Rugi Rp 90 Triliun, Seperti Apa Prospek GOTO ke Depan?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
21 March 2024 10:20
Terkuak! Ini Pemborong & Penjual Saham GOTO Saat Sentuh Rp54
Foto: Infografis/Terkuak! Ini Pemborong & Penjual Saham GOTO Saat Sentuh Rp54 / Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca rilis laporan keuangan harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk langsung anjlok. Kendati begitu, ada sejumlah perbaikan kinerja sepanjang 2023 dan prospek peningkatan pendapatan setelah TikTok masuk.

Harga Saham Gap Down Pasca Rilis Kinerja

Sejak pembukaan perdagangan pasar pagi ini, Rabu (20/3/2024) harga saham GOTO langsung dibuka gap down, setelah kemarin menyentuh resistance di 74 yang bertepatan dengan garis moving average/MA20.

Harga saham GOTO masih potensi melanjutkan penurunan paling tidak ke posisi support terdekat di 63 yang didapatkan dari low candle 4 Maret 2023 lalu. Jika ini tertembus, tren turun masih berlanjut dan potensi menguji support selanjutnya di level psikologis 50.

Pergerakan harga saham GOTOFoto: Tradingview
Pergerakan harga saham GOTO

Penurunan saham GOTO ditengarai juga dipengaruhi oleh hasil kinerja sepanjang 2023 yang baru saja diumumkan.

GOTO diketahui masih membukukan kerugian total Rp 90,5 triliun sepanjang 2023. Dalam laporan keuangan terakhirnya, kerugian itu dipicu pembalikan nilai goodwill (goodwill reversal) senilai Rp 78,8 triliun yang diwajibkan standar akuntansi keuangan.


Menurut keterangan resminya, hal ini merupakan dampak dari transaksi Tokopedia dan TikTok yang mengakibatkan hilangnya pengendalian GoTo terhadap Tokopedia per 1 Februari 2024.

Sebelumnya, CEO GoTo Patrick Walujo mengatakan keputusan menjual Tokopedia ke ByteDance yang merupakan induk TikTok harus diambil agar perusahaan bisa bertahan.

"Banyak orang yang tidak paham apa yang saya hadapi ketika itu. Itu adalah pilihan antara bertahan hidup atau mati. Memang kematiannya bakal perlahan tetapi pasti," kata dia dalam acara Dealstreet Asia Indonesia PE/VC Summit, pada Januari 2024.

Kendati begitu, ada sejumlah perbaikan kinerja GOTO seperti EBITDA adjusted mencetak nilai positif dan berhasil melampaui target perseroan.

Meski Masih Rugi, Kinerja GOTO 2023 Ada Perbaikan

EBITDA adjusted pada triwulan akhir 2023 GOTO berhasil tercatat positif senilai Rp 77 miliar, turnaround dari kuartal IV/2022 yang merugi Rp 3,1 triliun. Penyesuaian EBITDA positif ini menandai perbaikan delapan bulan beruntun.

Ebitda Adjusted GOTOFoto: GOTO
Ebitda Adjusted GOTO

EBITDA Grup yang disesuaikan sepanjang 12 bulan 2023 juga melampaui target perusahaan menjadi -Rp3,7 triliun, seiring dengan kerugian perusahaan yang membaik 77%.

Pendapatan bruto juga tumbuh positif, 3% secara tahunan (yoy) menjadi Rp24,26 triliun.

Penopang utama masih dari segmen on demand service sebanyak Rp12 triliun, dengan pertumbuhan positif 4%. Segmen fintech memimpin pertumbuhan, mencapai 15% dalam setahun. Kemudian diikuti segmen e-commerce dan logistic, masing-masing 11% yoy dan 7% yoy.

Efisiensi Berlanjut, GOTO Bisa Hemat Triliunan

Perusahaan juga terpantau melakukan efisiensi, dengan menghemat biaya insentif dan pemasaran hingga 38% yoy untuk keseluruhan 2023. Secara nilai, perusahaan menghemat biaya sebanyak Rp9 triliun.

Biaya kas operasional rutin (cash recurring fixed costs) pada kuartal 4/2023 juga turun 39% yoy, sehingga berdampak pada perbaikan pada rugi EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp12,3 triliun.

Efisiensi GOTOFoto: GOTO
Efisiensi GOTO

Tiktok Masuk Tokopedia, Begini Strategi GOTO ke Depan

Beralih ke strategi ke depan setelah TikTok masuk ke Tokopedia, GoTo juga akan menerima pendapatan dari Tokopedia sejalan dengan skala dan pertumbuhan perusahaan tersebut.

Pendapatan ini disebut juga sebagai e-commerce service fee yang dibayarkan Tokopedia setiap tiga bulan sekali. Sebagai informasi, pada kuartal ketiga tahun lalu, Tokopedia membukukan GMV US$ 2,9 miliar. Dari nilai tersebut, fee yang dibayarkan ke GoTo adalah US$ 11,4 juta.

Strategi TIk Tok Masuk TokopediaFoto: GOTO
Strategi TIk Tok Masuk Tokopedia

Untuk On demand service, manajemen akan terus melakukan efisiensi dengan menurunkan cost to serve, serta memperluas jangkauan produk ke berbagai kota. Hal ini dilakukan guna menjangkau pengguna secara masif dengan tetap mempertahankan pendapatan mitra pengemudi.

Masuk ke segmen fintech, mengutip siaran webcast kinerja GOTO 2023, President Financial Technology GoTo Thomas K. Husted mengonfirmasi bahwa tengah menyiapkan inisiatif baru untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis lini Fintech di tahun ini, salah satunya Buy Now Pay Later (BNPL).

"Kami pastikan bahwa kami sedang dalam proses peluncuran layanan BNPL dengan TikTok. Kami juga bekerja sama dengan BFI Finance untuk pembiayaan kendaraan bagi para driver kami," tutur pria yang disapa Tom ini, Selasa (19/3).

Kemitraan dengan BFI adalah proyek percontohan dan tetap perlu mendapat persetujuan dari regulator. Uji coba ini juga bersifat non-eksklusif.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation