Newsletter

IHSG-Rupiah Hari Ini Dibayangi Inflasi AS, Rekor Jokowi, Kabar THR

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
15 March 2024 06:00
Ilustrasi Wall Street. (AP/J. David Ake)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Bursa Wall Street kompak anjlok pada perdagangan Kamis atau Jumat dini hari waktu Indonesia setelah pasar kecewa dengan data Indeks Harga Pordusen (PPI)  Februari.

Indeks Dow Jones Industrial Average atau DJIA ditutup melemah 0,35% atau 137,66 poin ke 38.905,66. Indeks Nasdaq melandai 0,3% atay 49.24 poin ke 16.128,53 sementara indeks S&P menyusut 0,29% atau 14,83% ke 5.150,48.

Hasil penutupan pada perdagangan semalam berbanding terbalik dengan pembukaan yang sempat menghijau, walau hanya dalam beberapa menit saja.

Ketiga indeks berakhir di zona merah setelah data Indeks Harga Pordusen (PPI) bergerak lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar.  Masih panasnya data PPI bisa memicu prospek pemangkasan suku bunga The Fed pada Juni menyusut.

Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan Indeks Harga Produsen (PPI) naik 0,6% month to month (mtm) pada Februari. Nilai tersebut lebih panas dibandingkan dengan kenaikan 0,3% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei Reuters.

Dalam basis tahunan, juga semakin panas dengan naik 1,6% yoy, dibandingkan perkiraan prediksi pasar 1,1% yoy.

Sementara itu, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran mencapai 209.000 pada pekan yang berakhir 9 Maret. Nilai tersebut malah turun dibandingkan pekan sebelumnya sebesar 210.000 dan berbanding terbalik dengan konsensus yang proyeksi naik ke 218.000 klaim.

Di sisi lain, penjualan ritel AS periode Februari 2024 dengan hasil 1,5% secara tahunan (yoy), melampaui ekspektasi pasar berdasarkan data Trading Economic sebesar 1% yoy.

Data-data tersebut secara keseluruhan menunjukkan ekonomi AS masih tangguh. Pasalnya, penjualan ritel tumbuh positif, inflasi panas, disertai klaim pengangguran turun. Namun, hal tersebut bisa berimplikasi berbeda untuk prospek pemangkasan suku bunga the Fed.

Perhitungan CME FedWatch Tool pada Jumat dini hari (15/3/2024) menunjukkan peluang 99% suku bunga ditahan pada pertemuan FOMC Maret ini, sementara pemangkasan suku bunga pada Juni menunjukkan peluang 54,5%, ini menyusut dibandingkan pekan lalu yang nilainya nyaris mencapai 60%.

(tsn/tsn)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular