Fantastis, Nilai Cadangan Timah di Indonesia Capai Rp324 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Ramainya kasus dugaan korupsi timah yang melibatkan pengusaha Harvey Moeis dengan perkiraan nilai kerugian negara Rp 271 triliun menimbulkan pertanyaan. "Seberapa besar potensi bisnis timah di Indonesia?"
Melansir World Population Review, Indonesia merupakan negara dengan produksi timah terbesar kedua, setelah China dan cadangan timah terbesar kedua, di bawah Australia.
Produksi Indonesia pada 2022 mencapai 74 ribu ton timah dan cadangan timah mencapai 800 ribu ton.
Sedangkan, harga dari timah menurut catatan Trading Economics berada di sekitar US$ 15-45 ribu per ton sejak tahun 2015. Mengambil nilai tengah, harga timah berada di US$ 30 ribu per ton.
Source: TradingEconomics
Berdasarkan hal tersebut, jumlah produksi dikalikan dengan harga timah dapat diperoleh nilai pasar dari timah. Dalam setahun, nilai pasar timah Indonesia setara dengan US$ 2,2 miliar atau setara dengan Rp 33 triliun. (kurs: Rp 15.000/US$)
Artinya, keseluruhan nilai dari timah Indonesia selama 2015-2023 mencapai hampir Rp 300 triliun. Secara cadangan, timah Indonesia mencapai 720 ribu ton. Dengan asumsi harga US$ 30 ribu, total nilai cadangan dari timah mencapai Rp 324 triliun.
Proses penambangan ini dijalankan di wilayah yang telah mendapat izin usaha pertambangan (IUP) dari pemerintah, dengan luas wilayah mencapai 288.716 hektare di daratan dan 184.672 hektare di perairan laut.
Selama proses penambangan, industri timah perlu memperhatikan praktik pertambangan yang baik dan pedoman ramah lingkungan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan sekitar tambang.
Berdasarkan hal tersebut, industri timah erat kaitannya dengan kerusakan lingkungan terutama jika tidak dikembangkan dengan tata kelola yang baik. Berdasarkan hal tersebut, wajar saja perhitungan nilai kerusakan lingkungan dalam kasus ini terdiri dari tiga jenis.
Pertama, kerugian ekologis sebesar Rp183,7 triliun. Kedua, kerugian ekonomi lingkungan sebesar Rp74,4 triliun. Ketiga, kerugian biaya pemulihan lingkungan mencapai Rp12,1 triliun.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mza/mza)