China hingga Polandia Timbun Emas Sepanjang 2023, Ada Apa?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
13 March 2024 07:22
A man cuts open the bag after he bought 50 gram gold bars as an investment in Beijing, China, August 5, 2019. Picture taken August 5, 2019.REUTERS/Jason Lee
Foto: Investment Emas Batangan 50 Gram di Beijing, China, 5 Agustus 2019 (REUTERS/Jason Lee)

Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan emas global di luar perdagangan over-the-counter (OTC) turun sebesar 5% menjadi 4,448.4 metrik ton pada tahun 2023.  Namun menurut data World Gold Council (WGC), ini tetap kuat dibandingkan dengan rata-rata 10 tahun karena ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.

Konflik yang sedang berlangsung, ketegangan perdagangan dan lebih dari 60 pemilu yang berlangsung di seluruh dunia kemungkinan akan mendukung permintaan tahun 2024. Hal ini pun akan mengkompensasi potensi pukulan terhadap pembelian perhiasan di tengah tingginya harga dan perlambatan ekonomi.

"Termasuk permintaan dari pasar OTC dan sumber lainnya, total permintaan naik 3% ke rekor tahunan baru sebesar 4.898,8 ton dan mendukung pertumbuhan harga rata-rata emas pada tahun 2023 ke rekor tertinggi US$ 1.940,54 per troy ons," tulis laporan WGC dalam tren permintaan triwulanannya, dikutip Rabu (13/3/2024).

Diketahui, harga emas mencapai rekor US$ 2,135.4 per troy ons pada bulan Desember 2023 dan bertahan di atas level psikologis US$ 2,000 per troy ons sepanjang tahun ini 2024. Masih menurut laporan yang sama, ketika pembelian berturut-turut oleh bank sentral berlanjut pada tahun 2022 "dengan kecepatan tinggi", permintaan dari sektor ini mencapai 1.037,4 ton pada tahun 2023, turun 4% dari rekor tahun 2022.

WGCFoto: WGC

"Meskipun tidak sekuat pada tahun 2022, namun secara substansial lebih tinggi dibandingkan sebelum tahun 2022 dan melampaui ekspektasi kami," ujar ahli strategi pasar di WGC John Reade.

"Ini adalah angka yang sangat mengesankan," katanya lagi.

"Pembelian dari bank sentral diperkirakan akan melambat sekitar 200 ton pada tahun 2024 tetapi tetap lebih tinggi dibandingkan sebelum tahun 2022," jelas Reade, seraya menambahkan bahwa ini adalah skenario konservatif, dan permintaan dapat meningkat.

Pembelian dan Penjualan Emas Tahunan Menurut Negara

Di sisi lain, Bank Rakyat China (PBoC) kembali menjadi pembeli emas tunggal terbesar. PBoC melaporkan peningkatan total cadangan emasnya sebesar 225 ton sepanjang tahun ini.

Hal ini menjadikan tahun 2023 sebagai tahun tertinggi dalam satu tahun penambahan yang dilaporkan di negara tersebut setidaknya sejak tahun 1977. Hasilnya, cadangan emas PBoC kini berjumlah 2.235 ton meskipun jumlah ini masih hanya mewakili 4% dari cadangan internasional China yang sangat besar.

Kemudian, Bank Nasional Polandia adalah pembeli terbesar kedua pada tahun 2023. Antara bulan April dan November, bank sentral membeli 130 ton emas, meningkatkan kepemilikan emasnya sebesar 57%, menjadi 359 ton.

Seperti halnya PBoC, ini merupakan rekor pembelian tahunan tertinggi dari NBP dan melampaui target yang dinyatakan sebelumnya sebesar 100 ton. Pada bulan Oktober, Presiden NBP, Adam Glapiński, mengindikasikan bahwa ia ingin melihat emas menyumbang 20% dari cadangan internasional Polandia (bagian emas saat ini adalah 12%).

Jika dibandingkan, pembelian di luar kedua bank tersebut relatif kecil, namun tidak kalah pentingnya. Otoritas Moneter Singapura sekali lagi menjadi satu-satunya pembeli di pasar negara maju, menambah 77 ton cadangan emasnya, sehingga meningkatkannya menjadi 230 ton.

Bank Sentral Libya menambah cadangan emasnya untuk pertama kalinya sejak 1998-1999. Di mana bank sentral itu membeli 30 ton pada bulan Juni 2023 dengan cadangan emasnya sekarang berjumlah 147 ton.

Berlanjut pada pembelian 19 ton emas oleh Bank Nasional Ceko merupakan penambahan tahunan tertinggi yang pernah tercatat sejak tahun 1993. Kini cadangan emas Republik Ceko mencapai 31 ton.

Reserve Bank of India dan Bank Sentral Irak termasuk di antara bank-bank lain yang menambah satu ton atau lebih cadangan mereka. Bank Sentral Eropa juga mengalami peningkatan cadangan emas hampir 2 ton pada bulan Januari meski ini merupakan transfer emas dari Kroasia ketika negara tersebut bergabung dengan zona euro.

Pembelian kotor yang dilaporkan sangat kuat sehingga melebihi penjualan kotor yang lebih tinggi pada tahun 2023. Bank Nasional Kazakhstan (47 ton pada bulan November 2023) dan Bank Sentral Uzbekistan (25 ton) adalah dua penjual emas terbesar.

Kedua bank tersebut membeli emas di dalam negeri. Ini karena kedua negara merupakan produsen emas yang signifikan dan secara aktif mengelola sebagian dari cadangan emas resmi mereka yang cukup besar.

Oleh karena itu, perubahan antara pembelian dan penjualan yang dilihat dalam beberapa tahun terakhir tidak sepenuhnya mengejutkan. Dalam pernyataannya kepada Bloomberg pada bulan Juli, Bank Nasional Kazakhstan dengan jelas menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk mengurangi porsi emas dalam cadangan internasionalnya menjadi 50-55% (dari 58% pada bulan November, berdasarkan data terbaru yang tersedia).

WGCFoto: WGC

Cadangan Emas Beberapa Negara


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/sef/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation