Review Sepekan

IHSG Sumringah Pekan Ini, Gegara Prabowo Unggul Quick Count?

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
18 February 2024 13:00
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini terbilang cemerlang, ditopang oleh respons investor terhadap hasil hitung cepat atau quick count Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sepanjang pekan ini, indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut melejit 1,39% secara point-to-point (ptp). IHSG juga berhasil kembali menyentuh level psikologis 7.300 pada pekan ini.

Bahkan, IHSG sempat mencetak rekor pada perdagangan Kamis (16/8/2024), meski pada akhir perdagangan Kamis pekan ini penguatannya cenderung terpangkas. Pada perdagangan Jumat pekan ini, IHSG ditutup menguat 0,44% ke posisi 7.335,55.

Selama sepekan, nilai transaksi IHSG mencapai Rp 57,5 triliun. Bahkan, investor asing mencatatkan inflow atau pembelian bersih (net buy) pada pekan ini, yakni mencapai Rp 7,25 triliun di pasar reguler pada pekan ini.

Pada pekan ini, perdagangan pasar saham RI hanya berlangsung selama empat hari, karena pada Rabu pekan ini, Indonesia menggelar 'pesta' demokrasi atau Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sehingga IHSG pun libur.

Sehari sebelum libur dalam rangka Pemilu 2024, tepatnya pada Selasa pekan ini, IHSG sempat ditutup ambles 1,2% ke posisi 7.209,74.

Namun setelah hari pemilihan atau tepatnya pada Kamis pekan ini, IHSG bergerak cerah bergairah. Bahkan pada pre-opening Kamis lalu, IHSG langsung 'tancap gas' 1,77% dan juga sempat melejit hingga 2% pada awal perdagangan sesi I Kamis lalu.

Hal ini karena investor menyambut baik dari hasil sementara quick count Pilpres 2024 di beberapa lembaga survei, di mana pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dari dua pasangan calon (paslon) lainnya.

Hingga saat ini saja, paslon Prabowo-Gibran masih unggul di enam polling quick count, dengan rata-rata mencapai 59%.

Dengan hasil sementara quick count tersebut, maka investor berharap bahwa Pilpres kali ini dapat berlangsung hanya satu putaran. Dengan begitu, tekanan politik domestik pun semakin mereda.

Hal tersebut kemudian memberikan gairah bagi pelaku pasar lantaran yang bisa menarik aliran investasi baik dari investor lokal maupun asing. Sejak awal tahun, penguatan IHSG ini juga seiring dengan net buy asing di keseluruhan pasar yang mencapai Rp 18,4 triliun.

Secara historis, sejak Pilpres pada 2004 lalu gerak IHSG setelah pemilihan Presiden usai selalu bergerak hijau, termasuk saat Pilpres yang dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).

Menelisik data terdahulu, rekor tertinggi IHSG meroket sehari setelah Pilpres terjadi pada 2024 lalu di putaran pertama dengan penguatan di atas 3%. Sementara penguatan paling tipis terjadi pada Pilpres 2009 yang hanya menguat 0,03%.

Secara lebih rinci bisa lihat pada tabel berikut:

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(chd/chd)
Tags


Related Articles

Most Popular
Recommendation