Prabowo Efek: Sanggupkah Meredam Sentimen dari China & AS Pekan Ini?
- Pasar keuangan Indonesia bergerak di zona hijau pada perdagangan pekan lalu. IHSG dan rupiah ditutup menguat secara mingguan, sedangkan Surat Berharga Negara (SBN) masih dibeli investor.
- Wall Street ditutup melemah pada penutupan perdagangan pekan kemarin secara mingguan. Hal ini mematahkan tren penguatan yang terjadi lima pekan berturut-turut.
- Sentimen Prabowo-Gibran yang berpotensi menang 1 putaran jadi salah satu penggerak pasar khususnya perihal keberlanjutan program Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia ditutup menguat pada pekan lalu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah mengalami apresiasi begitu pula Surat Berharga Negara (SBN) kembali diborong investor.
Pasar keuangan diperkirakan bergerak volatile pada pekan ini dengan banyaknya agenda dan data yang akan keluar. Selengkapnya mengenai proyeksi dan sentimen pasar pekan ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini
Pada penutupan perdagangan Jumat (16/2/2024), IHSG ditutup menguat 0,44% secara harian atau 32,26 poin menuju posisi 7.335,54. Penguatan harian tersebut berhasil mengakumulasi IHSG melonjak 1,39% sepanjang pekan.
Posisi penutupan IHSG tersebut menjadi yang tertinggi sejak 5 Januari 2023 dan sudah tinggal 25 poin lagi IHSG bisa mencapai level all-time-high (ATH) sepanjang sejarah.
Sepanjang pekan lalu, IHSG berhasil ditutup hijau dalam tiga hari dan hanya satu hari saja IHSG ditutup merah. Apresiasi tertinggi terjadi pada penutupan perdagangan Kamis (15/2/2024) yakni sebesar 1,3% ke angka 7.303,28.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan Jumat pekan lalu mencapai sekitar Rp16 triliun dengan melibatkan 18 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 221 saham menguat, 316 saham melemah, dan 226 saham mendatar.
Secara sektoral, sektor industrial menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan Jumat lalu, yakni sebesar 0,51%.
Penguatan IHSG sepanjang pekan lalu tak lepas dari arus dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia. Bank Indonesia (BI) telah merilis berdasarkan data transaksi 12 - 15 Februari 2024, investor asing mencatatkan capital inflow sebesar Rp6,03 triliun.
Dari pasar mata uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) relatif stagnan. Dikutip dari Refinitiv, nilai tukar rupiah di posisi Rp 15.615/US$ pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (15/12/2023).
Sementara secara mingguan, rupiah juga menguat 0,1%. Hal ini merupakan penguatan beruntun sejak 29 Januari 2024 atau dengan kata lain tiga minggu beruntun.
Optimisme pelaku pasar terjadi setelah hasil hitung cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei maupun real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menunjukkan bahwa pasangan nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dibandingkan kedua pasangan calon (paslon) lainnya.
Untuk diketahui, hasil quick count yang telah mencapai 100% yakni lembaga survei Politika Research Consulting (PRC) menunjukkan Prabowo-Gibran pimpin perolehan suara sebesar 59,22%. Sedangkan hasil real count KPU per 17 Februari 2024 pukul 19:30 WIB dengan capaian 66,61% menunjukkan Prabowo-Gibran unggul dengan suara 57,95%.
Hal ini memberikan angin segar ke pasar keuangan karena potensi satu putaran dapat terjadi dan kepastian semakin besar terjadi di depan mata.
Selanjutnya, beralih pada imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang bertenor 10 tahun terpantau mengalami penurunan menjadi 6,62% pada penutupan perdagangan Jumat (16/2/2024).
Perlu diketahui, hubungan yield dan harga pada SBN ini berbanding terbalik, artinya ketika yield turun berarti harga obligasi naik, hal ini menunjukkan minat investor mulai kembali lagi ke SBN.
(rev/rev)