Newsletter

BI dan OJK Gelar Pertemuan Penting, Pernyataan Jokowi Ditunggu Pasar

Revo M, CNBC Indonesia
20 February 2024 05:59
Financial Markets Wall Street
Foto: Rapat Dewan Gubernur BI. (CNBC Indonesia/Arrijal Rachman)

Bursa Amerika Serikat, Wall Street, libur kemarin untuk memperingati Presidents' Day atau Washington's Birthday, hari kelahiran Presiden pertama AS George Washington.

Sementara itu, bursa Eropa dan Asia bergerak beragam. Indeks Stoxx 600 Eropa untuk ditutup menguat 0,22% ke 7.728,5. Indeks menguat selama empat hari beruntun dipicu oleh optimisme mengenai pemangkasan suku bunga bank sentral Eropa (ECB) serta sektor layanan kesehatan. Salah satunya adalah saham AstraZeneca yang melonjak 3,2% setelah obat kanker mereka disetujui beredar oleh U.S. Food and Drug Administration.

Saham pertambangan memimpin kerugian, merosot 1% sementara itu saham perusahaan perangkat lunak Swiss Temenos naik 8,8% pada Senin, rebound dari penurunan tajam pada akhir minggu lalu menyusul laporan pedas dari short-seller Hindenburg Research.

FTSE Inggris menguat 0,22% ke 7.7728,5 dan DAX Jerman melemah 0,15% ke 17.092,26. Bursa melemah setelah Bundesbank dalam laporan bulanannya memperkirakan Jerman akan mask resesi karena lemahnya permintaan.
Bursa
CAC Perancis stagnan di 7.768,55. Bursa Prancis stagnan setelah pemerintah Prancis menurunkan proyeksi pertumbuhan untuk 2024 dari 1,4% menjadi 1%.

Di Asia-Pasifik, indeks China SSE Composite menguat 1,56% ke 2.910,54 sedangkan indeks Hong Kong Hang Seng melemah 1,13% ke 16.155,61. Indeks Singapura Straits Times naik 0,12% dan Nikkei turun tipis 0,04%.

Pasar saham China menguat karena para pelaku pasar melihat adanya titik cerah dalam ekonomi China setelah kembali dari liburan Tahun Baru Imlek pada Senin.
Pelaku pasar juga menunggu keputusan Bank Rakyat China (PBoC) pada hari ini, Selasa (20/2/2024).

Gairah bursa saham di China salah satunya dipicu data membaiknya data perjalanan warga China selama libur Imlek. Perjalanan warga China selama Imlek naik 61% (yoy). Kembalinya mereka ke kampong halaman diperkirakan akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di sejumlah wilayah.

Tingginya mobilitas perjalanan juga akan mendatangkan banyak keuntungan bagi pengusaha hotel dan e-commerce.

"Data awal seputar liburan Imlek ini seperti menjadi sinyal baik bagi konsumsi masyarakat China yang selama ini lesu," tutur Taylor Nugent dari National Australia Bank, kepada The Business Times.

(rev/rev)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular