentral, dikutip dari Reuters.

.

Pernyataan hawkish The Fed biasanya membuat emas ambruk tetapi kondisi ini tidak terjadi pada hari ini. Pasalnya, ketegangan geopoliitk yang meningkat membuat pernyataan hawkish tidak efektif.

FedWatchFoto: FedWatch

Namun sentiment negative hawkish The Fed terkalahkan dengan kondisi perang di Timur Tengah yang terus mendorong investor kembali membeli emas.

4. Adanya transaksi short-covering

Kenaikan harga emas terbaru juga terkait dengan adanya transaksi short-covering yang dilakukan oleh para trader emas.

Penawaran beli dari bank ritel dan bank sentral diikuti oleh spekulan yang mengikuti momentum yang telah memperpanjang posisi beli para spekulan setelah emas menembus di atas level psikologis US$2.400 per troy ons.


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation