Ngulik Data

Prabowo Janji Bangun 3 Juta Rumah, Seberapa Parah Backlog Perumahan?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
04 February 2024 20:04
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan gagasanya saat debat presiden Pemilu 2024 di JCC, Jakarta, Minggu, (4/1/2024). (Tangkapan Layar Youtube KPU RI)
Foto: Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan gagasanya saat debat presiden Pemilu 2024 di JCC, Jakarta, Minggu, (4/1/2024). (Tangkapan Layar Youtube KPU RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Prabowo Subianto, Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 menjanjikan bakal membangun tiga juta unit rumah bagi mereka yang belum memiliki rumah.

"Saudara - saudara sekalian kita juga akan membangun tiga rumah untuk mereka yang belum punya rumah" ungkap Prabowo dalam Debat Capres Final pada Minggu (4/2/2024).

Lebih lanjut, Prabowo merinci "satu juta di pedesaan, satu juta di pesisir, dan 1 juta di perkotaan". imbuhnya

Langkah tersebut diharapkan bisa mengurangi backlog Indonesia yang saat ini masih cukup tinggi.

Backlog ini merupakan istilah yang merujuk kepada jumlah rumah atau unit perumahan yang belum selesai dibangun atau belum tersedia untuk dihuni. Backlog perumahan bisa diibaratkan antrian panjang bagi orang-orang yang membutuhkan rumah tetapi rumahnya belum tersedia atau belum dibangun.

Artinya semakin banyak backlog maka akan menyebabkan banyak orang kekurangan rumah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama lima tahun terakhir angka backlog perumahan hanya berkurang 1,66 juta unit, sehingga pada penghujung 2022 berada di 10,51 juta unit rumah.

Kalkulasi pemerintah memperkirakan untuk menekan Indonesia bebas backlog diperlukan kebutuhan rumah baru sekitar 820.000 hingga 1 juta rumah per tahunnya,

Sementara itu, realitanya dalam lima tahun hanya berkurang 1,66 juta unit rumah atau pengembang hanya mampu membangun kurang lebih 300.000 - 400.000 unit per tahun.

CNBC INDONESIA RESEARCH 

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation