Tak Lagi Jadi Ekskul Wajib Sekolah: Ini Sejarah & Arti Lambang Pramuka

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
04 April 2024 17:30
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan perwakilan Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, pada Jumat, 12 Agustus 2022, di Istana Merdeka, Jakarta.  (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo menerima kunjungan perwakilan Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, pada Jumat, 12 Agustus 2022, di Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud) Nadiem Makarim mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor 12 Tahun 2024. Salah satunya menghapus kegiatan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah. Pramuka akan menjadi kegiatan opsional alias bisa dipilih oleh murid.

Permen soal penghapusan Pramuka sebagai aktivitas wajib di sekolah ditetapkan pada 25 Maret 2024 dan mulai berlaku pada tanggal diundangkan, yakni 26 Maret 2024.

Keputusan Nadiem untuk menghapus kewajiban Pramuka yang sudah mengakar dalam sistem pendidikan di Indonesia mendapat sorotan netizen. Namun, Nadiem menegaskan bahwa Pramuka tidak dihapuskan. Menurut Nadiem, Pramuka justru menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat wajib diselenggarakan oleh sekolah.

Keputusan Nadiem juga disorot oleh Mahfud MD, Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam). 

"Mendikbud-Ristek Pak Nadiem Makarim Yth. Mohon dipertimbangkan agar Pramuka tetap diberi tempat penting di sekolah kita. Jadikan Pramuka sebagai ekskul wajib," tulis Mahfud melalui media sosial X, dikutip Kamis (4/4/2024)

Mahfud kemudian menceritakan pengalamannya sebagai anggota Pramuka. Menurutnya, Pramuka penting untuk mengembangkan kualitas anak muda di tanah air, baik secara intelektual maupun moral.

"Saat di Polhukam saya malah mengusulkan agar Pramuka dikuatkan posisinya dan dinaikkan aggarannya. Filosofi pendidikan kita mencerdaskan kehidupan yang mencakup otak dan watak, intelektualitas dan moralitas, skill dan kelembutan hati," ujarnya.

"Di Pramuka anak-anak mendapatkan persahabatan, cinta sesama, cinta alam, cinta tanah air, dan lain-lain yang manusiawi dan Indonesiawi. Tolong, Pak," tegas Mahfud.

Lalu apa itu Pramuka?

Pramuka  singkatan dari Praja Muda Karana dan merupakan organisasi atau gerakan kepanduan. Pramuka adalah sebuah organisasi yang merupakan wadah proses pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia. Dalam dunia internasional, Pramuka disebut dengan istilah "Kepanduan" (Boy Scout).

Selain itu, Gerakan Pramuka memiliki kode Kode Kehormatan Pramuka, sebagaimana yang tertuang dalam Anggaran Dasar Pramuka, Gerakan Pramuka memiliki Kode Kehormatan yang terdiri atas janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma Kode Kehormatan Pramuka disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmaninya, yaitu:

• Kode Kehormatan Pramuka Siaga terdiri atas Dwisatya dan Dwidarma.

• Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri atas Trisatya Pramuka Penggalang dan Dasadarma.

• Kode Kehormatan Pramuka Penegak dan Pandega terdiri atas Trisatya Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dan Dasadarma.

• Kode Kehormatan Pramuka Dewasa terdiri atas Trisatya Anggota Dewasa dan Dasadarma.

Sejarah Pramuka

Pramuka adalah sebuah organisasi kepanduan yang didirikan di Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961. Namun, sejarah pramuka sebenarnya sudah dimulai sejak awal abad ke-20, ketika Gerakan Kepanduan (Scouting) pertama kali diperkenalkan di Inggris oleh Robert Baden-Powell pada tahun 1907.

Jokowi melantik Kak Buwas menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka (Andhika Prasetia/detikcom)Foto: Jokowi melantik Kak Buwas menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka (Andhika Prasetia/detikcom)
Jokowi melantik Kak Buwas menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka (Andhika Prasetia/detikcom)

Pada tahun 1912, Gerakan Kepanduan mulai diperkenalkan di Indonesia oleh seorang Belanda bernama JHR. Van der Bosch. Gerakan Kepanduan di Indonesia pada awalnya hanya terbatas pada kelas-kelas atas orang Belanda dan kaum pribumi yang terdidik. Namun, pada tahun 1921, Gerakan Kepanduan mulai berkembang pesat di Indonesia dan meluas ke berbagai kalangan masyarakat. Pada saat itu, Gerakan Kepanduan di Indonesia masih bernama "Gerakan Pramuka" yang berarti "Pengembara Muda".

Pada tahun 1927, Gerakan Pramuka Indonesia secara resmi didirikan dan mulai diakui oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada saat itu, Gerakan Pramuka Indonesia masih dipimpin oleh orang Belanda. Namun, pada tahun 1940, para pemimpin Pramuka Indonesia mulai membentuk organisasi yang mandiri dan berdiri sendiri.

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Gerakan Pramuka Indonesia menjadi organisasi kepramukaan yang diakui oleh pemerintah. Pada tahun 1961, Pramuka menjadi organisasi kepramukaan yang resmi di Indonesia dan diberi nama "Gerakan Pramuka Indonesia".

Sejak itu, Gerakan Pramuka Indonesia terus berkembang dan menjadi salah satu organisasi kepramukaan terbesar di dunia. Pramuka Indonesia telah melakukan berbagai kegiatan dan program untuk meningkatkan keterampilan, semangat kebangsaan, dan karakter anak-anak Indonesia. Saat ini, Pramuka Indonesia memiliki sekitar 21 juta anggota dari berbagai usia dan latar belakang di seluruh Indonesia.

Hari Pramuka Indonesia dirayakan setiap tanggal 14 Agustus, sebagai penghormatan terhadap kelahiran Gerakan Pramuka Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961. Hari ini juga dijadikan sebagai momen untuk mengukuhkan semangat kepramukaan di Indonesia dan mengingatkan pentingnya peran Pramuka dalam membentuk karakter bangsa.

Tunas Kelapa Pramuka

Lambang Gerakan Pramuka adalah gambar silhouette Tunas Kelapa yang diciptakan oleh bapak Sunardjo, seorang pensiunan Departemen Pertanian. Arti dari lambang pramuka adalah sebagai berikut:

• Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti: penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Dengan kata lain lambang buah Nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

• Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga, yang menggambarkan bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.

• Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-upayanya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya, artinya tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.

• Nyiur bertumbuh menjulan lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Ini mencerminkan bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus yakni yang mulia dan jujur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.

• Akar Nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan keyakinan tiap Pramuka mempunyai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat, dan nyata, ialah tekat dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.

• Nyiur adalah pohon serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

Tingkatan Pramuka

Di Indonesia, terdapat empat tingkatan pramuka, yaitu:

1. Siaga: Tingkatan pramuka Siaga diperuntukkan untuk anak-anak usia 7-10 tahun. Di tingkatan ini, pramuka akan diajarkan tentang kegiatan kreativitas, kebersihan, keamanan, dan pertolongan pertama.

2. Penggalang: Tingkatan pramuka Penggalang diperuntukkan untuk usia 11-15 tahun. Di tingkatan ini, pramuka akan diajarkan tentang kegiatan ilmu pengetahuan alam, kepramukaan, dan kepemimpinan.

3. Penegak: Tingkatan pramuka Penegak diperuntukkan untuk usia 16-20 tahun. Di tingkatan ini, pramuka akan diajarkan tentang kepemimpinan, keterampilan, dan kemandirian.

4. Pandega: Tingkatan pramuka Pandega diperuntukkan untuk usia 21-25 tahun. Di tingkatan ini, pramuka akan diajarkan tentang kegiatan sosial, kepemimpinan, dan kewirausahaan. Pramuka Pandega juga dapat melakukan kegiatan internasional yang melibatkan organisasi pramuka dari berbagai negara.

CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Most Popular
Recommendation