Newsletter

Sejumlah Emiten Tebar Dividen Jumbo, Apakah Ampuh Jadi Booster IHSG?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
05 March 2024 06:00
Bocoran Emiten yang Bakal Tebar Dividen Jumbo 2024
Foto: Infografis/ Bocoran Emiten yang Bakal Tebar Dividen Jumbo 2024/ Ilham

Pasar saham Indonesia pada perdagangan hari ini akan ditopang oleh berbagai sentimen baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

IHSG sendiri berpotensi bergerak di rentang 7.250 sebagai area support hingga 7.360 sebagai area resisten.

Dari dalam negeri kabar baik bagi investor karena bulan ini dipenuhi dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Pada rapat tahunan tersebut para emiten biasanya mengumumkan besaran dividen yang akan dibagikan kepada investor.

Tentu saja hal ini menarik perhatian karena investor bisa memperkirakan berapa keuntungan dari dividen yang didapatkan.

Setidaknya ada empat perusahaan big banks yang akan menggelar RUPST, yakni BBRI, BBNI, BMRI, dan BBCA.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Jumat (1/3/2024) menyetujui penggunaan laba bersih konsolidasi sebesar 80% atau senilai Rp 48,1 triliun sebagai dividen yang dibagikan ke pemegang saham. Nilai tersebut setara Rp319 per lembar saham.

Secara nominal, jumlah dividen yang dibagikan tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu senilai Rp231,22 per saham.

Sementara itu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. membagikan dividen sebesar 50% dari laba tahun buku 2023 atau senilai Rp 10,45 triliun, setara dengan Rp 280,49 per lembar saham.

Setelah itu BMRI akan melakukan RUPST pada Kamis (7/3/2024). Tim riset CNBC Indonesia memperkirakan dividen BMRI akan mencapai Rp280,29 per lembar.

Adapun satu saham big bank lainnya yakni BBCA akan menggelar RUPST pada Kamis (14/7/2024) dengan prakiraan pembagian dividen senilai Rp181,6 per saham.

Kinerja perbankan Indonesia bisa dikatakan tokcer di awal 2024. Selain karena prospek, pencapaian sektor perbankan juga bertumbuh.

OJK mencatat, per Januari 2024, penyaluran kredit kepada pihak ketiga naik 11,83% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 7.058 triliun. Bahkan angka pertumbuhan pada bulan pertama tahun ini lebih tinggi dibandingkan Desember 2023 yang naik 10,38% yoy.

Capaian ini ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh 13,39% yoy. Pada periode yang sama kredit modal kerja juga naik 12,26% yoy dan kredit konsumsi 9,64% yoy.

Pada Selasa (5/3/2024) akan rilis data PMI Jasa AS yang diperkirakan akan melandai ke posisi 53 pada Februari. Sebelumnya PMI Jasa AS berada di posisi 53,4. Meskipun melandai, PMI Jasa Paman Sam tetap berada di zona ekspansif.

"Perusahaan jasa AS masih optimis terhadap perekonomian karena potensi dampak penurunan suku bunga. Akan tetapi, mereka berhati-hati karena inflasi, tekanan biaya yang terkait, dan konflik geopolitik yang sedang berlangsung", kata Anthony Nieves, Ketua Komite Survei Bisnis Jasa ISM.

Tak kalah penting adalah pada keesokan harinya akan ada testimoni Jerome Powell, ketua The Fed, yang mungkin akan memberikan kisi-kisi mengenai cut rate.

 

(ras/ras)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular