
RI Dibayangi Gugatan Pemilu ke MK & Penguatan Dolar, IHSG-Rupiah Aman?

Pelaku pasar perlu mencermati sejumlah isu dan sentimen penting pada perdagangan hari ini mengingat banyaknya data dan agenda penting yang akan terjadi. Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rupiah hingga Surat Berharga Negara (SBN) akan dihiasi data-data penting yang diprediksi dapat menambah volatile pasar keuangan Indonesia.
Sentimen utama hari ini datang dari dalam negeri terutama gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pemilu 2024. Ketidakpastian kondisi politik Indonesia dapat berdampak pada kekhawatiran investor terhadap pasar keuangan.
Sentimen lain datang dari realisasi APBN, pembagian dividen, hingga perkembanan di AS,
APBN KITA: THR Cair, Pendapatan Pajak Mulai Tergerus
Konferensi pers APBN Kita membahas terkait berbagai hal terkait seputar anggaran serta pendapatan belanja negara pada 2024 ini. Pembahasan tersebut meliputi,
Pemerintah Mulai Cairkan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk ASN dan Pensiunan
Pemerintah telah memulai pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk TNI, Polri, dan pensiunan. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, hingga 24 Maret, sebesar Rp 13,4 triliun telah dicairkan untuk THR.
Dari jumlah tersebut, Rp 3,2 triliun diperuntukkan bagi TNI, Polri, dan ASN pusat. Namun, pencairan THR untuk ASN daerah belum ada kepastian. Untuk pensiunan, pencairan sudah mencapai 100%, dengan total Rp 10,2 triliun. Pencairan ini dilakukan melalui Taspen dan Asabri. Kebijakan ini dapat mendorong tingkat konsumsi masyarakat Indonesia, sehingga dapat menjadi katalis pendorong tingkat konsumsi pasca Ramadhan.
Pencairan THR akan menguntungkan sejumlah emiten yang bergerak di sektor konsumsi, seperti Indofood Group, PT Unilever Indonesia (UNVR), PT Mayora Indah (MYOR) ataupun emiten ritel seperti PTSumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
Sri Mulyani juga menjelaskan realisasi anggaran pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada tahun ini telah mencapai Rp 2,3 triliun dari total Rp 39,3 triliun. Pembangunan IKN dimulai sejak 2022, dengan 20% pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dana tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur dasar, termasuk kawasan Istana Negara, gedung-gedung, jalan tol, jembatan, bandara VVIP, dan proyek lainnya. Sentimen ini dapat menjadi katalis positif, untuk sektor infrastruktur IKN yang likuiditasnya masih belum tersalurkan maksimal.
Sementara itu, penerimaan pajak mulai tertekan dengan terkontraksi 3,7% per Maret 2024. Pemerintah baru mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp 1.989 triliun atau 17,2% per 15 Maret 2024.
Sri Mulyani mengatakan penurunan harga komoditas ke depan bisa semakin menekan penerimaan pajak.
Dolar Kembali Berlari Kencang
Tingginya suku bunga AS masih memicu gejolak di pasar keuangan, mengarahkan aliran modal kembali ke AS dan menguatkan dolar. Sentimen ini dapat menjadi kabar buruk untuk rupiah jika kebijakan tersebut terus dipertahankan. Kembali menguatnya dolar AS bisa menekan rupiah dan pasar saham hingag SBN hari ini.
Indeks dolar ditutup ke posisi 104,47 pada perdagangan kemarin, melesat dibandingkan pada akhir pekan lalu yang tercatat 104%.
Posisi indeks dolar saat ini merupakan yang tertinggi sejak 14 Februari 2024 atau lebih dari 1,5 bulan terakhir. Penguatan dolar ini terutama terjadi setelah aktivitas ekonomi AS masih kencang.
Penguatan indeks dolar juga menandai jika investor kembali giat membeli mata uang Greenback sehingga bisa menekan mata uang lain, seperti rupiah.
Data terbaru dari AS menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, dengan Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur AS mencapai level tertinggi dalam 21 bulan, yaitu 52,5 pada Maret 2024. Hal ini mengalahkan perkiraan pasar sebesar 51,7, menurut perkiraan awal.
Angka tersebut menunjukkan peningkatan yang solid dalam sektor manufaktur, dibantu oleh peningkatan tajam dalam output dan lapangan kerja.
Gugatan Permohonan Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke MK
Dua pasangan calon presiden (paslon) sudah resmi menggugat hasil pemilu 2024 ke MK yakni paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandardan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Tim capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, telah mendaftarkan permohonan pada Kamis (21/3/2024) dengan nomor: 01-01/AP3-PRES/Pan.MK/03/2024. Mereka meminta pemungutan suara ulang (PSU) tanpa keterlibatan Gibran Rakabuming Raka.
Sementara itu, tim nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, mendaftarkan permohonan pada Sabtu (23/3/2024) dengan nomor: 02-03/AP3-PRES/Pan.MK/03/2024. Mereka meminta MK mendiskualifikasi pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Gugatan ini dapat memberikan sentimen negatif bagi rupiah karena investor menjadi takut dalam berinvestasi di tengah ketidakstabilan politik.
Merujuk pada data MK hingga Senin (25/3/2024, jumlah permohonan PHPU sudah mencapai 277 perkara. Termasuk di dalamnya adalah PHPU terkait hasil pilpres.
Jumlah PHPU pemilu 2024 naik drastis dibandingkan 2019 yang berjumlah 261 dan mendekati jumlah PHPUpada pemilu 2014 yakni 291.
Ada dua permohonan PHPU Presiden dan Wakil Presiden yang diajukan pasangan calon nomor urut 01 Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Jumlah permohonan PHPU Anggota DPR/DPRD mencapai 263 sementara permohonan PHPU Anggota DPD sebanyak 12.
Dividen Jelang Hari Raya
Investor bersiap menerima pembayaran dividen pada pekan ini. Ada dua bank Himbara besar yang akan membayarkan dividen bersamaan pada 28 Maret 2024, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Sebagai catatan, BBRI membagikan dividen sebanyak Rp235 per lembar saham, ini sudah di luar dividen interim yang dibayarkan awal tahun sebesar Rp84 per lembar. Jika menghitung total, dividen dari laba bersih tahun buku 2023 sebanyak Rp319 per lembar.
Sementara untuk BMRI membagikan dividen sebanyak Rp353,95 per lembar-nya, dengan begitu jika seseorang punya 10 lot saja, maka akan mendapatkan dana segar ke Rekening Dana Nasabah (RDN) pada pekan ini sebanyak Rp353.957.
(mza/mza)