
Prabowo Janji Tekan Angka Stunting, Faktanya Menyedihkan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto menjanjikan menekan angka stunting (tengkes). Hal tersebut disampaikan dalam Debat Capres Final pada Minggu (4/2/2024).
Realitanya, kondisi saat ini masih ada lebih dari 20% anak di Indonesia yang menderita stunting dan potensi merugikan negara hingga lebih dari Rp 500 triliun tiap tahunnya.
Melansir dari buku saku Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi stunting di Indonesia tiap tahunnya terus menyusut, tetapi masih jauh jika membandingkan dengan target RPJM Nasional 2020-2024.
Berdasarkan data di atas, menghitung selisih penyusutan tiap tahun pelaporan prevalensi berkisar direntang 2% - 3%. Maka dari itu jika ingin mencapai target angka stunting di 14% pada 2024 mendatang, SSGI memproyeksi paling tidak di 2023 harus bisa mencapai prevalensi stunting sebesar 17,8%.
Persoalan stunting ini bukanlah masalah sepele, kerugian negara akibat ini bisa ratusan triliun. Berdasarkan hasil riset Bank Dunia menggambarkan kerugian akibat stunting mencapai 3 - 11% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Dengan nilai PDB Indonesia pada 2022 sebesar Rp19.588,4 triliun, maka kerugian ekonomi akibat stunting diperkirakan mencapai Rp587 triliun-Rp2.154 triliun per tahun.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)