Newsletter

Amerika-China Mulai Beda Arah Soal Suku Bunga, BI Ikut Mana?

Revo M, CNBC Indonesia
Rabu, 21/02/2024 06:03 WIB
Foto: Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan November 2023 (Tangkapan Layar Youtube)
  • Pasar keuangan Indonesia bergerak beragam, IHSG menguat sementara rupiah melemah
  • Wall Street ditutup merah setelah libur pada hari sebelumnya
  • Keputusan Bank Indonesia dan dampak kebijakan suku bunga China serta FOMC Minutes diperkirakan akan membayangi pergerakan pasar keuangan hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja pasar keuangan Indonesia bergerak variatif sepanjang perdagangan kemarin, Selasa (20/2/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sementara rupiah melemah sementara Surat Berharga Negara (SBN) dilepas investor.

Pasar keuangan Indonesia diperkirakan bergerak cukup stabil hari ini, Rabu (21/2/2024) yang dapat disimak pada halaman 3 artikel ini.

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat 0,77% ke posisi 7.352,6. Dengan demikian IHSG kembali ke level psikologis 7.300 setelah sebelumnya sempat turun di bawah level tersebut. Posisi ini juga merupakan yang tertinggi sejak 4 Januari 2024 atau sekitar 1,5 bulan terakhir.

Nilai transaksi IHSG kemarin mencapai sekitar Rp10 triliun dengan melibatkan 14,5 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,34 juta kali. Sebanyak 274 saham menguat, 245 saham melemah, dan 243 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor keuangan menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan kemarin, yakni sebesar 1,24%. Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan kemarin.

Apresiasi yang terjadi di IHSG pun tercermin di bursa Asia lainnya yang mayoritas menguat. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,57%, Shanghai Composite China naik 0,42%, dan Straits Times Singapura terapresiasi 0,56%. Namun, untuk indeks Nikkei 225 Jepang terpantau melemah 0,28%.

Cerahnya sebagian besar bursa Asia kemarin ditopang keputusan bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) yang memangkas salah satu suku bunga acuannya untuk tenor lima tahun.

PBoC memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan pinjaman (Loan Prime Rate/LPR) tenor lima tahun menjadi 3,95%, dari sebelumnya di level 4,2%. Sedangkan untuk LPR tenor satu tahun masih berada di level 3,45%.

Langkah-langkah yang diambil Beijing itu diambil untuk menggerakkan perekonomiannya yang cukup terpuruk di tengah berbagai krisis yang terjadi, khususnya krisis properti.

Beralih ke nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kemarin rupiah ditutup melemah di angka Rp15.655/US$ atau terdepresiasi 0,19%. Depresiasi ini merupakan yang terjadi dalam empat hari beruntun sejak 15 Februari 2024.

Pelemahan rupiah terjadi ketika indeks dolar AS (DXY) pada pukul 14.57 WIB kemarin menguat di angka 104,36 atau naik tipis 0,07%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan Senin (19/2/2024) yang berada di angka 104,29.

Selanjutnya, pada pergerakan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) acuan bertenor 10 tahun kemarin terpantau naik ke posisi 6,613% dibandingkan penutupan satu hari sebelumnya di angka 6,611%.

Perlu dicatat, pada pasar obligasi hubungan yield dengan harga berbanding terbalik, sehingga kenaikan pada yield yang terjadi kemarin menunjukkan harga obligasi yang turun. Hal tersebut berarti investor terpantau menjual SBN setelah investor mengoleksinya dalam tiga hari beruntun.


(rev/rev)
Pages